Banyak sekali contoh cerita dongeng binatang yang ada di blog ini yang dapat dijadikan sebagai cerita pengantar tidur anak. Kali ini kami memposting 2 dongeng anak sebelum tidur yang kami miliki sebagai bahan inspirasi papa dan mama dalam bercerita. Semoga anak-anak anda suka dengan dua kisah hewan atau fabel ini. Selamat mendongeng.
Contoh Cerita Dongeng Binatang dengan Pesan Moral.
Jangan Suka Iri
Korry si lebah tampak terbang sendirian. Ia sedang mencari madu. Ia pun terbang dari satu bunga ke bunga lain.
Korry lalu hinggap di sekuntum bunga mawar. Rupanya, di sana sudah ada sekelompok kupu-kupu. Mereka sangat cantik. Sayap mereka pun berwarna-warni.
Korry mendekati kelompok kupu-kupu itu.
“Mau apa kau ke sini?” gertak salah satu kupu-kupu yang bernama Lili.
Seketika, Korry berhenti. Ia sangat kaget.
“Aku ingin mencari madu bersama kalian,” jawab Korry dengan polos.
“Tidak boleh! Kamu cari bunga di tempat lain saja. Kami takut terkena sengatmu,” cegah Fifi, dan kupu-kupu yang lain.
Mendengar perkataan itu, Korry bersedih. Ia menunduk dan terbang menjauh.
Sesekali, Korry melihat kelompok kupu-kupu itu. Pasti akan menyenangkan jika bisa berteman dengan mereka.
Mereka semua cantik, dan banyak anak yang mengajak mereka bermain. Tidak seperti aku yang selalu dijauhi, pikir Korry.
Tiba-tiba, terdengar keributan. Olala, keributan itu berasal dari kelompok kupu-kupu. Korry melihat ke kelompok kupu-kupu itu. Ternyata benar. Anak-anak itu mengejar mereka.
Korry semakin sedih. Mereka terlihat asyik bermain-main.
Ketika Korry hendak terbang semakin jauh, tiba-tiba…
“Tolong! Tolong!” terdengar suara teriakan.
Sontak, Korry langsung berbalik dan mencari asal suara.
Ternyata yang berteriak adalah kelompok kupu-kupu.
“Lho, bukannya mereka sedang bermain dengan anak-anak?” gumam Korry, bingung.
Korry melihat Lili si kupu-kupu tertangkap oleh jaring salah satu anak.Ah, Lili bahkan hendak dimasukkan ke dalam stoples kaca! Melihat hal itu, Korry menjadi panik.
Korry langsung terbang menghampiri anak itu, dan mengarahkan sengatnya. Dengan sekali tusukan, sengat Korry menancap di lengan anak itu,Anak itu mengeluh kesakitan. Seketika…
Prang!
Stoples di tangan anak itu jatuh dan pecah. Dengan sigap, Lili terbang meninggalkan anak yang kesakitan itu.
Lili dan kelompok kupu-kupu lain saling berpelukan. Sedangkan Korry, ia hanya melihat dari kejauhan.
Ia ingin mendekat, dan menanyakan apakah Lili baik-baik saja.Tapi, urung ia lakukan.
Ia takut akan kembali diperlakukan dengan tidak baik oleh kelompok kupu-kupu itu.
Akhirnya, Korry memutuskan terbang menjauh. Tapi, tiba-tiba, ia mendengar namanya dipanggil.
“Korry!” Korry langsung mencari suara yang memanggil namanya. Ternyata Lili dan teman-temannya. Korry pun berhenti.
“Maafkan kami, Korry. Kami sudah berbuat tidak baik kepadamu, tapi kamu justru telah menolong kami,” ucap Lili.
“Tidak apa-apa,” jawab Korry dengan pelan.
“Sebenarnya, kami iri kepadamu. Kamu mempunyai sengat, dan selalu dijauhi oleh anak-anak. Sementara anak-anak selalu membahayakan kami,” jelas Lili sambil tertunduk diam.
“Maukah kamu menjadi teman kami?” pinta Lili.
Alangkah senangnya Korry. Ia tersenyurn sambil mengangguk. Lili dan teman-temannya pun memeluk Korry.
Saat itulah, Korry baru sadar, bahwa Tuhan menciptakan makhluk dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Tidak ada makhluk sempurna di bumi ini. Lebih baik mernanfaatkan kelebihan diri sendiri, daripada iri dengan kelebihan orang lain.
Pesan moral dari Contoh Cerita Dongeng Binatang ini adalah Tuhan menciptakan kita dengan kelemahan dan kelebihan masing-masing. Jadi, jangan iri dengan kelebihan yang orang lain miliki. Justru, manfaatkan lah kelebihan yang kita miliki untuk hal-hal yang baik.
Landak yang Sombong
Seekor landak tengah berjalan seorang diri di hutan. Ia hendak pergi ke suatu tempat. Tanpa diduga, di tengah jalan ia bertemu dengan Harimau.
“Kebetulan aku bertemu denganmu di sini, Landak.Aku sudah sangat lapar, ingin memakan sesuatu,” ucap Harimau.
Mendengan ucapan Harimau, Landak yang berduri langsung bersiaga. Duri-duri di tubuhnya berdiri, berjaga-jaga jikalau Harimau menyerang. Benar saja. Harimau menerkam Landak. Untunglah, Landak sudah siap dengan serangan Harimau.
“Auuuuw! Sakitnya!” teriak Harimau, mengaduh kesakitan.
Ya! Landak melawan Harimau dengan durinya. Beberapa duri pun tertancap di tubuh Harimau. Sungguh, Harimau menjadi ketakutan, karena ia dikalahkan oleh Landak.
Berita tentang kalahnya Raja Hutan itu pun segera terdengar hingga ke penjuru hutan. Semua binatang merasa kagum, sekaligus takut kepada Landak.
“Rupanya ada binatang yang lebih menakutkan dari Harimau. Kita tak boleh dekat-dekat dengannya. Bisa-bisa, nasib kita sama dengan Harimau,” ucap Kelinci kepada kawanannya.
Tak sengaja, Landak mendengar hal itu. Ia pun menjadi besar kepala.
“Semua binatang kini takut kepadaku. Aku menjadi binatang paling kuat sekarang,” ucap Landak dengan penuh kesombongan.
Semua binatang benar-benar takut kepada Landak. Setiap kali Landak melintas, semuanya berlari pergi menghindar. Hal itu membuat Landak semakin besar kepala.
Sayangnya, semakin hari, kesombongan Landak semakin menjadi. Ia sudah berani merebut makanan binatang lain, dan berbuat sesuka hatinya. Semua binatang di hutan pun menjadi resah.
“Kita harus bisa mengusir Landak,” ucap Burung yang tampak ketakutan.
“Benar. Mulutku saja menjadi sakit, gara-gara berusaha memangsanya,” sahut Buaya.
“Tapi, apa yang harus kita lakukan? Mendekat saja kita takut,” timpal Kerbau.
Semua binatang berpikir, bagaimana cara mengusir Landak. Tak ada yang berani melawan Landak. Landak pun semakin sombong, dan semakin dijauhi oleh binatang lain.
Pesan moral dari dongeng hewan bergambar ini adalah meski kita memiliki kelebihan, jangan sombong, ya. Sombong hanya akan membuat kita tidak disukai oleh teman-teman.
Yuk baca juga contoh cerita rakyat bergambar lainnya yaitu: