Di suatu hutan, hiduplah seekor Burung Pipit yang tinggal sebatang kara disebatang pohon yang sangat besar. Burung Pipit sangat suka membaca buku. Ia mempunyai koleksi buku yang sangat banyak. Namun, sangat disayangkan. Buku-buku tersebut tidak terawat dan tidak ditata dengan rapih. Semua bukunya diletakkan di sebuah kamar. Lama kelamaan buku tersebut semakin banyak dan berantakan.
Suatu pagi, sang Pipit tiba-tiba kedatangan tamu. Tamu tersebut adalah si Belalang.
‘’ Hei teman, aku mendengar kamu mempunyai banyak koleksi buku-buku. Aku ingin meminjam buku musik. Bulan depan, sang Raja mengadakan lomba bernyanyi.’’ Ujar Belalang.
‘’ Benar sekali Belalang. Namun, buku-buku tersebut aku simpan di dalam kamar. Aku membutuhkan waktu untuk mencari buku tersebut.’’ jawab Pipit
‘’ Baiklah jika begitu. Besok aku akan kembali lagi. Aku sangat berharap buku tersebut sudah ditemukan.’’ Kata Belalang
Akhirnya, Belelang pun pamit pulang. Setelah itu, Burung Pipit mencari buku yang akan dipinjman kepada Belelang. Namun, sangat disayangkan. Ia tidak dapat menemukan buku tersebut. ia sama sekali tidak ingat di mana meletakkannya. Pipit pun merasa putus asa dan memutuskan untuk mencari Belalang untuk mengatakan ia tidak menemukan buku tersebut. ditengah perjalanan, ia bertemu dengan Kancil dan menceritakan tentang keadaan buku-bukunya.
‘’ Baiklah Pipit, ayo kita pergi ke rumahmu.’’ Ajak Kancil.
Sesampainya Kancil di rumahnya. Pipit mengajak Kancil ke kamar untuk melihat buku-buku. Diruangan itu sangat kotor dan penuhi dengan buku-buku.
‘’ Pipit, sebaiknya kita membersihkan ruangan dan menatanya dengan rapi.’’ Ujar Kancil.
‘’ Benar sekali Kancil, sebaiknya kita membat sebuah rak untuk menyimpan buku-bukuku ini.’’
Akhirnya, mereka pun meminta bantuan kepada binatang-binatang untuk membersihkan ruang bukunya. Ppit pun meminta bantuan kepada Jerapah intuk membuatkan rak-rak kayu yang besar. Tiga hari kemudian, rak yang dipesan Pipit sudah jadi dan dipasang di ruangannya. Pipit pun menyusun buku-bukunya sesuai dengan judulnya. Akhirnya, setelah bekerja beberapa hari. Ruang bukunya berubah menjadi sangat nyaman dan bersih. Semua koleksi buku tertata dengan rapih.
‘’ Teman, sekarang koleksi buku sudah rapih.’’ Ujar Kancil.
‘’ Benar sekali Kancil. Aku sangat berterima kasih kepadamu. Sekarang, semua binatang bisa datang kerumahku untuk meminjam buku tanpa susah mencarinya.’’ Ujar Pipit senang.
Sejak saat itulah, rumah Burung Pipit penuh dikunjungi oleh para binatang hutan untuk membaca. Ia sangat senang karena koleksinya sangat berguna untuk binatang didalam hutan. seluruh binatang pun menyebut rumah Burung Pipit, Perpustakaan hutan.