Asal Usul Makam Raja-Raja Mataram Imogiri menjadi Cerita Rakyat Yogyakarta yang Kakak ceritakan malam hari ini. Dengan membaca cerita ini kalian akan bertambah pengetahuan mengenai sejarah pendek makam imogiri yang hingga saat ini menjadi tujuan wisata budaya yang cukup terkenal. Selamat membaca.
Cerita Rakyat Yogyakarta – Sejarah Pendek Makam Imogiri
Di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat makam raja-raja Mataram bernama Pajimatan Girirejo Imogiri.
Imogiri merupakan kompleks pemakaman raja-raja muslim keturunan Mataram. Menurut sejarah, kompleks pemakaman tersebut dibangun atas perintah Sultan Agung Hadi Prabuhanyakrakusuma. la merupakan raja ketiga dari Kerajaan mataram yang terkenal arif dan bijaksana. Di bawah kepemimpinannya, rakyat Mataran hidup aman dan sejahtera.
Ketika sedang berada di Mekkah, Sultan Agung berjalan jalan dengan seorang ulama. Sampailah mereka di suatu wilayah yang tanahnya harum. la amat tertarik dengan tempat itu. Timbullah keinginannya untuk dimakamkan di tempat itu ketika wafat.
Namun, ulama itu melarangnya. Sang sahabat berkata, “Bukankah rakyat Mataram amat mencintai Sultan. Jika Sultan dimakamkan di Mekkah, tentu rakyat tidak bisa mendatangi makam raja mereka.”
Nasihat ulama itu masuk akal. Namun, Sultan Agung tetap bersikeras ingin dimakamkan di tempat itu. Melihat sikap Raja Mataram itu, sang ulama mengambil segenggam tanah yang harum itu dan berkata “Bawalah tanah ini ke negeri Sultan.”
Sesampainya di tanah Jawa, Sultan Agung melempar tanah dari Mekkah itu ke arah selatan. Gumpalan tanah tersebut jatuh di daerah yang bernama Giriliyo. Namun, ternyata tempat tersebut telah diincar oleh paman Sultan Agung yang bernama Gusti Pangeran Juminah yang berasal dari Kesultanan Cirebon. Sultan Agung pun kecewa. Kemudian, ia kembali melemparkan tanah yang diambilnya dari Mekkah.
Lemparan kedua jatuh di sebuah daerah yang bernama Ginirejo di Pegunungan Merak. Ginirejo ini yang kemudian bernama Imogiri. Di sinilah, Sultan Agung kemudian mulai membangun pemakaman untuk dirinya.
Pekerjaan pembangunan makam Imogiri diserahkan kepada orang kepercayaan Sultan Agung bernama Kyai Tumenggung Citrokusumo. Gaya bangunan kompleks pemakaman ini dipengaruhi oleh budaya Hindu dan Islam. Di dalam kawasan makam juga dibangun masjid. Sampai kini, masjid tersebut masih ada dan sesuai dengan bentuk aslinya.
Kini, kompleks pemakaman Imogiri dibuka untuk umum dan menjadi salah satu tujuan wisata budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pesan moral dari Cerita Rakyat Yogyakarta – Sejarah Pendek Makam Imogiri adalah orang yang suka berbagi kebaikan pasti akan dicintai dan dikenang oleh orang di sekitarnya.
Baca dongeng dari Yogyakarta lainnya pada artikel kami berikut ini Cerita Rakyat dari Yogyakarta : Asal Mula Gunung Merapi dan Cerita Rakyat Roro Jonggrang | Dongeng Candi Prambanan