Kisah mengenai kerajaan memang memiliki daya tarik tersendiri bagi anak anak, apalagi dibacakan sebelum tidur. Melalui cerita tema tersebut ada banyak hal yang didapatkan anak, termasuk daya imajinasi yang lebih baik. Salah satu dongeng anak yang menarik untuk dibahas adalah kisah putri mawar dan burung emas yang setia. Penasaran? Simak saja ulasannya di sini!
Putri Mawar yang Cantik Dengan Rambut Merah yang Panjang
Cerita yang satu ini dimulai dengan setting kerajaan yang menampilkan seorang putri yang cantik. Putri ini memiliki paras yang begitu menawan dengan rambut merah panjang. Selain memesona, ternyata putri ini memiliki kesukaan yang cukup unik yaitu bunga putri Mawar. Dari sinilah banyak orang yang menyebutnya dengan julukan Putri Mawar.
Setiap menjelang malam, sang Putri ini memiliki kebiasaan yang cukup menarik. Dirinya selalu menyempatkan diri untuk pergi ke daerah balkon kerajaan sambil bertepuk tangan.
Tak disangka, ada seekor burung emas yang datang entah dari mana untuk menyambangi sang Putri di waktu tersebut.
Seketika, sang putri yang memiliki rambut layaknya manusia biasa menjadi mulai bersinar. Secara berangsur angsur, rambut putri juga berkibar dengan cahaya merah yang cemerlang menyerupai warna pelangi.
Menariknya, sang burung juga melantunkan sebuah lagu dengan sang Putri mawar agar semua orang di kerajaan tertidur dan bermimpi indah hingga fajar terbit.
Kutukan Sang Penyihir Jahat
Putri Mawar dan Burung Emas selama bertahun tahun selalu menyanyikan lagu pengantar tidur yang penuh dengan kasih. Sampai pada suatu hari pada dongeng anak ini, terjadi sesuatu yang terbilang cukup mengerikan di kerajaan. Hal ini karena seorang penyihir jahat yang tidak ingin melihat ketenteraman di kerajaan, sehingga ingin mengutuk sang Putri Mawar.
Akibat kutukan tersebut, rambut sang Putri Mawar redup dan berubah menjadi hitam. Di hari yang sama, sang Putri Mawar melakukan kegiatan yang sama dengan keluar ke balkon dan bertepuk tangan. Namun, secara anehnya burung emas yang muncul dan menuju pundak sang Putri tidak memberikan efek rambut yang bercahaya.
Seperti biasanya, sanga Putri Mawar dan Burung menyanyikan lagu yang merdu sebagai pengantar tidur. Sayangnya karena dikutuk oleh penyihir jahat, semua orang di kerajaan tertidur, malah memiliki mimpi yang buruk. Tentunya ini membuat sang Putri menjadi terheran heran karena sebelumnya belum pernah mengalami kejadian buruk.
Keesokan harinya, Sang Putri tak ingin berdiam diri saja. Kemudian menanyakan kepada burung emas kenapa bisa membuat mimpi rakyatnya yang semula manis menjadi sebuah mimpi terbit. Sang burung dalam dongeng anak ini akhirnya memberikan petuah dan nasihat kepada putri agar segera mengatasi masalah tersebut.
Pada situasi tersebut, Putri menuruti arahan dari sang burung yaitu dengan menaburkan kelopak mawar di permukaannya dan mencuci rambutnya ke dalam air mawar.
Secara cepat, rambut yang semula hitam pekat kembali menjadi merah. Malamnya, ketika burung emas bertengger di bahunya, Sang Putri kembali memancarkan rambut yang merah dan bercahaya menerangi langit.
Dari situ, Sang Putri bisa menyanyikan lagu pengantar tidurnya bersama burung emas untuk memberikan mimpi yang indah. Namun hal ini diketahui oleh Sang Penyihir yang jahat, sehingga sangat marah dan memutuskan untuk mengutuknya lagi.
Secara cepat, rambut sang Putri yang bercahaya kemerahan seperti mawar kembali berubah menjadi hitam.
Untuk mencegah sang Putri bisa memiliki warna rambut bercahaya dan nyanyian pengantar tidur mimpi indah, maka sang penyihir juga mengambil semua bunga mawar di seluruh kerajaan. Dengan begitu, sang Putri tidak bisa mengembalikan warna merah bercahaya di rambutnya seperti biasanya.
Sekali lagi, sang Putri merasa kesedihan dan menanyakan bagaimana mengatasi kutukan itu kepada burung itu. Tak disangka, jawaban sang burung dalam dongeng anak ini masih sama yaitu dengan membasuh menggunakan air mawar. Sang Putri tidak tahu harus berbuat apa sangat bersedih sampai matanya tak kuasa membendung isak tangis hingga bercucuran di tanah di bawahnya
Kedatangan Seorang Pangeran
Pada saat itu, seorang pangeran tampan berhenti tepat di bawah balkon istana kerajaan dengan memegang sebuah kotak kecil. Ternyata di dalam kotak tersebut terdapat sehelai rambut merah dan meletakkan rambut itu di atas air mata sang putri.
Tak lama kemudian, keajaiban terjadi karena rambut tersebut berubah menjadi mawar merah.
Sang pangeran mengambil mawar dan mengarahkan bunga mawar kepada sang Putri yang sedih.
Setelah melihatnya, Putri segera menyeka air matanya dan memetik kelopak mawar untuk melakukan ritual yang disarankan oleh sang burung emas. Hingga akhirnya, dia mencelupkan rambutnya ke dalam untuk mematahkan kutukan penyihir.
Setelah mengetahui bahwa kutukannya telah lenyap dan tidak bisa disangkal lagi, ia murka. Namun apa daya, kejahatan penyihir jahat yang membengkak sedemikian rupa mampu mengarahkannya pada kehancuran. Tak disangka sangka dia meledak menjadi ribuan kepingan kecil karena kejahatannya.
Pesan Moral yang Bisa Dipetik
Dongeng anak ini memiliki pesan moral yang cukup mendalam bagi pembacanya. Bisa dikatakan, kebencian dan iri hati tidak akan pernah mampu menyelesaikan masalah.
Justru sebaliknya, sikap baik hati yang disertai ketulusan akan selalu menang dalam situasi apa pun. Tak heran jika Sang Putri mampu mematahkan kutukan yang diberikan oleh penyihir.
Melalui kisah yang begitu menarik tersebut, sang putri bisa melalui kesulitannya dengan sabar dan tulus. Selain kisah yang membahas kebaikan hati sang putri, ada banyak cerita yang mampu memberikan nilai budi pekerti bagi anak.
Anda bisa menceritakan kisah Cerita Anak Serigala yang Rakus dan Tujuh Anak Domba untuk memberikan pelajaran berharga bagi anak.