Contoh cerita rakyat Nusantara yang kakak posting di hari kemerdekaan Indonesia kali ini sama seperti posting kakak sebelumnya adalah cerita rakyat dalam bahasa inggris yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Namun karena dongeng anak yang satu ini sudah sangat populer di Indonesia maka kakak masukan kedalam kategori dongeng anak Nusantara. Kisah pengorbanan awan sangat sederhana namun memiliki pesan moral yang sangat baik. Selamat membaca.
Contoh Cerita Rakyat Nusantara : Kisah Pengorbanan Awan
Tersebutlah sebuah awan kecil yang tinggal di langit di atas laut. Ia mulai tumbuh dewasa, dan itu berarti sudah saatnya ia pindah ke atas daratan. Ia begitu bahagia. Sudah lama ia menantikan saat-saat kepindahannya itu. Ia ingin melihat kondisi daratan yang konon begitu menarik dan penuh dengan hal-hal yang unik.
Awan kecil melayang meninggalkan laut dengan riang. Namun, hatinya mendadak sedih tatkala melihat daratan berwarna kecokelatan. Tanah tampak begitu kering. Banyak pepohonan yang meranggas dan mati. Para manusia bekerja keras di ladang-ladang yang kering. Mereka semua tampak begitu tersiksa.
“Duh, kasihan sekali mereka,” batin awan kecil, prihatin. “Andai saja aku bisa menolong manusia-manusia malang itu….”
Awan kecil terbang ke tempat lain, namun pemandangan yang dilihatnya sama saja, yakni banyak daratan yang kering. Hal ini membuatnya semakin prihatin. “Ingin rasanya aku membantu para manusia dan hewan-hewan itu,” gumam awan kecil, “memberi minum mereka yang kehausan, dan menyuburkan tanaman untuk makanan mereka.”
Namun, awan kecil belum bisa melakukan itu. Tubuhnya belum cukup besar untuk menghasilkan hujan. Jadi ia hanya bisa menunggu dengan sabar sembari terus berharap agar tubuhnya cepat membesar.
Hari demi hari berlalu. Awan kecil sudah semakin dewasa, dan tubuhnya juga sudah besar. Keinginannya untuk menolong manusia dan makhluk-makhluk lain yang tinggal di daratan masih menggebu-gebu. “Baiklah, kali ini aku akan menolong kalian,” kata awan. Ia melayang turun menuju permukaan bumi.
Namun, tiba-tiba pesan ibu samudera terngiang-ngiang di benak awan. Kata ibu samudera, “Jika kau turun hingga terlalu dekat dengan permukaan bumi, maka kau akan mati.”
“Bagaimana ini?” batin awan, bingung. “Aku ingin menolong manusia dan makhluk lain di daratan. Mereka sedang berada dalam kesulitan karena tanah-tanah kekeringan. Tapi, kalau aku menolong mereka, maka aku bisa mati.”
Setelah berpikir sejenak, akhirnya awan memutuskan untuk meianjutkan niat awalnya, yakni menolong makhluk bumi di daratan. “Aku akan mengorbankan hidupku untuk kalian agar kalian bisa hidup lebih baik,” ujar awan sambil tersenyum.
Awan turun semakin dekat dengan permukaan bumi. Kemudian, sebuah sinar keluar dari tubuhnya, seperti membelah langit. Suara kilat menggema. Hujan pun mulai turun dengan deras, membasahi daratan yang sebelumnya begitu kering. Air itu berasal dari tubuh awan. Manusia bersorak-sorai merayakan hujan yang sudah lama mereka nanti-nantikan. Awan telah menunjukkan cintanya yang besar kepada makhluk hidup yang tinggal di daratan, terutama manusia.
Hujan telah menyelamatkan manusia dari derita kekeringan. Padahal, hujan merupakan kematian bagi awan. Awan telah melakukan pengorbanan demi menolong mereka yang membutuhkan bantuannya. Sebagai tanda bukti cinta awan, muncullah pelangi sesaat setelah hujan reda. Pelangi itu tampak indah sekali.
Jika ada orang yang membutuhkan bantuan, maka bantulah sesuai dengan kemampuan kita. Jika kita suka membantu orang lain, maka saat kita sedang berada dalam kesulitan, maka akan ada banyak orang yang bersedia menolong kita.
Pesan moral dari Contoh Cerita Rakyat Nusantara : Pengorbanan Awan adalah
Jika ada orang yang membutuhkan bantuan, maka bantulah sesuai dengan kemampuan kita. Jika kita suka membantu orang lain, maka saat kita sedang berada dalam kesulitan, maka akan ada banyak orang yang bersedia menolong kita.
Temukan contoh cerita rakyat bahasa indonesia terbaik dari kami pada artikel berikut ini cerita rakyat pendek.