Cerita dongeng kerap disampaikan dalam alur cerita menarik. Setiap kisahnya sangat baik dibaca sebagai pengantar tidur untuk si kecil. Tak hanya itu, dongeng juga mengandung pesan moral yang mengajarkan amanat pada sang buah hati. Anda bisa membacakan salah satu cerita Si Penggembala Domba Pembohong berikut ini.
Pet, Si Penggembala Domba
Dahulu kala, di sebuah pedesaan hiduplah seorang anak laki-laki, Pet namanya. Ia bekerja sebagai penggembala domba milik majikan dermawan di desa itu. Setiap pagi Pet menggiring domba-domba menuju ke padang rumput di pinggir hutan. Sambil mengawasi para domba, Pet suka memainkan lagu dengan serulingnya. Menjelang sore barulah Ia menggiring kawanan domba kembali ke kandang.
Sang majikan pernah berpesan kepada Pet, jika suatu hari gerombolan serigala datang dan ingin memangsa ternak dombanya, maka Pet disuruh untuk berteriak minta tolong. Sehingga warga kampung bisa bergegas menolongnya.
Rencana Jahil Pet
Selama menggembala, Pet belum pernah bertemu seekor serigala satu pun. Mendadak terlintas ide jahil dalam kepala bocah laki-laki itu. Ia membayangkan sangat lucu jadinya bila orang-orang desa panik menolongnya. Saat sedang menggembala, Pet pun berpura-pura lari ke pinggir hutan sambil beteriak.
“Tolong… Tolong ada serigala.. Tolong!” Benar saja, tanpa menunggu lama banyak orang berduyun-duyun dengan membawa senjata. “Dimana serigalanya!?” teriak seorang warga. Pet tertawa melihat wajah panik orang-orang desa.
Para warga sadar kalau sedang dikibuli merasa kesal. Kemudian memutuskan kembali melanjutkan pekerjaan masing-masing.
Pet Kembali Berbohong
Esok harinya, penggembala cilik ini mengulangi niat buruknya mengerjai para warga. Menjelang sore Ia berteriak dengan nada keras dan panik, “Tolongg ada serigala. Tolong mereka memakan domba.” Warga kampung yang mendengar teriakan si penggembala datang lagi sambil membawa beberapa senjata.
Namun, sekali lagi para warga tidak menemukan serigala yang menyerang Pet dan dombanya. Mereka hanya menemukan Pet yang sedang tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. “Hei kau, bocah cilik! Kau membohongi kami lagi?” tanya seorang petani dengan marah.
“Hahaha, kalian saja yang bodoh dan mudah tertipu,” hina si penggembala. “Esok ketika kau benar-benar diserang kawanan serigala, jangan berharap kami akan mempercayai,” ucap Ibu pemilik ladang. Dengan sombongnya, Pet mengacuhkan teguran dari para warga dan masih tertawa kencang.
Si Penggembala Cilik Kena Batunya
Hingga suatu sore, ketika Pet bersiap-siap menggiring domba-dombanya, tiba-tiba seekor serigala sungguhan muncul dari dalam hutan. Serigala buas itu bertubuh besar dan terlihat sangat lapar. Tanpa aba-aba langsung menyerang beberapa ekor domba. Tentu saja si penggembala terkejut dan ketakutan.
Pet berusaha menyelamatkan diri dan berlari ke luar hutan. Sepanjang jalan Ia berteriak meminta tolong, berharap warga kampung percaya padanya. Namun nihil, tidak ada satu pun penduduk desa yang membantunya. Mereka mendengar teriakan si penggembala namun mengabaikannya. “Pasti si penggembala cilik itu menipu kita lagi,” pikir salah satu warga.
Akhirnya, serigala itu berhasil menerkam semua domba milik majikannya. Pet hanya bisa pasrah kembali ke rumah sang majikan. Tentu saja Ia mendapat amukan dari si majikan dan meminta Pet untuk mengganti rugi. Pet sungguh menyesali tindakannya, Ia terjebak pada kebohongan yang dibuat sendiri.
Pesan yang Disampaikan
Bicaralah jujur kepada siapapun, jangan suka bohong baik ucapan maupun tingkah laku. Sekali mengucapkan kebohongan, maka orang lain tidak aka nada yang percaya pada kata-katamu. Meskipun saat itu kamu berucap jujur.
Demikian kisah kepercayaan warga pedesaan yang kecewa dengan kebohongan si penggembala domba. Anda juga bisa membacakan cerita pada si kecil tentang kisah Malin Kundang.html dari Sumatera Barat. Banyak pesan moral yang bisa dipetik sebagai pembelajaran awal.