Di provinsi Nusa Tenggara Timur, terdapat sebuah gunung yang unik karena bentuk ujung puncaknya tidak seperti gunung kebanyakan. Gunung tersebut bernama Gunung Meja yang memiliki pucuk atau ujung puncak gunung seperti meja alias datar. Cerita rakyat Ende Gunung Meja pun dipercaya turun temurun.
Selain dipercaya dengan cerita rakyatnya, Gunung Meja saat ini juga sudah menjadi sebuah tempat wisata menarik di Nusa Tenggara Timur. Selengkapnya tentang Gunung Meja bisa Anda simak dalam informasi berikut!
Cerita Rakyat Ende Gunung Meja
Gunung Meja yang berada di Ende, Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah gunung dengan puncak datar yang memiliki keunikan tersendiri. Keberadaannya juga tak lepas dari sebuah cerita rakyat yang dipercaya turun temurun.
Cerita rakyat Ende Gunung Meja yang dipercaya turun temurun oleh masyarakat setempat mengaitkan antara tiga orang tokoh yaitu Meja, Iya, dan Wongge.
Meja merupakan seorang gadis yang parasnya cantik dan perilakunya sopan. Iya, merupakan seorang laki – laki kaya yang perangainya buruk dan sifatnya sangat jahat. Sementara Wongge, merupakan seorang laki – laki yang miskin tetapi memiliki sikap yang baik dan sopan.
Kedua pria dengan watak, sikap, dan latar belakang finansial yang berbeda ini sama – sama tertarik pada Meja. Akan tetapi, dibandingkan Iya, Meja lebih tertarik kepada Wongge yang perangainya baik meski secara finansial, ia bisa dikatakan miskin.
Suatu hari, ketika Meja hendak pergi ke ladang, tiba – tiba datang Iya untuk bertamu. Meja tentu mempersilahkannya masuk. Setelah ngobrol beberapa lama, Iya pun menyampaikan maksudnya datang yaitu untuk melamar Meja.
Hanya saja, Meja menolak cinta Iya.
“Maaf, tapi aku sudah mencintai pria lainnya. Aku pun sudah dilamar lebih dulu olehnya. Aku harap kamu mengerti ya,” ungkap Meja kepada Iya yang menyampaikan lamaran.
Iya yang ditolak tentu saja kesal dan marah seketika. Akhirnya, Iya yang sedang naik pitam pun membunuh Meja dengan memenggal kepalanya. Di waktu yang bersamaan, ketika Iya berusaha membereskan kekacauan, Wongge yang saat itu sudah menjadi kekasih Meja datang.
Melihat kekacauan yang terjadi, Wongge tentu sangat marah. Akhirnya pertengkaran antara Wongge dan Iya tak terelakkan. Awalnya Iya menang, ketika menang itulah Iya punya kesempatan untuk melarikan diri.
Ia kabur membawa kepala Meja ke arah timur dan membuangnya di sebuah pulau. Di pulau tersebut, Wongge kembali menemukan Iya yang melarikan diri. Mereka pun kembali bertarung satu lawan satu dan saat itulah Wongge menang dan menggunakan parang panjang yang ia bawa, ia berhasil membunuh Iya. Setelah membunuh Iya, parang panjang yang digunakan tersebut dibuang ke sebelah selatan.
Dipercaya, pulau yang menjadi tempat pembuangan kepala Meja oleh Iya kini membentuk pulau Koa. Sementara pulau tempat Wongge membuang parang panjang yang ia gunakan membunuh Iya, kini menjadi Pulau Ende yang bentuknya seperti parang panjang.
Selain cerita rakyat Ende Gunung Meja, ada cerita rakyat lain yang berasal dari Ende yaitu cerita rakyat tentang Marilonga. Ceritanya seperti apa? Baca : Cerita Rakyat Ende Lio Marilonga, Kisah Pejuang yang Pantang Menyerah Untuk Negara
Sekilas Tentang Gunung Meja, NTT
Gunung Meja yang berada di provinsi NTT, merupakan sebuah gunung dengan puncak datar yang ketinggiannya hanya 300 mdpl. Gunung ini awalnya sebenarnya tidak datar.
Selain sebagaimana cerita rakyat Ende Gunung Meja yang sudah terkenal secara turun temurun dan dipercaya ‘kebenarannya’ oleh masyarakat setempat, juga ada kisah ‘sejarah’ dibalik Gunung Meja yang terjadi secara real di tahun 1970-an.
Waktu itu, Gunung Meja dinilai mengganggu proses keberangkatan dan pendaratan pesawat dari Bandar Udara Haji Hasan Aroeboesman yang ada di kabupaten Ende, karena itu pemerintah setempat memutuskan untuk memotong puncak gunung tersebut sekitar 200 mdpl dan membuang potongannya ke dasar laut.
Selain itu, Gunung Meja juga tak lepas kaitannya dengan sejarah tentang kemerdekaan Indonesia. Konon katanya, gunung ini merupakan gunung yang sering dipandang Bung Karno ketika duduk merenungi dan mencari ide dalam pembuatan sila – sila Pancasila.
Karena itu juga, banyak branding wisata di kabupaten Ende, NTT yang kerap dikaitkan dengan Bung Karno dan sejarah kemerdekaan Indonesia.
Bagi Anda yang berwisata di NTT dan ingin bersantai di kabupaten Ende, sangat dianjurkan agar Anda datang ke Pantai Nanganesa karena di sana, Anda bisa menyaksikan eksotisnya Gunung Meja, Pulau Koa, dan menikmati senja.
Demikian informasi yang kami dapat bagikan kali ini terkait cerita rakyat Ende Gunung Meja. Semoga apa yang kami sampaikan di atas menjadi informasi yang menambah pengetahuan khususnya bagi Anda pecinta dongeng cerita rakyat nusantara.