Pertama-tama kakak ucapkan selamat hari raya idul fitri bagi adik-adik yang beragama islam. Semoga idul fitri membawa keberkahan bagi kita semua dan semua kesalahan kita diampuni oleh Tuhan. Di suasana lebaran ini kakak ingin bercerita satu dongeng cerita anak dunia yang berasal dari Myanmar. Selamat membaca.
Dongeng Cerita Anak Dunia : Pemuda Yang Rakus Dan Malas (Myan Mar)
Pada jaman dahulu kala di negara Myanmar, hiduplah seorang tuan tanah kaya raya yang ingin membangun sebuah rumah peristirahatan untuk biksu-biksu pengembara. Ia memerintah para penduduk desa untuk bekerja membangun rumah tersebut.
“Kalian akan mendapat pahala, dengan bekerja membangun rumah peristirahatan ini. Sebab, rumah ini nantinya untuk biksu-biksu pengembara. Jadi, aku tidak akan membayar kalian,” kata tuan tanah kepada para penduduk desa.
Semua penduduk tidak ingin mengecewakan tuan tanah. Mereka mulai bekerja membangun rumah peristirahatan itu tanpa diupah sepeser pun. Tapi, ada seorang lelaki yang tidak mau ikut bekerja. Tubuh laki-laki itu besar sekali dan berotot, Ia hanya duduk-duduk memandangi orang-orang yang sedang bekerja.
Tuan tanah marah besar saat melihat laki-laki kekar itu tidak mau bekerja. “Hei, mengapa engkau tidak bekerja?” teriak tuan tanah.
“Aku sangat ingin ikut dalam pekerjaan yang mulia ini,” kata si lelaki itu.
“Tapi, perutku kosong. Siapa yang bisa bekerja dengan perut yang kosong?” katanya lagi.
Tuan tanah dengan kesal menyuruh pelayannya memberi lelaki itu makanan. Si lelaki melahap makanan yang disajikan dengan cepat. Sebentar saja makanannya sudah habis tidak bersisa.
Lelaki itu minta makanan lagi dan diberi oleh pelayan tuan tanah. Singkat cerita, si lelaki kekar itu telah makan sebanyak tiga kali. Setelah itu, ia pergi ke sungai, mencuci tangannya, mencuci mulutnya, dan kembali ke tempat semula. Duduk dan memandangi penduduk desa bekerja. Dia tidak melakukan apapun selain memperhatikan penduduk desa yang sedang bekerja.
Tuan tanah yang lagi-lagi melihat si lelaki hanya duduk dan tidak mau bekerja semakin murka. Ia mendatangi si Ielaki dan berteriak, “Mengapa kau masih tidak bekerja?”
“Aku ingin sekali bekerja,” kata si lelaki itu dengan santai sambil mengangkat kakinya.
“Aku benar-benar ingin turut dalam pekerjaan mulia ini. Tapi, perutku ini penuh sekali. Siapa yang bisa bekerja dengan perut yang penuh?” Ianjut si laki-laki memberi alasan.
Tuan tanah marah dan kesal sekali. Tetapi, ia hanya bisa memukul-mukul kepalanya sendiri karena tidak berani memukul si lelaki yang bertubuh besar dan berotot itu. Sementara, si lelaki itu justru tidur dengan santainya.
Pesan moral dari Dongeng Cerita Anak Dunia dari Myanmar jangan menjadi orang yang malas. Orang yang malas tidak akan menjadi orang yang sukses dimasa yang akan datang. Selain itu makanlah secukupnya agar perut kamu tidak penuh dengan begitu, kamu dapat belajar atau melakukan aktivitas lainnya.
Temukan cerita rakyat terbaik dari seluruh dunia di blog ini dengan menggunakan menu pencarian. Atau kalian langsung bisa mengunjungi kategori cerita rakyat nusantara dan dongeng