Raja memanggil Abu Nawas ke istana. Ada yang ingin Raja sampaikan kepada Abu Nawas. Hati Abu Nawas merasa tak enak. Sepertinya Raja sedang menginginkan sesuatu dari Abu Navas.
“Akhirnya kau datang juga, Abu Nawas,” ujar Raja saat menerima kedatangan Abu Nawas di istana. “Aku ingin rneminta sesuatu padamu. Aku harap kau mau mengabulkan permintaanku. Aku tahu kau sangat cerdik, jadi kau pasti bisa mengabulkan permintaanku.” ucap Raja.
“Apa yang hendak Raja minta dariku?” tanya Abu Nawas.
“Aku ingin sekali memindahkan istanaku ke atas gunung agar aku bisa melihat keindahan alam yang menakjubkan dari atas sana. Kau bisa melakukannya untukku, kan?” tanya Raja.
Abu Nawas kaget mendengar permintaan Raja. Namun, ia tak bisa menolak. Abu Nawas pun nenyanggupi permintaan Raja. Raja memberikan waktu sebulan kepada Abu Nawas.
Abu Nawas pulang ke rumahnya. Ia nemikirkan apa yang harus ia lakukan. Hingga pada hari kesepuluh, akhirnya Abu Nawas nendapatkan sebuah ide. Aha! Senang sekali hati Abu Nawas. Ia pun segera menemui Raja. Melihat kedatangan Abu Nawas, Raja senang bukan kepalang.
“Untuk memperlancar pemindahan istana, Sri baginda harus menyembelih sepuluh ekor sapi ang gemuk,” ujar Abu Nawas kepada Raja. Baginda harus membagikan daging sapi itu kepada rakyat miskin. Hal itu harus dilakukan saat saya hendak memulai memindahkan istana ini.”
Baginda menyanggupi syarat yang diajukan oleh Abu Nawas. Ia pun segera menyiapkan sepuluh ekor sapi yang gemuk, lalu nenyembelihnya. Baginda membagikan daging sapi itu kepada rakyat jelata, tepat pada hari di mana Abu Nawas akan memindahkan istana.
Semua penduduk berkumpul. Mereka ingin menyaksikan Abu Nawas memindahkan istana. Abu Nawas berdiri tegak di depan Raja dan penduduk.
“Abu Nawas, apakah kau sudah siap? Kenapa kau diam saja? Harusnya kau sudah mulai memindahkan istana ini ke atas gunung.” ucap Raja.
“Hamba sudah siap Baginda. Dari tadi hamba berdiri, menunggu penduduk untuk menggotong istana itu ke pundak hamba,” ucap Abu Nawas.
Mendengar hal itu, Raja tak bisa berkata apa pun. Ia sadar bahwa keinginannya untuk memindahkan istana merupakan hal yang mustahil. Harusnya ia tak meminta hal itu kepada Abu Nawas.
Pesan moral dari Cerita Lucu Abu Nawas Memindahkah Istana Ke Atas Gunung adalah ukurlah kemampuan diri, jangan memaksakan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan.