Ada seorang saudagar kaya raya yang hidup di sebuah desa. Ia adalah orang terkaya di sana. Sayangnya, tabiatnya sangat buruk. Ia tidak mau berbagi apa yang ia miliki.
“Anakku sakit. Aku akan meminjam uang kepada saudagar kaya itu.” ucap salah satu penduduk dengan panik.
“Lebih baik jangan. Kau hanya akan dipermalukan disana. Kalaupun tidak, kau hanya akan terjerat utang,” balas penduduk yang lain.
Namun, penduduk itu sudah tak tahu lagi bagaimana cara mendapatkan uang. Ia pun memberanikan diri menghadap ke saudagar.
“Aku tak akan membantumu!” ucap saudagar itu dengan sombong, saat penduduk itu datang meminta bantuannya.
“Baiklah, Tuan. Jika begitu, izinkan aku meminjam uangmu. Anakku membutuhkan pertolongan,” pinta penduduk itu.
“Dengan apa kau akan membayar utangmu?” tanya saudagar itu, masih sangat sombong.
“Aku akan bekerja, Tuan. Jika aku memiliki uang, aku akan langsung membayarnya,” ujar penduduk itu.
Muncullah pikiran jahat di benak saudagar kaya. Ia bisa memanfaatkan penduduk desa itu untuk membayar utang dengan bunga yang besar. Akhirnya, saudagar itu meminjaminya uang.
Saudagar kaya itu memang sangat kejam. Banyak penduduk yang merasa tersiksa karena bunga-bunga utang darinya yang besar. Semua penduduk pun membenci saudagar kaya itu.
Suatu malam, rumah saudagar kaya itu didatangi oleh perampok. Perampok itu merampas semua uang saudagar. Saudagar yang tak mau kehilangan kekayaannya, berusaha menyelamatkan diri. Ia berlari keluar rumah.
“Tolong! Tolong aku, rumahku dirampok!” teriak saudagar.
Semua penduduk keluar rumah. Namun saat melihat saudagar yang meminta tolong, mereka justru kembali masuk ke dalam rumah. Mereka mengunci pintu mereka rapat-rapat
“Biarkan saja saudagar kikir itu mendapatkan balasannya. Ia sudah berbuat jahat kepada kita. Sekarang, dia tahu bagaimana rasanya dijahati,” kata seorang penduduk sambil masuk ke dalam rumah.
Mendengar perkataan itu, saudagar merasa sedih. Ia sadar, bahwa ia telah menyakiti banyak orang. Ia pun menangis. Ia tahu, ia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Harusnya ia membantu orang lain dengan ikhlas, agar ia juga mendapatkan bantuan saat ia membutuhkannya.
Sejak saat itu, saudagar kaya itu berubah menjadi saudagar yang baik
Pesan moral dari Cerita Rakyat Dunia : Saudagar yang Kikir adalah kita tidak bisa hidup sendiri. Kita selalu membutuhkan bantuan orang lain. Jadi, bantulah orang lain dengan ikhlas, agar kita mendapat bantuan saat kita membutuhkannya.
Baca juga CeritaDongeng Anak Bergambar terbaik kami lainnya pada posting sebelumnya yaitu Kumpulan Cerita Dongeng Fabel Paling Disukai
Ikuti juga kami di facebook https://www.facebook.com/dongengceritarakyat/