Cerita Legenda Indonesia Retna Lestari adalah salah satu dongeng rakyat Yogyakarta terbaik. Cerita ini konon dipercaya rakyat Jogjakarta sebagai asal muasal terbentuknya gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Kamu penasaran dengan cerita lengkapanya? Ini dia ceritanya.
Cerita Legenda Indonesia : Kisah Retna Lestari
Menurut cerita, di hutan belantara, hiduplah seorang raksasa bernama Kyai Bakuh. Makanan sehari-hari Kyai Bakuh adalah berbagai jenis binatang yang hidup di hutan. Lama kelamaan, hutan yang tadinya sangat ramai menjadi lengang karena binatangnya satu persatu dimangsa Kyai Bakuh.
Raksasa Kyai Bakuh tersebut semakin hari semakin sulit mencari mangsa di dalam hutan. Lalu ia pergi ke perkampungan untuk mencari mangsa, baik binatang maupun manusia. Orang-orang yang hidup di perkampungan menjadi sangat ketakutan. Melihat kondisi ini, para dewa di kahyangan menjadi sangat marah. Kemudian para dewa sepakat mengutus seorang bidadari cantik bernama Retna Lestari untuk diturunkan ke bumi.
Pada suatu hari, sang Bidadari sedang bermain-main di dekat rumpun bunga. Pada saat yang sama, Kyai Bakuh sedang mencari mangsa. Ia berjalan di hadapan sang Bidadari, sejenak terpaku dan menghentikan langkahnya. Kemudian ia mendekat dan bertanya kepada sang Bidadari.
“Sungguh cantik parasmu, siapakah gerangan dirimu?” tanya Kyai Bakuh.
“Aku Retna Lestari,” jawab Bidadari cantik itu. “Alangkah indahnya namamu itu. Maukah kau menjadi istriku?” tanya si Raksasa Bakuh.
“Tidak! Aku tidak bisa percaya kamu tidak akan membunuhku. Bukankah kamu selalu melakukannya pada orang-orang di kampung itu?”
“Percayalah. Kamu aman bersamaku, karena kamu akan kujadikan istri.”
“Bagaimana caranya?”
“Apa saja yang kau pinta akan kukabulkan.”
“Baiklah, aku ingin mega yang berawan kemerah-merahan,” kata Retna Lestari.
“Itu mudah bagiku. Sebentar lagi senja tiba, aku akan mengambilnya untukmu.”
“Jangan, biar aku sendiri yang akan mengambilnya.”
“Lalu, bagaimana kau dapat meraih mega itu?” tanya si Raksasa. “Ah, aku punya akal, telungkupkan tubuhmu di tanah,” kata Retna Lestari. “Aku akan berdiri di atas punggungmu, sehingga Aku dapat mencapai mega itu.”
“Baiklah kalau itu yang kau mau,” kata Kyai Bakuh. Ia segera menelungkupkan dirinya di tanah. Melihat si Raksasa telah menelungkup di tanah, Retna Lestari lalu naik dan berdiri di atas punggung raksasa itu.
“Apakah tanganmu sudah menggapai langit?” tanya Kyai Bakuh.
“Belum, sedikit lagi,” jawab Retna Lestari. “Mungkin beberapa buah batu bisa membuatku lebih tinggi lagi. Aku akan mengambilnya dan menumpuknya di punggungmu.” Retna Lestari turun dari atas punggung Kyai Bakuh, lalu mengambil batu besar, kemudian diletakkannya di atas punggung raksasa itu. Berulang-ulang Ratna Lestati turun naik punggung raksasa, mengambil batu-batu besar dan menumpuknya di atas punggung raksasa itu. Lama-kelamaan tumpukan batu di atas punggung si Raksasa makin bertambah tinggi, bertambah besar, sampai tubuh raksasa itu tertimbun oleh batu-batu.
Akhirnya, Kyai Bakuh sadar bahwa ia telah ditipu oleh Retna Lestari. Ia meronta dengan sekuat tenaga, tetapi batu-batu yang tertumpuk terlalu banyak, sehingga ia tak mampu mengenyahkannya. Konon, tumpukan batu yang menimbun Kyai Bakuh itu akhirnya menjadi dua buah gunung. Tumpukan yang terletak di bagian kepala Kyai Bakuh menjadi
Gunung Merapi, sedangkan tumpukan yang berada di bagian kaki menjadi Gunung Merbabu.
Pesan moral dari Cerita Legenda Indonesia – Dongeng Rakyat Yogyakarta Terbaik adalah kekuatan akal atau kecerdasan otak akan mampu menghadapi kekuatan fisik yang tidak menggunakan pikiran dalam setiap tindakannya.