Cerita Rakyat Sumatera Barat Kaya Pesan Moral

Selain kaya dengan potensi alamnya, Sumatera Barat juga terkenal menjadi sebuah daerah yang punya banyak cerita rakyat dengan pesan moral yang sangat baik. Kali ini kita akan mencoba mendengarkan apa saja cerita rakyat Sumatera Barat dengan banyak pesan moral tersebut.

Apa saja cerita rakyat yang dimaksud? Kali ini kita akan bagikan informasi lengkap dan menariknya khusus untuk Anda. Cek langsung yuk daftarnya!

Cerita Rakyat Sumatera Barat

1. Cerita rakyat Malin Kundang

Malin Kundang durhaka

Cerita rakyat yang satu ini bahkan sudah sangat populer di seluruh pelosok Indonesia sejak zaman dahulu. Cerita rakyat Sumatera Barat ini bermula dengan seorang janda tua yang memiliki seorang anak laki – laki.

Suatu hari sang anak yang dididik dengan baik sejak kecil tersebut beranjak dewasa dan ingin mencari pekerjaan di kota. Dengan berat hati, sang ibu mengizinkannya pergi. Namun sang anak tak kunjung kembali.

Hingga suatu hari ketika kembali dan sudah sukses, sang anak yang saat itu sudah memperistri orang kaya lupa dengan orang tuanya sendiri. Kisah selengkapnya seperti apa, baca : Cerita Rakyat Malin Kundang, Kisah Legenda Tentang Anak yang Durhaka

2. Cerita rakyat Danau Singkarak

Cerita rakyat Danau Singkarak

Danau Singkarak bercerita tentang keluarga Pak Buyung yang tinggal di sebuah gubuk pinggir laut bersama istri dan seorang anaknya bernama Indra. Pak Buyung dan istrinya bekerja sehari – hari mengumpulkan hasil hutan dan laut.

Indra merupakan anak yang berbakti. Seringkali ia membantu pekerjaan orang tuanya dengan mengumpulkan hasil hutan dan pergi menangkap ikan. Hingga suatu hari ketika musim paceklik datang, keluarga Pak Buyung pun harus berhemat.

Akibat musim paceklik tersebut, Pak Buyung dan istri seringkali harus menahan lapar hingga suatu hari mereka hampir berputus asa. Sang ibu membujuk Indra agar mau berangkat ke Bukit Junjung Sirih untuk mencari hasil hutan. Indra menurut.

Namun sebelum berangkat, ia memberi makan ayam piaraannya yang bernama Taduang. Menjelang siang, Indra tak mendapat hasil hingga kemudian pulang. Lanjut Indra berusaha mencari ikan untuk dimakan keluarganya.

Sementara sang ibu, menjelang sore pergi ke laut mencari ikan. Ia pun mendapat cukup banyak kerang dan mengolah kerang tersebut menjadi makanan. Karena merasa tak cukup dengan makanan tersebut, ibu dan ayahnya memakan makanan tersebut tanpa Indra.

Mereka pun mabuk kerang dan bahkan keracunan. Setelah pulang dari laut, ketika tiba di rumah betapa terkejutnya Indra melihat orang tuanya terkapar dengan piring yang berserakan dimana – mana.

Indra yang bersedih dihibur oleh Taduang. Taduang terbang ke udara membawa indra yang berpegangan di kakinya. Tempat duduk indra yang berupa batu pun ikut dibawa terbang hingga tanpa disadari batu tersebut semakin lama semakin membesar.

Batu pun terjatuh dan kemudian membentuk lubang besar yang kini disebut Danau Singkarak.

3. Cerita rakyat Kisah Si Lebai

Cerita rakyat Kisah Si Lebai

Si Lebai merupakan sebuah kisah tentang seorang guru agama yang dikenal baik hati namun selalu bimbang. Ia tak pernah tegas dengan pendirian atau keputusan yang diambil.

Setiap kali mengambil keputusan, sampai di tengah – tengah kemudian merasa bingung dan bimbang apakah harus begini dan apakah harus begitu. Hingga seringkali ia mengalami hal – hal yang kurang menyenangkan.

Malang tak dapat ditolak, untung pun tak dapat diraih. Semua itu karena sifat bimbang yang dimiliki. Lantas, seperti apa kisah selengkapnya dari Si Lebai? Baca : Cerita Rakyat Sumatera Barat : Kisah Si Lebai

4. Cerita rakyat Siti Nurbaya

Cerita rakyat Siti Nurbaya

Cerita rakyat ini sangat terkenal bahkan sudah beberapa kali difilmkan. Cerita ini merupakan novel karya Marah Rusli yang terbit pada tahun 1922, diterbitkan oleh Balai Pustaka.

Cerita yang berasal dari Sumatera Barat ini mengisahkan tentang kisah tak sampai antara Samsul Bahri dengan sang kekasih, Situ Nurbaya. Ketika Samsul Bahri melanjutkan Pendidikan di tanah Jawa, Siti Nurbaya dipaksa menikah dengan Datuk Maringgih karena orang tuanya terlilit hutang.

Mendengar kabar tersebut, Samsul Bahri pun pulang ke kampung halamannya dan berusaha menemui Siti Nurbaya. Sementara Datuk Maringi dan Siti Nurbaya sudah menikah. Namun pernikahan keduanya tidak harmonis. Siti Nurbaya difitnah hingga Datuk Maringgih dendam kepada istrinya sendiri.

Perasaan yang belum tenang akibat ditinggal menikah sang kekasih membuat Samsul Bahri menemukan ide. Ia menyamar menjadi tentara Belanda. Sementara di tempat Datuk Maringgih, Siti Nurbaya diracuni melalui pesuruh si datuk.

Siti Nurbaya diberikan lemang beracun. Setelah memakan lemang beracun tersebut, Siti Nurbaya pun menemui ajalnya. Mengetahui hal tersebut, Samsul Bahri mengajak Datuk Maringgih duel. Keduanya pun tewas.

Mengenang semua cerita tersebut, dibangunkan Jembatan Situ Nurbaya yang terkenal sebagai icon kota Padang.

Itulah sedikit informasi tentang cerita rakyat Sumatera Barat yang terkenal dan kaya pesan moral. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari semua cerita rakyat di atas.