Di sebuah desa, ada seorang pemuda yang sangat miskin. Pemuda itu juga malas. Ia tak mau bekerja, tak seperti teman-temannya. Setiap hari pemuda itu pergi ke pasar untuk mengemis. Baginya, bekerja sebagai pengemis sangat mudah. Ia tinggal meminta belas kasihan orang lain.
Hari ini pemuda itu sedang beruntung. Ada seorang dermawan yang memberikan sekendi susu. Ia sangat senang. Pemuda itu pun langsung pulang ke rumahnya.
Ia memanaskan sebagian susu itu. Kemudian ia duduk, lalu menikmati susu tersebut.
“Enak sekali susu ini. Lebih baik sebagian susu ini aku jadikan mentega,” ujar pemuda itu. Kemudian ia pun mulai berkhayal.
“Esok aku bisa menjual mentega itu ke pasar. Setelah itu aku akan membeli seekor ayam untuk aku pelihara,” gumamnya.
Pemuda itu masih saja berkhayal. Dalam khayalannya, ayam-ayam yang ia miliki bertelur banyak. Kemudian telur-telur itu ia jual, dan ia membeli banyak ayam. Olala… ayam-ayamnya semakin banyak, dan semakin banyak pula telur yang dihasilkan.
Setelah itu, aku akan membeli sapi. Sapi sapiku akan menghasilkan banyak susu. Orang orang akan membeli susuku. Hidupku pasti akan enak sekali,” gumam pemuda itu.
Masih dalam khayalannya, pemuda itu kemudian memiliki banyak sapi. Sapi-sapi itu akan ia jual untuk membeli berlian. Ia akan menjadi penjual berlian.
“Raja-raja pasti akan membeli berlianku. Aku akan menjadi orang yang kaya dan dihormati. Kemudian, aku akan menikahi perempuan dari keturunan bangsawan. Aku akan memiliki anak. Jika anakku nakal nanti, aku akan memukulnya menggunakan tongkat,” kata si pemuda.
Pemuda itu lalu mengambil tongkat dan mengayunkannya. Olala… tongkat itu mengenai kendi susu miliknya. Kendi susu itu pun jatuh dan pecah. Musnah sudah khayalan pemuda itu untuk menjadi kaya.
Pesan moral dari Cerita Rakyat Dunia : Pemuda Penghayal (India) adalah jangan hanya berharap sesuatu, tapi lakukanlah sesuatu agar keinginanmu tercapai.