Cerita Rakyat dari Gorontalo yang akan Kakak ceritakan malam hari ini berkisah mengenai asal muasal daerah Tapatopo, Tuladenggi dan Panthungo. Konon penamaan ketiga nama daerah tersebut diberikan oleh seorang Raja yang arif dan bijaksana. Orang yang baik akan selalu dikenal oleh orang lain, sedangkan orang yang jahat akan mudah dilupakan oleh ornag lain.
Cerita Rakyat dari Gorontalo : Asal Muasal Tapatopo, Tuladenggi dan Panthungo
Dahulu, seorang raja yang arif dan bijaksana bernama Raja Tilahunga memerintah di Kerajaan Bolango. Raja Tilahunga memiliki kegemaran berkelana ke pelosok kerajaan untuk melihat kehidupan rakyatnya sambil mencari dan membangun lahan-lahan yang subur agar dapat menjadi mata pencaharian bagi rakyatnya.
Suatu saat, Raja mengajak beberapa pengawal untuk menemaninya berkelana. Karena perjalanan kali ini cukup jauh, ia meminta para pengawal untuk mempersiapkan segala macam perbekalan don peralatan.
Kemudian, rombongan itu memulai perjalanan pada pagi hari. Menjelang siang, rombongan raja sampai di sebuah bukit yang pepohonannya tinggi dan rindang. Raja memerintahkan para pengawalnya untuk berhenti dan beristirahat.
“Tempat ini sangat nyaman, sebaiknya! kita beristirahat sejenak di sini,” kata Raja. Para pengawal segera beristirahat di bawah pohon-pohon yang rindang. Beberapa pengawal hendak menyiapkan tempat yang paling nyaman untuk Raja. Namun, raja menolaknya. Ia ingin bisa berbaur dengan para pengawalnya sebagai teman, karena saat itu mereka bukan berada di istana.
Raja melepaskan pakaian kerajaan dan meletakkannya di tanah, ini artinya melepaskan jabatannya sebagai raja dan menjadi rakyat biasa. Sejak saat itulah, daerah itu dinamakan tapatopo, yang artinya meletakkan jabatan untuk sementara waktu.
Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan. Saat itu, matahari bersinar sangat terik, sehingga perjalanan terasa melelahkan don rombongan ini mulai merasakan lapar dan haus.
Di sebuah padang rumput, raja memerintahkan para pengawalnya untuk berhenti.
“Sebaiknya, kita berhenti dulu. Kita makan perbekalan kita,” perintah raja.
Semua pengawal merasa senang. Mereka pun membuka bekal dan mulai menyantapnya. Ketika sebagian pengawal dan Raja selesai makan dan mulai merapikan sampah bekas sisa makanan, beberapa pengawal lain terus saja makan sekenyang-kenyangnya.
“Lebih baik kalian jangan makan terlalu banyak, sekenyangnya saja. Ingatlah, perjalanan kita masih jauh. Jangan sampai kita kehabisan bekal.” kata Raja berusaha mengingatkan pengawal-pengawalnya yang masih makan dengan lahapnya.
Seorang pengawal yang bernama Denggi tampak tidak berhenti makan. Bahkan, karena terlalu rakus Ia merampas sisa bekal makanan temannya yang lain yang sengaja menyimpan sisa makanan itu. Terjadilah kegaduhan, apa lagi ternyata ia merampas makanan banyak sekali.
Raja lalu menasihati Denggi bahwa perbuatannya itu tidak baik. Akhirnya, Denggi mau mengakui kesalahannya dan minta maaf kepada teman-temannya. Konon, sejak saat itulah padang rumput itu dinamakan tuladenggi, yang artinya Denggi yang rakus.
Kemudian, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Sampailah rombongan kerajaan ini di sebuah daerah di tepi Danau Limboto. Daerah itu sangat subur. Raja bermaksud membuka lahan di sana, Ia pun memerintahkan para pengawalnya untuk mendirikan tenda-tenda dan menyiapkan peralatan untuk membuka lahan.
Pengawal raja terkejut ketika mereka menemukan tangkai pegangan peralatan kerja mereka sudah banyak yang patah. Lalu, mereka melaporkan hal ini pada Raja.
“Cepat usahakan untuk memperbaiki tangkai peralatan berkebun itu,” perintah Raja. Tempat itu lalu dinamai “Panthungo, artinya tangkai pegangan alat berkebun.
Mereka lalu menggarap daerah tersebut don menanaminya dengan tanaman palawija. Daerah itu kini menjadi tempat penghasil palawija dan sayur mayur yang sangat subur.
Setelah lahan telah selesai digarap dan menghasilkan panen yang banyak, Raja dan rombongannya memutuskan kembali ke kerajaan. Tujuan Raja untuk membuka lahan-lahan subur dalam perjalanannya kali ini telah tercapai.
Pesan moral dari Cerita Rakyat dari Gorontalo : Asal Usul Nama Daerah adalah pemimpin harus bersikap ad1l, arif, dan bijaksana, sehingga membawa banyak manfaat bagi orang lain.
Baca dongeng rakyat Gorontalo lainnya yang pernah diceritakan di blog dongengceritarakyat.com pada artikel berikut Cerita Rakyat Gorontalo : Lahilote dan Putri Kahyangan dan Daftar Dongeng Cerita Rakyat Indonesia Terbaik