Fabel dongeng anak Indonesia Rusa dan Siput sering diceritakan orang tua kami ketika kami masih kecil. Kali ini kami akan ceritakan dongeng hewan popular ini untuk kalian. Kami sangat yakin kalian akan suka dengan cerita binatang ini.
Dongeng Anak Indonesia : Rusa Dan Siput (Indonesia)
Ada seekor rusa yang sangat sombong. Rusa itu cepat sekali larinya. Ia selalu menyombongkan diri kepada teman-temannya. Sebenarnya teman-temannya tak menyukai sikap Rusa. Namun, mereka hanya diam saja.
“Siput, aku ingin mengajakmu lomba lari. Kau kan binatang paling lambat di hutan. Aku yakin kau pasti kalah, hahaha…,” ejek Rusa.
Wajah Siput memerah. Ia dipermalukan di depan binatang lain. Tak ada pilihan lain, Siput akan menerima tantangan Rusa.
“Baiklah, aku terima tantanganmu. Aku akan lomba lari melawanmu,” ujar Siput, marah.
Penghuni hutan merasa kaget. Tak mungkin Siput bisa mengalahkan Rusa. Rusa tertawa mendengar jawaban Siput. Ia yakin sekali akan memenangkan perlombaan ini.
“Kau yakin Siput.” tanya Rusa
Siput mengangguk yakin. Rusa pun menjelaskan perlombaannya. Mereka akan melewati sebelas bukit. Siapa pun yang lebih dulu sampai di bukit terakhir, maka dialah pemenangnya. Siput setuju.
Malam harinya, Siput mengadakan rapat dengan teman-temannya. Ia memilih beberapa teman yang mirip dengannya. Siput-siput itu diminta pergi ke bukit. Satu Siput berjaga di satu bukit.
Keesokan harinya lomba dimulai. Rusa sama sekali tak berlari. Ia masih sombong dan merasa tak akan dikalahkan oleh Siput.
“Kau tak mungkin mengalahkanku,” ujar Rusa seraya terkekeh.
“Aku akan mengejarmu. Lihat saja nanti. Aku akan mengalahkanmu.” ucap Siput.
Olala setibanya di bukit pertama, Rusa kaget karena disana sudah ada Siput. Rupanya Siput sudah berada lebih dulu di sana. Begitupun seterusnya. Hingga akhirnya lomba dimenangkan oleh Siput Rusa jadi sangat malu. Ia pun akhirnya meminta maaf dan berjanji tidak akan sombong lagi.
Semua penghuni hutan bersorak-soral mengetahui kemenangan Siput. Mereka tak menyangka bahwa Siput bisa memenangkan perlombaan ini, itu semua berkat kecerdikan Siput.
Pesan moral dari Dongeng Anak Indonesia : Rusa Dan Siput (Indonesia) adalah jangan sombong. Kau hanya akan merusak dirimu sendiri dengan sifat sombong
Kumpulan Cerita Anak : Telaga Warna (Indonesia)
Dahulu kala, hiduplah seorang raja yang arif dan bijaksana. Raja itu sangat mencintai rakyatnya. Rakyat juga sangat patuh kepada rajanya. Beberapa hari ini, Raja kelihatan sangat sedih. Sudah lama sekali ia mendambakan seorang anak.
Berkat doa dari rakyatnya, permaisuri pun mengandung. Beberapa bulan kemudian, ia melahirkan seorang putri yang sangat cantik. Raja sangat bahagia, begitu pula rakyatnya.
Semakin hari Putri tumbuh menjadi dewasa. Raja dan Permaisuri sangat menyayanginya, hingga apa pun yang sang Putri minta selalu diberikan. Rakyat juga sangat mencintai sang Putri meskipun ia sangat manja.
Semua orang mencintai sang Putri. Hal itu membuat sang Putri suka bersikap semena-mena. Apa pun yang ia minta harus selalu dipenuhi. Sering kali sang Putri menyakiti hati para pelayan, bahkan ibu dan ayahnya sendiri.
Semua perilaku sang Putri yang tak terpuji itu tak membuat rakyat berhenti menyayanginya. Mereka malah membuatkan sebuah kalung yang sangat cantik. Kalung itu akan mereka hadiahkan untuk Putri dan Permaisuri.
Usai membuatkan kalung beberapa rakyat menemui sang Puttri. Mereka mengira bahwa sang Putri akan senang melihat kalung yang indah itu.
Salah satu dari mereka menyerahkan kalung tersebut kepada Permaisuri. Permaisuri sangat senang dengan pemberian rakyat.
“Cantik sekali kalung ini. Aku akan memakainya.” ucap Permaisuri.
Hal itu membuat rakyat senang. Kemudian satu kalung lagi diserahkan kepada sang Putri. Namun, apa yang terjadi? Putri itu malah marah-marah dan membuang kalung itu.
“Kalung sejelek ini yang kau sebut kalung cantik?” hardik sang Putri.
Ia melemparkan kalung itu hingga butirannya tercecer. Melihat hal itu, rakyat sangat sedih. Permaisuri juga sangat sedih. Permaisuri meneteskan air mata. Dayang-dayang pun ikut bersedih. Rakyat juga ikut menangis. Putri bingung melihat hal itu. Tapi, semua sudah terlambat air mata permaisuri dan rakyat menggenang. Semakin lama semakin banyak, hingga menenggelamkan seluruh istana. Itulah asal-usul telaga warna. Warna-warna yang indah terpantul dari kalung putri yang berhamburan.
Pesan moral dari kumpulan dongeng indonesia kisah Telaga Warna (Indonesia) adalah hargailah pemberian orang lain meskipun kau tak menyukainya. Apalagi jika mereka membuat pemberian itu dengan penuh kasih sayang.
Baca juga kumpulan dongeng indonesia legenda pada posting berikut ini contoh dongeng legenda