Cerita anak yang mendidik akan terus kami posting untuk bisa dibaca oleh seluruh anak-anak Indonesia. Kali ini dua dongeng anak yang mendidik berasal dari Sulawesi Tengah yang akan kami posting untuk anda.
Dongeng Cerita Anak Yang Mendidik : Tadulako Bulili
Di suatudesa bernama Bulili, ada 3 tadulako atau panglima perang. Mereka bernama Bantaili, Makeku, dan Molove. Mereka terkenal sangat sakti dan pemberani. Tugas utama mereka adalah menjaga keselamatan desa itu.
Suatu hari, Raja Sigi mempersunting gadis dari Bulili. Mereka tinggal selama beberapa bulan di Bulili, hingga gadis itu mengandung. Saat itulah, Raja Sigi kembali ke kerajaannya. Setelah itu, perempuan tersebut melahirkan anak. Pemuka Bulili pun mengirim Makeku dan Bantaili untuk menemui ayah dari anak tersebut.
Sesampainya di Sigi, Makeku dan Bantaili mengungkapkan maksud kedatangan mereka, yaitu meminta padi di lumbung untuk anak Raja Sigi. Raja tidak percaya, lalu berkata kasar, “Kalau mampu, angkatlah padi sekalian lumbungnya.”
Bantaili marah dan mengeluarkan kesaktiannya. Ia memanggul lumbung padi besar yang dipenuhi padi. Makeku berjalan di belakang Bantaili untuk mengawal lumbung tersebut. Dengan geram, Raja Sigi memerintahkan pasukannya untuk mengejar mereka. Makeku menciptakan sungai untuk menghalangi para pasukan raja. Barulah Raja Sigi percaya dengan kedua panglima tersebut.
Kumpulan Cerita Anak Pendek : Asal Mula Ikan Duyung
Sebuah keluarga, suami-istri dan tiga orang anaknya, sedang makan bersama. Persediaan ikan sangat banyak sehingga tidak habis dalam sekali makan. Sebelum pergi ke ladang, Ayah berpesan kepada istrinya, “Tolong sisakan buatku buat makan siang nanti.”
Menjelang siang, si Bungsu kelaparan. Ibunya kemudian mengambilkan nasi dengan lauk beberapa cuil ikan. Rupanya sepiring nasi masih kurang hingga si Bungsu merengek. Ibu mengalah dan memberikan nasi dan ikan jatah Ayah.
“Istriku, mana ikannya?”
“Dimakan si Bungsu,” jawab sang istri. Mendengar itu, sang Ayah marah. Karena takut, sang Istri pergi keluar rumah.
Sang Ayah pun mencari istrinya, dibantu oleh anak-anaknya. “Ibu! Ibu!” teriak anak-anak sambil menyusuri pantai.
“Iya, anakku.” Terdengar suara dari lautan. Anak-anak segera menoleh ke lautan. “Kemarilah, aku ibumu. Kemarilah anak-anakku.”
Anak-anak itu mencari sumber suara. Mereka sangat terkejut karena tubuh sang Ibu dipenuhi sisik. Si Bungsu yang paling dekat dengan ibunya pun enggan mendekat. Salah satu dari mereka berkata, “Tidak, ibu kami tidak bersisik!”
Mendengar jawaban itu, sang ibu sangat sedih. Ia kembali ke laut dan memutuskan tidak akan pernah kembali lagi. Sementara, ketiga anaknya terus menyusuri pantai dengan tujuan yang tidak jelas.
Temukan juga Kumpulan Cerita Anak Pendek terbaik kami lainnya pada posting berikut ini cerita pendek untuk anak tk dan cerita bergambar untuk anak paud