Pada suatu hari, saat musim kemarau tiba. Ada seekor Burung hitam yang sangat kelaparan. Pada saat musim kemara, ia kesulitan mencari makanan. Suatu hari, ia terbang kerumah Pak Petani. Burung Hitam sangat berharap di sana ada makanan sisa di dekat tempat sampah dan di dekat jendela. Namun, harapannya sia-sia. Di sana ia tidak mendapatkan apa-apa.
Pada saat ia akan terbang kembali mencari makanan. Burung hitam tanpa sengaja mendengar suara Burung Merpati dari halaman rumah Pak Petani. Burung Hitam pun langsung menuju halaman ruma Pak Petani dan ia pun hinggap di sebuah dahan pohon.
Dari kejauhan, ia melihat ada lima ekor Burung Merpati yang berada di halaman tersebut bersama Pak Petani. Ternyata, lima Burung Merpati tersebut sedang diberi makan oleh Pak Petani. Melihat Burung-Burung Merpati tersebut, Burung Hitam sangat sedih.
‘’ Seandainya, aku adalah Burung Merpati. Pasti tidak akan kesusahan untuk mencari makanan kesana kemari.’’ Kata Burung Hitam sedih.
Tiba-tiba, ia mendapatkan sebuah ide. Tadi, di depan rumah Pak Petani, ia melihat sekaleng cat berwarna putih. Ia pun segera terbang kembali ke depan rumah Pak Petani untuk melihat kaleng cat tersebut. Ia pun mencari kaleng cat di depan rumah Pak Petani.
‘’ Dimana cat berwarna putih yang tadi baru saja aku lihat!’’ kata Burung Hitam gelisah dan terus mencari cat tersebut. Namun, akhirnya cat tersebut berhasil ia temukan. Tanpa berpikir panjang, ia langsung menceburkan diri ke dalam kaleng cat berwarna putih tersebut.
Dengan seketika, bulu Burung Hitam yang pada awalnya berwarna hitam. Kini, ia berubah menjadi putih. Saat ini, ia mirip sekali dengan Burung Merpati. Ia menunggu catnya kering. Setelah cat tersebut kering ia pun terbang dan bergabung dengan Burung-burung Merpati.
Burung Hitam sangat senang karena ia dapat bergabung dengan Burung Merpatidan ikut makan bersama lima Burung Merpati tersebut. Ia senang, karena saat ini perutnya sudah sangat kenyang.
Namun, pada saat Burung Hitam mulai berbicara. Kelima Burung Merpati tersebut mengetahui bahwa, ia bukanlah temannya. Burung Merpati pun segera mengusir Burung Hitam. Dengan, sangat sedih dan terpaksa ia terpaksa kembali pulang kerumahnya.
Pada saat, ia tiba dirumahnya. Beberapa Burung Hitam datang menghampiri dan menegurnya.
‘’ Hei kau! Berani sekali kau berada di dalam sarang kami!’’ kata salah satu Burung Hitam.
‘’ Teman-teman, aku juga Burung Hitam sama seperti kalian. Tolong jangan sakiti aku.’’ Jawab Burung Hitam yang berbulu putih tersebut.
‘’ Kau Burung Hitam seperti kami? Tidak ada Burung Hitam yang bulunya berwarna putih sepertimu. Pergi kau jauh-jauh dari sarang kami!’’ usir Burung Hitam lainnya kesal melihat Burung hitam berwarna putih tersebut.
Dengan sangat sedih. Akhirnya, Burung Hitam pun terpaksa pergi meninggalkan rumahnya sendiri dan teman-temannya. Ia tidak lagi di terima oleh sekumpulan Burung Hitam karena bulunya kini berubah menjadi putih.
Ia sangat menyesal karena perbuatannya. Seharusnya, ia merasa sangat bangga dan tetap menjadi dirinya sendiri.
Pesan moral dari cerita dongeng hewan burung hitam adalah bersyukurlah dengan apa yang kamu miliki. Kamu akan bahagia jika kamu menjad orang yang bersyukur.