Jika kita baca dongeng anak dari suatu negara maka kita akan menemukan ciri2 cerita rakyat yang menjadi ciri khas dari negara tersebut. Namun tidak semua dongeng bisa kita identifikasi ciri ciri cerita rakyat nya. Seperti dua dongeng rakyat dari Estonia yang akan kakak ceritakan kali ini, tidak memiliki ciri-ciri yang khas. Penasaran coba kalian identifikasi sendiri.
Ciri2 Cerita Rakyat Estonia : Petani Tua Yang Bersin Tiga Kali
Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang petani tua yang mempunyai banyak anak. Waktu berlalu dan kini semua anak-anaknya sudah menikah. Anak yang paling tua sering meminta agar petani segera mewariskan ladangnya sebelum meninggal.
Sejak itu, petani tua jadi sering memikirkan kapan ia akan meninggal. Untuk mengobati penasarannya, ia menemui seorang peramal yang terkenal. Peramal itu meramal petani tua akan meninggal setelah bersin sebanyak tiga kali.
Saat petani pulang, ia bersin karena mengirup debu tanah. “Ya ampun, bersinku tinggal dua lagi,” pikir petani.
Esoknya, petani menggiling gandumnya di penggilingan. Hidungnya mengirup debu dan bersin. “Oh, aku tinggal punya sekali bersin,” kata petani dalam hati.
Selesai menggiling gandum, petani memasukkan terigu ke dalam karung dan membawanya pulang. Tanpa sengaja, ia mengirup debu lagi dan bersin. “Ya ampun, hidupku berakhir sudah,” teriak petani.
Karung terigunya jatuh dan petani pun jatuh tertelungkup ke lantai. Saat melihat karung tepung tergeletak, seekor babi segera menghampirinya dan hendak merusak karung.
Petani hanya melihat babi itu dan mengeluh, “Kau binatang jahat. Jika saja aku masih hidup, aku akan memukulmu. Tapi, aku sudah mati!”
Saat itu, seorang pekerja penggilingan datang menghampiri. la kaget melihat babi dengan santai mengoyak karung, sementara si petani tertelungkup di lantai.
“Hei, mengapa engkau tertelungkup di lantai?” tanya pekerja.
“Memangnya apalagi yang aku bisa lakukan? Aku kan sudah mati. Kalau aku masih hidup, aku pasti akan mengusir babi itu,” kata petani.
“Oh, jadi kau mati,” kata pekerja sambil tersenyum. la lalu mengambil cemeti dan segera memukul babi itu. la juga memukulkan cemeti ke punggung Petani sampai ia bangun dan menjerit kesakitan.
“Ah, terima kasih karena kau telah menghidupkanku lagi. Kalau tidak ada kau, aku pasti masih mati,” kata petani.
Pekerja hanya tersenyum sambil garuk-garuk kepala dan berkata, “Dasar petani tua. Sudah tua justru takut mati.”
Pesan Moral dari Ciri2 Cerita Rakyat Estonia adalah jangan terlalu percaya pada ramalan-ramalan yang dibuat manusia. Berpasrah dirilah kepada Tuhan serta syukuri anugerah yang diberikan Tuhan agar hidupmu tidak sia-sia. Selain itu jadilah anak yang pintar dengan banyak membaca dan belajar sehingga kamu tidak menjadi orang yang bodoh yang bisa dibodohi oleh orang lain.
Ciri Ciri Cerita Rakyat Estonia : Nasib Laba-Laba Pembohong
Suatu hari, angin beristirahat setelah sekian lama bertiup. Di puncak bukit, di balik batu besar, angin tertidur panjang.
Sementara itu, para binatang mulai merindukan angin. Mereka pun mengirimkan laba-laba untuk mencari angin. Tidak lama, laba-laba menemukan angin dan membangunkannya.
Angin tidak suka tidurnya diganggu oleh laba- laba. Angin pun mengusir laba-laba dan kembali tidur.
Karena laba-laba berjalan dengan perlahan, butuh waktu yang lama baginya turun dari bukit. Dalam perjalanannya, dia bertemu lalat yang juga dikirim untuk mencari angin.
Laba-laba berbohong kepada lalat dengan mengatakan bahwa ia telah menemukan angin dan berhasil membujuknya. Padahal, sebenarnya angin mengusir laba-laba.
Mendengar berita bagus itu, lalat pulang Iebih dulu dan berencana mengakui bahwa ia yang terlebih dulu bertemu angin, bukannya laba-laba. la berharap akan mendapatkan pujian dari para binatang.
Rencananya berjalan lancar. Ia tiba di bawah sebelum laba-laba. Dengan sombong, lalat menceritakan perjalanan beratnya untuk menemukan angin.
Para binatang merayakan keberhasilan Lalat dan memuji lalat setinggi Iangit. Sementara, saat laba-laba pulang, ia diusir oleh para binatang karena tidak berhasil menemukan angin.
Sejak saat itulah laba-laba dan lalat menjadi musuh. Laba-laba sengaja membuat jebakan untuk membunuh dan memakan lalat. Sementara itu, angin sudah bangun dari tidur dan mulai bertiup kembali.
Pesan Moral dari Ciri Ciri Cerita Rakyat Estonia : Nasib Laba-Laba Pembohong adalah Jangan suka berbohong. Sekali saja berbohong maka kamu akan kehilangan kepercayaan dari orang lain. Orang tidak akan pernah lagi percaya kepadamu.
Pelajari definisi dan ciri-ciri cerita anak pada artikel kakak sebelumnya yaitu Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Dalam Cerita Rakyat dan pengertian cerita rakyat