Cerita pendek anak sekolah yang kami posting dimalam hari ini memiliki pesan moral yang sangat baik didalamnya. Judul aslinya adalah dongeng singkat harta terpendam dari Italia. Kami yakin adik-adik dapat memetik pelajaran dari cerpen anak ini. Selamat membaca cerita pendek harta terpendam.
Cerita Pendek Anak Sekolah : Harta Terpendam (Italia)
Sore ini, Signor Bruno pergi mengunjungi rumah kawannya, Gianni.
Sudah cukup lama mereka tidak bertemu. Mereka pun membicarakan banyak hal, mulai dari cuaca, pangan, hingga keluarga.
Mereka saling tertawa dengan riang.
Namun, tiba-tiba wajah Signor Bruno terlihat cemas.
Gianni menjadi penasaran.
“Signor Bruno, ada apa? Sepertinya kau mengkhawatirkan sesuatu,” tanya Gianni.
“Aku memikirkan cucuku, Mario. Dia anak yang baik, tapi pemalas. Sepanjang hari, ia hanya berbaring di ranjang gantungnya dan tidak mau bekerja sama sekali. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan kepadanya,” ujar Signor.
Gianni berpikir sejenak. Ia lalu memiliki sebuah ide. Ia pun membisikkan idenya ke Signor.
Seketika, wajah Signor berubah senang. Ia setuju dengan ide tersebut.
Keesokan harinya, Gianni pergi menemui Mario yang sedang tiduran di ranjang gantungnya.
Ia menyapa Mario dan memberikan sebuah kertas kusut kepadanya.
“Aku menemukan peta tua ini, tapi sulit untuk dibaca. Sepertinya peta ini menunjukkan bahwa ada 50 keping emas yang terkubur di ladang gersang sebelah sana,” kata Gianni.
Mendengar hal itu, Mario langsung beranjak dari ranjangnya.
Ia pergi ke ladang yang gersang dan penuh dengan rumput liar.
Gianni lalu menyuruhnya untuk menyingkirkan semua rumput liar, agar bisa menemukan harta itu.
Mario pun bergegas ke rumah untuk mengambil peralatan pertanian.
Ia membersihkan semua rumput liar itu. kemudian mencangkuli tanahnya.
Tanah itu menjadi berdebu saat dicangkul. Mario pun menyirami tanah itu dengan air.
Melihat ada pupuk kandang, Mario mendapat ide. Ia menyebarkan pupuk kandang itu di ladang, agar tidak ada orang yang bisa mengambil hartanya.
Mario sudah menggali seluruh ladang, namun ia sama sekali tidak menemukan emas.
Karena kelelahan, akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke rumah.
“Mungkin aku tidak membaca peta itu dengan benar. Aku akan pergi selama beberapa hari untuk mencari orang yang dapat membaca peta ini. Jadi, kau tunggulah kabar dariku,” kata Gianni tiba-tiba.
Mario pun menunggu untuk waktu yang cukup lama. Hampir satu bulan lebih ia menunggu. Akhirnya, Gianni datang.
Ia meminta Mario untuk ke ladang bersama dengan kakeknya, Signor.
Alangkah terkejutnya Mario ketika melihat ladangnya sudah tertutup oleh deretan daun selada.
“Ini semua berkat kerja kerasmu yang telah membersihkan, menyiram, memupuk, dan menggali. Aku hanya menaburkan benih saja bersama kakekmu,” kata Gianni.
“Harga semua selada ini adalah 50 keping emas,” timpal Signor sambil tertawa.
Mario pun baru menyadari, bahwa 50 keping emas itu ternyata bisa ia dapatkan jika ia mau bekerja keras.
Sejak saat itu, ia tidak malas lagi.
Pesan moral yang dapat diambil dari Cerita Pendek Anak Sekolah : Harta Terpendam adalah jangan menjadi anak yang malas, ya. Bekerja keraslah dan belajar yang rajin agar kamu memperoleh apa yang kamu inginkan.
Kami adalah kontributor dari https://id.wikipedia.org/wiki/Cerita_pendek serta penulis di https://www.facebook.com/dongengceritarakyat/