Cerita Kisah Nabi Yaqub AS merupakan Cerita Anak Muslim yang harus adik-adik ketahui. Pada cerita anak islami kali ini kami akan bercerita tentang sejarah Nabi Yaqub AS. Cerita Nabi Yaqub AS banyak sekali mengandung pelajaran yang bisa adik-adik ambil. Yuk kita sama-sama simak
Cerita Anak Muslim – Cerita Kisah Nabi Yaqub AS
Sejarah Nabi Yaqub AS
- Nabi Yaqub lahir di Kan’an (Palestina)
- Pindah ke Harran atau Padang Aram di tempat paman dari ibunya yang bernama Laban.
- Pindah ke Kan’an dan memiliki anak bernama Yusuf dan Bunyamin. Di sanalah ditetapkan kerasulannya.
- Diutus ke Syam/ Syria.
- Wafat di Hebron (Palestina).
Nabi Yaqub adalah putra Nabi Ishaq. Beliau tinggal bersama pamannya di wilayah Babylon dan menikah dengan kedua puteri pamannya. Beliau dikaruniai dua belas orang anak dari empat orang istri. Nabi Yaqub berdakwah di wilayah Kan’an dan Syria. la wafat di Hebron
Nabi Ishaq memiliki dua putra, yakni Yaqub dan Ish. Kedua saudara kandung ini sering bertengkar. Melihat kondisi tersebut, Nabi Ishaq dan istrinya (Rifqah) berencana memisahkan keduanya. Ibunya menyarankan Yaqub agar mengunjungi pamannya yang bernama Laban. Pamannya tinggal di Wilayah Babylon, Irak. Yaqub pun menyetujuinya.
Yaqub berangkat menuju Irak. Sesampainya di sana, ia diterima dengan baik oleh pamannya. Laban memiliki kepribadian yang sangat baik. la dikenal sebagai orang kaya yang baik- hati, suka menolong, dan dermawan. Yaqub kemudian dijadikan anak angkat Laban, karena ia tidak memiliki anak laki-laki. Laban hanya memiliki dua anak perempuan bernama Layya dan Rahiel.
Dalam asuhan Laban, Yaqub tumbuh menjadi orang yang baik, rajin bekerja, dan cekatan. Kehadirannya di rumah Laban membuat seluruh penghuninya merasa senang. Setelah Yaqub dewasa, ayah angkatnya ingin menjodohkannya dengan Layya (anak pertamanya). Akan tetapi, Yaqub ternyata lebih memilih Rahiel.
Akhirnya, ayah angkatnya memutuskan agar Yaqub menikahi Layya terlebih dulu. Yaqub diperbolehkan menikahi Rahiel setelah tujuh tahun menggembala kambing yang kelak digunakan untuk mas kawinnya. Yaqub pun menyetujuinya.
Yaqub pun menikahi Layya. Tujuh tahun kemudian, Yaqub menikahi Rahiel. Untuk meringankan beban kedua anaknya, Labban mencarikan dua orang pembantu untuk mereka. Seorang bernama Zulfa yang akan membantu Layya. Seorang lagi bernama Balhah yang akan membantu Rahiel.
Setelah beberapa lama mereka bekerja menjadi pembantu, kedua istri Yaqub memberikan kedua pembantunya untuk dinikahi Yaqub. Dengan demikian, Yaqub menikah dengan empat orang perempuan.
Dari pernikahannya itu Yaqub memiliki dua belas keturunan yang dikenal dengan al asbath (anak/cucu). Dari pernikahannya dengan Layya, ia dikaruniai enam orang anak bernama Robel, Syam’un, Lewi, Yahuza, Yasyzar, dan Zabulon (Robalen). Dari Rahiel, ia memiliki dua orang anak bernama Yusuf dan Bunyamin. Dari Balha, ia dikaruniai dua orang anak bernama Dan dan Neftalia. Dari Zulfa, ia dikaruniai dua orang putra, yakni Jad dan Asyir.
Yaqub dianugerahi Allah memiliki sifat baik hati, dermawan, dan suka menolong sesama. la juga memiliki ilmu yang tinggi sehingga ia menjadi seorang manusia terpilih, yakni menjadi nabi. Allah juga mengajarkannya sebagian dari tabir mimpi-mimpi serta disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepada Yaqub dan keluarganya.
Yaqub sangat senang dengan apa yang disampaikan oleh Allah kepada dirinya. Kemudian, Allah menjadikan Yaqub sebagai pemimpin yang memberi petunjuk kepada umatnya agar selalu , taat terhadap perintah Allah dan melaksanakan kebaikan.
Yaqub memiliki kekuatan fisik dan stamina yang luar biasa. la juga memiliki semangat dan pantang menyerah yang kelak akan diwariskan kepada anak keturunannya yang disebut bani Israil. Karena Yaqub sendiri sering disebut dengan nama Israil.
Allah mengangkat Yaqub sebagai nabi karena ia memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya memiliki ilmu yang tinggi, akhlak yang balk, dan semangat yang kuat dalam berdakwah. Ketika diangkat menjadi nabi, Yaqub menjadi nabi yang kaya raya dan tetap memiliki kepribadian baik serta ilmu yang tinggi. Kelebihannya tersebut banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan, seperti memberi bantuan kepada orang yang terkena musibah, fakir miskin, dan orang-orang tertindas.
Dalam dakwahnya, Nabi Yaqub selalu menyerukan kepada umatnya agar mengerjakan kebajikan, saling membantu sesama, menunaikan sholat, menunaikan zakat, dan selalu menyembah hanya kepada Allah.
Nabi Yaqub berdakwah dengan memberikan contoh agar peduli terhadap persoalan persoalan kemanusiaan.
Perbuatan mulia yang dilakukan Nabi Yaqub rupanya banyak menimbulkan rasa simpati bagi orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu banyak orang yang mau mengikuti ajakannya untuk berdakwah di jalan Allah.
Pesan moral dari Cerita Kisah Nabi Yaqub AS – Cerita Anak Muslim yaitu
- Sosok Nabi Yaqub yang mandiri, ulet, cerdas, dan memiliki kebaikan hati serta suka menolong layak dijadikan contoh. Dengan memiliki sifat-sifat tersebut, kita akan mudah bergaul dan disukai banyak orang. Hal itu dapat menjadi modal yang kuat dalam berdakwah.
- Memiliki ilmu yang tinggi dan mempergunakannya untuk kebaikan merupakan contoh yang dapat ditiru dari Nabi Yaqub.
- Amal saleh yang dilakukan oleh Nabi Yaqub, seperti mempergunakan hartanya untuk membantu orang lain, merupakan contoh nyata dakwah dengan perbuatan yang dapat membangkitkan sikap peduli orang lain terhadap sesama.
Baca cerita anak islami lainnya yaitu Dongeng Islami Untuk Anak : Kisah Nabi Ishaq AS dan Cerita Anak Muslim : Kisah Nabi Idris AS