Cerita dongeng Putri Bambu adalah cerita rakyat Jepang yang terkenal sampai ke seluruh dunia. Kakak menceritakan terjemahan legenda rakyat jepang ini agar adik-adik bisa mendapatkan hikmah dari cerita dongeng legenda dari negeri matahari terbit ini. Selamat membaca.
Cerita Dongeng Putri Bambu 1: Asal-Usul Putri Bambu
Cerita Rakyat Jepang
AIkisah, di sebuah desa di negeri epang, hiduplah seorang bapak tua dan istrinya. Mereka tidak mempunyai anak. Mereka sangat ingin memiliki anak. Setiap malam, mereka berdoa kepada dewa agar diberikan anak. Namun, dewa belum juga memberinya.
Bapak tua bekerja sebagai penebang bambu. la menebang dan memotong-motong bambu, lalu menjualnya ke kota.
Suatu hari, saat hendak menebang bambu, bapak tua melihat seberkas cahaya di antara rimbunan batang bambu. la mendekati cahaya itu. Cahaya itu ternyata datang dari sebuah batang bambu.
Dengan hati-hati, bapak tua membelah bambu yang bercahaya itu. Di dalam batang bambu, bapak tua menemukan seorang bayi.
Dengan senang hati, bapak tua mengangkat bayi itu dan membawanya pulang. la menceritakan pada istrinya bagaimana menemukan bayi mungil nan cantik itu. lstri bapak tua senang sekali. Mereka yakin bayi itu adalah jawaban atas doa-doa mereka selama ini.
Karena mereka menemukan bayi perempuan itu dalam sebuah bambu, mereka memberinya nama Putri Bambu. Mereka merawat Putri Bambu dengan baik dan penuh cinta.
Tahun demi tahun berlalu, Putri Bambu tumbuh menjadi seorang gadis yang mempesona. Tidak hanya cantik jelita, ia juga gadis yang baik hati dan suka membantu orangtua.
Sejak saat itu, hidup bapak tua dan istrinya menjadi lebih baik. lnilah hasil dari doa dan usaha mereka.
Pesan moral dari Cerita Dongeng Putri Bambu adalah berdoa kepada Tuhan dan berusahalah keras agar keinginanmu terkabul. Setelah berdoa, jadilah anak yang baik dan suka membantu orang tua. Sebab, Tuhan sayang pada anak yang suka membantu orang tua.
Koleksi Cerita Dongeng Putri Bambu 2: Putri Bambu Dan Lima Pangeran
Dongeng Rakyat Jepang
Kabar tentang kecantikan Putri Bambu mulai tersebar ke seluruh negeri . Para pemuda berdatangan dari berbagai daerah untuk melihat kecantikan Putri Bambu.
Tersebutlah lima orang pangeran yang sangat mengagumi kecantikan Putri Bambu. Mereka ingin menikahi Putri Bambu dan membawanya ke istana mereka. Lalu, mereka mengirimkan surat lamaran kepada bapak tua penebang bambu.
Sebenarnya, Putri Bambu tidak mau menikah. Sebab, jika menikah ia harus meninggalkan bapak tua dan istrinya. Putri Bambu ingin mengurus kedua orang tua itu selamanya.
la pun mencari akal untuk menolak lamaran kelima pangeran. la harus menolak mereka secara halus. Jika tidak, nyawanya dan nyawa orangtuanya bisa terancam.
“Suruh mereka datang,” kata Putri Bambu kepada ayahnya. “Aku akan mengajukan syarat yang sulit mereka penuhi.”
Pada hari yang disepakati, kelima pangeran datang ke rumah Putri Bambu secara bersamaan. Mereka senang sekali. Mereka membawa berbagai perhiasan, seperti emas dan permata. Semua pangeran berharap dirinya bisa menikahi Putri Bambu.
Saat kelima pangeran berkumpul, Putri Bambu memberikan syarat kepada masing-masing pangeran. Pangeran pertama mendapat syarat untuk pergi ke India dan menemukan mangkuk batu besar peninggalan sang Budha. Pangeran kedua mendapat syarat mengambil dahan pohon emas yang tumbuh mengambang di Gunung Horai.
Kemudian, pangeran ketiga diminta untuk membuat tali dari kulit tikus api. Pangeran keempat diminta untuk membawakannya sebuah kalung dari leher naga laut. Terakhir, pangeran kelima diberi syarat agar membawakan kulit kacang yang disembunyikan oleh burung layang-Iayang di sarangnya.
Kelima pangeran bersemangat sekali untuk memenuhi syarat yang diajukan Putri Bambu. Padahal, semua syarat itu hanyalah siasat Putri Bambu agar kelima pangeran tidak jadi menikahinya.
Pesan Moral dari Koleksi Cerita Dongeng Putri Bambu adalah Jika menolak sesuatu, usahakan jangan menyinggung perasaan orang yang ditolak. Terkadang, cara kita menolak menentukan sikap orang lain terhadap kita.
Contoh Cerita Anak Putri Bambu 3: Pangeran Angkuh Dan Naga Laut
Legenda Rakyat Jepang
Salah satu dari kelima pangeran yang melamar Putri Bambu adalah Pangeran Angkuh. la mendapat tugas untuk merebut kalung milik naga laut.
Pangeran Angkuh adalah seorang yang sombong dan pengecut. la mengajak prajuritnya untuk mencari naga laut dan merebut kalungnya. Para prajurit kebingungan. Mereka tahu cerita naga laut hanya bohong belaka. Jika memang ada, naga laut pasti akan membunuh mereka. Mereka pun memohon agar Pangeran Angkuh tidak melakukannya.
“Pengecut kalian! Aku tidak takut pada seekor naga,” teriak Pangeran Angkuh. Mendengar hal itu, mereka pun terpaksa berangkat bersama Pangeran Angkuh.
Awalnya, semua berjalan baik-baik saja. “Benar tidak, naga itu takut kepadaku,” kata Pangeran Angkuh dengan nada sombong.
Pada malam ketiga, badai besar datang. Perahu Pangeran Angkuh terombang-ambing di tengah lautan. Hujan deras disambung kilat dan guntur bergemuruh menciutkan hati.
Pangeran Angkuh yang awalnya sombong kini menjadi takut. la menggigil di sudut perahu. “Huhuhu, mengapa kalian membawaku ke tempat yang mengerikan ini?” kata Pangeran Angkuh sambil menangis tersedu-sedu.
Para prajurit tidak kuasa menahan tawa melihat tingkah Pangeran Angkuh. “Pasti naga laut yang mengirim badai ini. Sebaiknya, Anda berjanji tidak akan membunuhnya. Mungkin, ia akan membiarkan kita hidup,” kata mereka.
Dengan terbata-bata ketakutan, Pangeran Angkuh pun berjanji tidak akan membunuh naga laut. Lalu, setelah beberapa saat badai berhenti. Namun, Pangeran Angkuh sudah pingsan karena ketakutan. Akhirnya perahu berlabuh di sebuah pulau. Ketika Pangeran Angkuh siuman, ia menangis sekerasnya. la berjanji tidak akan lagi pergi melaut selamanya walaupun demi seratus putri secantik Putri Bambu.
Sementara itu, nasib keempat pangeran lain yang melamar Putri Bambu tidak jauh berbeda dengan Pangeran Angkuh. Mereka tidak mampu memenuhi syarat yang diajukan Putri Bambu.
Pesan Moral dari Contoh Cerita Anak Dongeng Putri Bambu adalah jangan pernah memiliki sifat angkuh atau sombong. Sebab hal itu hanya akan mencelakai diri kita sendiri. Selain itu, sifat angkuh juga dibenci oleh Tuhan.
Dongeng Anak Sebelum Tidur Putri Bambu 4 : Kabut Gunung Fujiyama
Cerita Dongeng Rakyat Jepang
Tahun demi tahun berlalu. Putri Bambu dengan telaten mengurus bapak tua dan istrinya. Pada tahun kelima, istri bapak tua meninggal. Putri Bambu sedih sekali. Sejak saat itu, ia sering duduk termangu dan memandang bulan purnama.
“Putriku, katakan apa yang mengganggu hatimu?” kata bapak tua.
“Aku sedih karena akan meninggalkanmu. Rumahku sesungguhnya adalah bulan. Aku dikirim ke bumi untuk merawatmu. Kini, waktunya hampir habis. Pada purnama berikutnya, mereka akan menjemputku.”
“Aku tidak akan membiarkan mereka membawamu,” kata bapak tua.
“Itu percuma. Tidak ada seorang pun yang bisa menghalangi,” kata Putri Bambu.
Bapak tua meminta bantuan kaisar. Kaisar berjanji akan mengirim semua prajuritnya untuk menghalangi kepergian Putri Bambu.
Pada malam bulan purnama berikutnya, ribuan prajurit kaisar berjaga di sekeliling rumah bapak tua. Putri Bambu menemui bapak tua yang terbaring di kamarnya. Penyakit yang diderita bapak tua sudah sangat parah. “Sekarang aku tahu mengapa kau harus pergi,” kata bapak tua dengan suara Iemah.
“Itu karena aku pun akan pergi. Terima kasih untuk semua kebahagiaan yang kau bawa kepada kami,” kata bapak tua kembali.
Kemudian, bapak tua penebang bambu pun meninggal dengan tenang. Putri Bambu menangis tersedu-sedu.
Semakin malam, bulan semakin mencapai puncaknya. Lalu, muncul cahaya seperti sebuah jembatan menghubungkan bulan dan bumi. Dari jembatan itu, datang beberapa sosok putih.
Para prajurit penjaga terkejut melihat pemandangan itu. Mereka hendak bergerak, namun tubuh mereka mendadak menjadi kaku seperti batu.
Putri Bambu mendekati sosok-sosok putih itu. “Aku siap,” katanya.
Salah satu sosok putih memasangkan mantel putih kepadanya. la dan sosok sosok itu melayang ke langit meninggalkan jejak kabut putih dan lembut. Rombongan mereka melewati puncak gunung Fujiyama dan naik ke bulan.
Sampai sekarang, orang Jepang masih sering melihat kabut tipis bergerak melewati puncak gunung Fujiyama, lalu menuju bulan purnama. Mereka yakin itu adalah “orang-orang bulan” yang pulang setelah memberikan kebahagiaan kepada manusia di bumi.
Pesan Moral dari Dongeng Anak Sebelum Tidur Putri Bambu adalah Tuhan selalu mempunyai rencana yang lebih baik untuk kita. Karenanya, janganlah suka mengeluh saat kita sedang dalam kesusahan. Kemudian, berbaktilah kepada orangtua. Sayangi dan rawatlah mereka.
Baca dongeng putri lainnya pada artikel berikut ini Dongeng Anak Dunia : Katak dan Putri Langit dan Cerita Dongeng Anak Dunia : Legenda Putri Tikus