Dongeng Hansel dan Gretel merupakan salah satu cerita rakyat Brothers Grimm yang sangat terkenal. Cerita Hansel dan Gretel sudah dibuat banyak sekali film. Jika belum menonton, saran kakak kalian bisa mencari filnya juga (Film Hansel dan Gretel)
Kali ini kami memposting kisah Hansel dan Gretel asli dari Grimm Bersaudara. Selamat membaca.
Cerita Dongeng Hansel dan Gretel Versi Asli Brothers Grimm (dalam Bahasa Indonesia)
Dahulu kala di sebuah desa, hiduplah keluarga sederhana. Mereka memiliki dua anak yang masih kecil yaitu Hansel dan Gretel. Sayangnya, sang ibu meninggal karena sakit. Setiap hari, Hansel dan Gretel selalu bersedih mengenang ibu mereka.
Karena tidak mau anak-anaknya terus bersedih, akhirnya sang ayah menikah lagi. Tapi, ternyata sang ibu tiri memiliki sifat yang kurang baik. Sejak saat itulah, kehidupan Hansel dan Gretel menjadi sangat buruk.
“Ayah. musim kemarau telah tiba. Sebaiknya Hansel dan Gretel kita bawa saja ke hutan, karena persediaan makanan telah habis. Aku tak mau kita semua mati kelaparan,” usul sang ibu tiri kepada suaminya suatu hari.
Rupanya sang ayah menyetujui perkataan istrinya. Tak sengaja, Hansel dan Gretel mendengar percakapan orangtuanya. Mereka pun ketakutan dan menangis. Namun, Hansel segera menenangkan adiknya agar tidak panik.
“Tenang saja, adikku. Semua akan baik-baik saja. Berdoalah kepada Tuhan agar kita selalu dilindungi oleh-Nya,” ujar Hansel kepada Gretel dengan penuh kasih.
Keesokan harinya. sang ibu tiri memberikan dua potong roti untuk Hansel dan Gretel. Ia mengajak kedua anak itu untuk ikut menebang kayu. Sambil berjalan dengan tanpa sepengetahuan ibu tiri, Hansel membuang batu putih satu per satu. Ia memang telah menyiapkan batu putih di dalam kantong celananya.
Sesampainya di hutan, sang ibu tiri segera meninggalkan Hansel dan Gretel. Setelah beberapa saat, senja datang menghampiri. Matahari tak lagi menampakkan sinarnya. hanya ada semilir angin malam yang menemani.
Kegelapan malam membuat Gretel menangis ketakutan. Tapi, Hansel menenangkan adiknya. “Kita akan sampai dengan selamat,” ucap Hansel.
Tanpa ragu-ragu, Hansel memegang tangan Gretel untuk menyusuri jalan bercahaya. Rupanya jalan bercahaya tersebut muncul dari batu putih itu. Mereka berdua berjalan dengan pelan hingga sampai di rumah dengan selamat.
Esok harinya, sang ibu tiri dan sang ayah kembali membawa Hansel dan Gretel ke dalam hutan. Tetapi, Hansel memiliki banyak akal. Ia membuat penunjuk jalan untuk pulang dengan menaburkan potongan roti di sepanjang jalan.
Sesampainya di tengah hutan, sang ibu tiri dan sang ayah meninggalkan kedua anaknya itu. Gretel sangat ketakutan, tetapi Hansel selalu memberikan ketenangan untuk adiknya.
“Aaauuuuuuuumm.” terdengar suara lolongan harimau.
“Kak, suara apakah itu.” ujar Gretel dengan bergetar ketakutan.
“Tenang saja, adikku. Tuhan selalu menjaga dan melindungi kita.” jawab Hansel
Sayangnya, potongan roti yang ditaburkan Hansel telah dimakan burung-burung. Hansel dan Gretel pun terpaksa berjalan tanpa arah. Karena kelelahan, akhirnya mereka tertidur di bawah pohon.
Esok paginya, mereka kembali berjalan. Tak lama kemudian, mereka melihat rumah kue. Rumah yang unik dengan dinding terbuat dari biskuit, atap dari tar, dan pintu seperti cokelat. Hmm… terlihat sangat lezat. Dengan cepat, Hansel dan Gretel segera memakan kue-kue yang ada di sana.
Hansel dan Gretel tidak tahu bahwa rumah kue itu milik nenek sihir yang jahat. Alhasil, Hansel dan Gretel ditangkap untuk dijadikan santapan nenek sihir. Nenek sihir itu sudah tua dan matanya rabun.
Suatu hari, nenek sihir mendekati tempat di mana Hansel dikurung.
“Hari ini aku sangat lapar. Ulurkan tanganmu, agar aku tahu seberapa gemuk tubuhmu,” ujar si nenek sihir.
Hansel yang tak pernah kehabisan akal, segera memberikan tulang sisa makanan. Nenek sihir pun amat kecewa. Ia mengira bahwa Hansel masih kurus dan tak kunjung gemuk
Tiba-tiba, nenek sihir itu ingat dengan Gretel. Ia bisa menjadikan Gretel sebagai santapannya.
Nenek sihir lalu menyuruh Gretel untuk membakar roti. Ia berniat mendorong Gretel agar anak itu masuk ke dalam api. Tetapi, Gretel sudah tahu maksud si nenek sihir. Dengan cepat, Gretel berbalik arah.
“Nenek yang cantik, aku tak bisa membuka tutup tungku.” ucap Gretel.
Nenek sihir tidak sadar bahwa ia sedang diperdaya Gretel. Tanpa berlama-lama, Gretel mendorong nenek sihir ke tungku hingga nenek sihir berteriak kepanasan.
Betapa bahagianya Hansel dan Gretel karena berhasil selamat dari nenek sihir. Mereka pun berpelukan dan segera meninggalkan rumah kue itu.
Tapi, mereka bingung karena mereka harus melewati sungai. Tiba-tiba, datang burung-burung yang pernah memakan potongan roti mereka. Burung-burung itu pun mengantar Hansel dan Gretel kembali ke rumahnya.
Sang ayah muncul dari kejauhan. Begitu melihat anak-anaknya pulang, ia segera menghampiri mereka dengan wajah cemas. Sang ayah kemudian mengatakan bahwa ibu tiri Hansel dan Gretel telah meninggal. Ia memeluk kedua anaknya sambil meminta maaf atas kesalahannya.
Pesan moral dari dongeng Hansel dan Gretel adalah sayangilah saudaramu dan keluargamu. Hidupmu akan bahagia jika saling berkasih sayang
Baca dongeng dunia terbaik lainnya pada posting kami berikut ini:
- Cerita Dongeng Putri Salju dan 7 Kurcaci Asli dari Brothers Grimm
- Cerita Dongeng Rapunzel Gadis Berambut Panjang Asli Brothers Grimm
- Dongeng Pendek Dari Afrika : Anak Pemanggil Hujan
- Cerita Rakyat dan Dongeng Anak Terbaru
- Dongeng Cerita Tentang Kejujuran Singkat untuk Anak
- Dongeng Bergambar Sebelum Tidur : Jangan Suka Mencuri
- Dongeng Cerita Tradisional dari Cina dengan Hikmah Terbaik