Cerita rakyat Indonesia Danau Toba merupakan dongeng anak yang sangat populer dan menarik untuk dibaca. Legenda ini merupakan salah satu dari Cerita Rakyat Sumatera Utara Terpopuler. Untuk menambah wawasan adik-adik wajib membaca kisah tentang asal usul Danau Toba ini. Selamat membaca.
Dongeng Cerita Rakyat Indonesia Danau Toba
Danau Toba merupakan danau besar yang terletak di Sumatra Utara. Di tengah danau, ada sebuah pulau bernama Pulau Samosir.
Alkisah, di Tapanuli Utara, hiduplah seorang petani miskin yang sangat rajin bekerja. la juga sering memancing guna mencari lauk untuk makan. Petani itu bernama Toba.
Pada suatu hari, ia memancing ikan di sungai. Sampai sore, ia belum mendapatkan ikan. Namun, ia tetap bersabar. Tiba-tiba, kailnya bergerak. Toba sangat gembira karena ternyata ada ikan besar yang tersangkut. Ikan itu mempunyai sisik sangat indah berwarna keemasan.
Namun, tiba-tiba saja ikan tersebut berbicara, “Petani yang baik, jangan bunuh aku. Tolong kasihani aku dan kembalikan aku ke dalam air.”
Petani itu sangat kaget, tetapi ia berjanji tidak membunuh ikan itu. Dalam sekejap, ikan itu berubah menjadi seorang putri yang cantik.
“Sebagai bolas budiku, aku bersedia menikah denganmu, ” kata Putri itu. Tentu saja Toba sangat senang.
“Namun, aku punya satu syarat, Petani yang baik,” kata putri jelmaan ikan itu. “Jika kelak kita dikaruniai anak, aku tak ingin ia tahu bahwa ia adalah anak jelmaan seekor ikan.”
“Aku berjanji untuk tidak mengatakan hal itu kepada keturunan kita,” kata sang petani.
Akhirnya mereka menikah, lalu dikaruniai seorang anak laki-laki yang dinamai Samosir. Anak itu sangat suka makan. la bisa makan berkali-kali dan dalam jumlah yang besar. Ia juga sering memakan makanan yang disediakan untuk ayahnya.
Pada suatu hari, si anak disuruh ibunya mengantarkan rantang berisi makanan untuk ayahnya yang sedang bekerja di sawah. Namun, isi makanan itu dimakan sang anak dalam perjalanan.
Ayahnya yang kelelahan dan kelaparan sangat terkejut melihat rantang yang hanya berisi sisa-sisa makanan. la pun marah kepada anak laki-Iakinya.
“Dasar anak ikan!” ucapnya tanpa disadari.
“Apa maksud Ayah dengan anak ikan?” Tanya Samosir.
“Asal kau tahu, ibumu adalah jelmaan seekor ikan!” kata ayahnya dengan sangat marah.
Samosir terkejut, lalu berlari pulang ke rumah.
Di rumah, la menemui ibunya. “Ibu, tadi ayah marah karena makanannya aku makan. Lalu, ia bilang, aku anak ikan. Benarkah aku anak seekor ikan, Bu?”‘
Ibunya, putri jelmaan ikan itu pun sangat sedih. Lalu, ia menyuruh Samosir lari mendaki gunung dan sesaat kemudian, la menghilang. Di tanah tempat ia menghilang itu, keluar mata air yang mengalir deras. Mata air itu, akhirnya membentuk danau yang kemudian dikenal dengan nama Donau Toba. Sementara itu, gunung tempat Samosir pergi menjadi Pulau Samosir.
Pesan moral dari Cerita Rakyat Indonesia Danau Toba adalah tepatilan janji yang telan diucapkan, agar tidak ada orang yang kita sakiti
Cerita Rakyat Sumatera Utara : Asal Usul Danau Laut Kawar
Cerita Rakyat Indonesia Danau Toba
Danau Kawar adalah sebuah danau yang terletak di Desa Kuta Gugung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Danau ini dikelilingi oleh bunga-bunga anggrek yang indah dan pemandangan alam yang memesona.
Dahulu kala, Desa Kawar merupakan desa yang subur. Suatu ketika, hasil panen penduduk berlimpah ruah. Para penduduk pun mengadakan acara adat sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Penduduk desa bersuka cita menghadiri acara itu. Semua penduduk hadir, kecuali seorang nenek yang sedang terbaring sakit di rumahnya. Semua anggota keluarga nenek itu pergi ke pesta dan meninggalkan sang nenek seorang diri.
Suara yang ramai membangunkan si nenek. Perutnya terasa lapar. Dengan susah payah ia turun dari tempat tidur dan beringsut ke dapur untuk mencari makanan. Sayangnya, tidak ada sedikit pun makanan di dapur.
Nenek itu kembali ke tempat tidur. la sangat sedih, karena anak dan menantunya tidak ingat kepadanya. Padahal, di tempat pesta, makanan berlebih. Air matanya bercucuran.
Ketika pesta makan-makan usai, barulah anaknya ingat bahwa ibunya belum makan. la menyuruh istrinya mengirimkan makanan untuk ibu mereka di rumah. Istrinya segera membungkus makanan dan menyuruh anaknya mengantarkan makanan itu. Di perjalanan ke rumah nenek, si anak merasa lapar. la pun menyantap makanan untuk neneknya, lalu membungkusnya kembali. Setelah mengantar makanan, anak itu kembali lagi ke tempat pesta.
Si nenek sangat senang ketika cucunya datang membawa makanan. Namun, ia terkejut saat membuka bungkusan tersebut. Isinya hanyalah sisa-sisa makanan yang menjijikan.
Si nenek sangat sedih, air matanya berlinang. Dalam kesedihannya, ia berdoa kepada Tuhan.
“Ya Tuhan, betapa durhakanya mereka kepadaku. Berikanlah pelajaran yang setimpal kepada mereka!”, doanya.
Tak lama kemudian, terjadilah gempa bumi yang dahsyat. Petir menyambar dan guntur menggelegar. Hujan turun begitu derasnya.
Penduduk yang meyelenggarakan pesta rakyat berlari dengan panik sambil menjerit ketakutan. Namun, hujan semakin deras. Dalam sekejab, Desa Kawar pun tenggelam. Tak ada seorang pun selamat.
Desa yang subur dan makmur itu telah berubah menjadi sebuah danau besar yang digenangi air. Danau tersebut disebut dengan Laut Kawar.
Pesan moral dari Cerita Rakyat Sumatera Utara : Asal Usul Danau Laut Kawar adalah dalam keadaan apa pun, kita harus selalu berbakti kepada orangtua. jangan durhaka atau mengabaikannya.
Baca cerita rakyat sumatera utara lainnya pada artikel kami berikut ini yaitu Cerita Rakyat Sumatera Utara Legenda Lubuk Emas dan Cerita Legenda Rakyat Sumatera Utara