Pada hari ini Kakak akan bercerita satu dari beberapa cerita dongeng anak yang sangat terkenal baik di Indonesia, bahkan sering dipentaskan dramanya di luar negeri yaitu Ande-ande Lumut. Cerita ini mengajarkan kita untuk pentingnya menjaga kehormatan diri dan selalu bersabar dalam menghadapi kehidupan.
Cerita Dongeng Anak Terpopuler : Ande-Ande Lumut (versi 1)
Dewi Candra Kirana adalah sosok perempuan sangat Gantik wajahnya Ia telah bersuami. Suaminya adalah putra mahkota Kerajaan Jenggala. Raden Putra namanya. Karena Raden Putra menolak menjadi raja menggantikan ayahandanya, Dia pun diusir dari istana Kerajaan Jenggala. Raden Putra lantas pergi tanpa mengajak Dewi Candra Kirana. Tidak diketahui dimana keberadaan Raden Putra kemudian.
Dewi Candra Kirana lantas mencari keberadaan suami tercintanya itu. Untuk menutupi jati dirinya Dewi Candra Kirana menyamar laksana perempuan desa biasa. Dalam pengembaraannya, Dewi Kirana Bertemu seorang janda kaya bernama Mbok Randa Karangwulusan. Ia pun diangkat anak oleh janda kaya itu dan dIberi nama Kleting Kuning.
Mbok Randa Karangwulusan telah mempunyai tiga anak perempuan. Kleting Abang, Kleting Wungu, dan Kleting Biru nama mereka. Oleh Mbok Randa Karangwulusan, Kleting Kuning dipersaudarakan dengan ketiga anaknya dan dianggap sebagai anak bungsu.
Dalam kehidupan sehari-hari, tiga anak Mbok Randa Karangwulusan sangat jahat perilakunya pada Kleting Kuning. Mereka iri dengan kecantikan wajah Kleting Kuning. Karena perasaan irinya, mereka sengaja meminta Kleting Kuning mengenakan pakaian yang jelek dan kumal hingga Kleting Kuning tampak seperti pembantu yang telah kehilangan kewarasan. Mereka juga meminta KLeting Kuning rnengerjakan semua pekerjaan rumah tangga. Dari mulai mencuci, memasak dan membersihkan rumah harus di kerjakan Kleting Kuning sendirian. Kadang mereka juga meminta Kleting Kuning untuk mengerjaakan pekerjaan yang sangat sukar, seperti mencuci periuk tembaga yang telah lama digunakan hingga menjadi kembali bersih dan baru Tubuh Kleting Kuning berbau karena seperti tidak ada kesempatan baginya guna membersihkan diri. Semua itu diterima Kleting Kuning dengan sabar dan ikhlas. Kleting Kuning yakin, kesabaran dan keikhlasannya akan rnembuahkan hasil yang baik baginya di kemudian hari.
Syandan Mbok Randa Karangwutusan mendengar berita yang bersumber dan desa Dadapan kabar itu menyebutkan jika Mbok Randa Dadapan mempunyai anak angkat, seorang permuda yang sangat tampan wajahnya_ Ande-ande Lumut namanya. Ketampanan Ande-ande Lumut sangat terkenal menjadi buah bibir dimana-rnana. Banyak gadis yang datang ke desa Dadapan untuk melamar anak angkat Mbok Randa Dadapan itu. Banyak pula orangtua yang datang menemui Mbok Randa Dadapan guna menjodohkan anak gadis mereka dengan Ande-ande Lumut
Mbok Randa Karangwulusan juga berkehendak agar salah satu dari anak-anaknya dapat menjadi istri Ande-ande Lumut Diperintahkannya tiga anak gadisnya itu menuju desa Dadapan, sementara Kieting Kuning diperintahkannya untuk tetap tinggal di rumah.
Kleting Abang, Kleting Wungu, dan Kleting Biru segera berangkat menuju desa Dadapan. Mereka mengenakan pakaian terbaik yang mereka miiiki sesuai mama ketiganyra, Kleting Abang rnengenakan pakaian berwama merah. Kleting Wungu mengenakan pakaian berwama ungu dan Kleting Biru mengenakan pakaian berwarna bru. Sebelum ketiga anak Mbok Randa Karangwulusan itu tiba di desa Dadapan, mereka kebingungan karena harus menyeberangi sungai yang lebar lagi berair dalam. Tidak ada yang bisa mereka tumpangi untuk menyebrang. Di tengah kebingungan itu mendadak muncul kepiting raksasa. Yayu Kangkang namanya. Dia bersedia menolong menyebrangkan tiga gadis itu dengan diberikan imbalan.
“Apa imbalan yang engkau inginkan agar kami bisa menyebrangi sungai ini?” tanya Kleting Abang.
“Jika engkau bersedia aku cium serta menciumku maka aku akan menyeberangkanmu,” Jawab Yayu Kangkang.
Kleting Abang, Kleting Wungu, dan Kleting Biru tidak berkeberatan mencium dan dicium Yayu Kangkang bagi mereka yang terpenting adalah dapat menyebrangi sungai lebar itu guna meneruskan perjalanan menuju desa dadapan.
Kleting Kuning pun juga berniat datang ke desa Dadapan Untuk bertemuu dengan Ande-ande Lumut. Keinginan itu disarnpaikannya kepada Mbok Randa Karangwulusan
“Apa? Engkau ingin juga melamar Ande-ande Lumut yang amat tampan itu?” Mbok Randa Karangwulusan benar-benar melecehkan Kleting Kuning. ‘Bercerminlah dahulu dirimu hei Kleting Kuning jangan sampai Ande-ande Lumut yang tampan itu menjadi muak ketika melihat wujudmu yang menyedihkan itu. ”
Namun, Kleting Kuning tetap bersikeras. Mbok Randa Karangwulusan akhirnya mengijinkan.
Dengan tetap mengenakan pakaian kumal hingga tubuhnya berbau, Kleting Kuning menuju desa Dadapan. Seperti halnya tiga saudara angkatnya. Kleting Kuningpun kesulitan untuk menyeberangi sungai lebar berair dalam. Muncul kemudian Yuyu Kangkang. Kepiting raksasa itu sebenarnya tidak mau menyeberangkan Kleting Kuning karena tubuh Kleting Kuning yang bau itu. Namun dia tetap juga bersedia menyeberangkan asalkan Kleting Kuning mau dicium dan menciumnya.
“Apa katamu? engkau akan menciumku dan aku harus bersedia menciummu? aku tidak sudi!” Tegas Kleting Kuning.
“Jika engkau tak sudi, silakan menyeberang sendiri!”
Kleting Kuning lantas mengeluarkan senjata yang selama itu disimpannya rapat-rapat. Senjata itu berupa lidi sakti. Seketika lidi sakti itu dipukulkan pada sungai, air sungai itu pun surut. Yuyu Kangkang menjerit-jerit meminta tolong. Ia tidak bisa hidup di luar air. Ia memohon kepada Kleting Kuning agar mengembalikan air sungai itu lagi. Untuk itu ia akan menyeberangkan Kleting Kuning hingga sampai ke daratan seberang.
Kleting Kuning menyatakan kesediaannya. Ia pun diseberangkan Yuyu Kangkang tanpa harus dicium dan mencium kepiting raksasa itu.
Tibalah kemudian Kieting Kuning di desa Dadapan. Kleting Kuning mendapati tiga kakak angkatnya telah ditolak Ande-ande Lumut. Penyebabnya, Ande-ande Lumut mengetahui jika tiga anak Mbok Randa Karangwulusan itu telah dicium dan mencium Yuyu Kangkang. Sangat mengejutkan, ketika Ande-ande Lumut mengetahui kedatangan Kleting Kuning, ia bergegas menyambutnya.
Mbok Randa Dadapan benar-benar terheran-heran mendapati sikap anak angkatnya itu. Begitu banyaknya gadis-gadis berwajah cantik dan menarik yang datang kepadanya senantiasa ditolaknya, namun ketika melihat Kleting Kuning yang herpakaian kumal lagi bau badannya anak angkatnya itu malah menyamhutnya dengan wajah berseri-seri.
“Ibu jangan melihat penampilan luarnya” kata Ande-ande Lumut, “Sesungguhriya gadis ini mampu menjaga kehormatan dirinya. Tidak seperti gadis-gadis lainnya. la tidak sudi dijamah Yuyu Kangkang. Dialah calon istri yang terbaik untukku”
Di hadapan sekalian orang, Kleting Kuning lantas mengubah diri menjadi Dewi Candra Kirana. Tak terkirakan keterkejutan orang-orang ketika melihat sosoknya yang sangat cantik. Kleting Abang, Kleting Wungu, dan Kleting Biru benar-benar terperangah ketika mengetahui jika sosok yang selama itu mereka perlakukan dengan tidak baik itu ternyata Dewi Candra Kirana adanya.
Kegemparan pun kian menjadi-jadi saat Ande-ande Lumut juga membuka jati dirinya. Ia tak lain Raden Putra yang tengah menyamar. Tak terperikan kegembiraan Dewi Candra Kirana ketika bertemu kembali dengan suami tercintanya. Keduanya lantas hidup sebagai suami istri kembali seperti yang mereka lakukan dahulu di istana Kerajaan Jenggala.
Pesan Moral dari Cerita Dongeng Anak : Ande-Ande Lumut adalah Kesabaran akan membuahkan kebaikan dikemudian hari. Selain itu kehormatan diri harus dijaga dan dipegang kuat-kuat. Orang yang mulia adalah orang yang mampu menjaga kehormatan dirinya.
Cerita Dongeng Anak : Ande-Ande Lumut (Versi 2)
Cerita Rakyat Ande-Ande Lumut adalah cerita rakyat yang berlatar belakang Pulau Jawa (baca cerita rakyat lain dari Pulau Jawa di Cerita Rakyat Indonesia Paling Populer Dari Pulau Jawa ). Cerita Dongeng Anak ini dikisahkan dalam berbagai versi. Versi yang paling banyak diceritakan adalah yang mengaitkan cerita ini dengan bersatunya (kembali) Kerajaan Kediri dan Jenggala.
Cerita Dongeng Anak pada versi yang lain (versi 2) bercerita mengenai Pangeran Kusumayuda (dikisahkan sama dengan atau dihubungkan dengan Kamesywara, raja Kediri) yang berjumpa, putri bungsu dari empat bersaudara yang merupakan putri seorang janda kaya yang menetap di salah satu wilayah dimana ayah Pangeran Kusumayuda memerintah. Putri bungsu itu bernama Kleting Kuning. Kleting Kuning merupakan anak angkat, yang sebenarnya putri dari Kerajaan Jenggala, yang kemudian diketahui sebagai Dewi Candra Kirana. Setelah pertemuan tersebut dalam hati mereka saling mengingat. Pangeran Kusumayuda menyadari, gadis sewangi bunga mawar itu merupakan calon permaisuri Kerajaan Banyuarum yang sangat sempurna. Namun sungguh sayang setelah itu mereka tidak pernah berjumpa kembali.
Tahun terus berganti, di suatu waktu ada satu orang lelaki muda tampan yang bernama Ande-Ande Lumut mengikrarkan bahwa dirinya tengah mencari calon pendamping. Namun tidak selayaknya gadis-gadis di desa lain, termasuk pula saudari Kleting Kuning lainnya, Kleting Kuning tidak tertarik untuk pergi menemui Ande-Ande Lumut, sebab dalam ingatannya selalu terbayang Pangeran Kusumayuda. Walaupun demikian dia menerima nasihat dari bangau ajaib yang pernah menolongnya untuk datang menemui Ande-Ande Lumut yang terkenal sangat tampan dan gagah, demikian pada akhirnya Kleting Kuning pun berkenan ikut serta.
Sebelum Keempat putri bersaudara itu sampai di desa Dadapan, mereka dihadapkan pada satu permasalahan yaitu harus menyebrangi sungai yang sangat luas serta berair dalam. Tidak ada perahu atau alat yang bisa mereka gunakan untuk menyebrangi sungai tersebut, penduduk pun tidak ada yang berani datang ke sungai itu karena dikenal ditinggali oleh makhluk raksasa pemangsa manusia.. Ditengah kebingungan, munculah makhluk raksasa penjaga sungai yang berwujud kepiting raksasa bernama Yuyu Kangkang. Yuyu Kangkang bersedia menyeberangkan mereka dengan imbalan gadis yang disebrangkannya bersedia dicium dan menciumnya. Disebabkan hasrat untuk bisa menemui Ande-Ande Lumut yang dikenal sangat tampan dan gagah, hampir seluruh gadis desa termasuk tiga saudari Kleting Kuning segera setuju dengan penawaran Yayu Kangkang. Mereka berpikir bahwa Ande-Ande Lumut sang pangeran tampan tidak akan mengetahui hal tersebut. Hanya satu orang yang tidak bersedia menerima penawaran Yuyu Kangkang, orang tersebut tidak lain adalah si bungsu Kleting Kuning. Kleting Kuning menolak untuk dicium Yuyu Kangkang. Pada Saat Yuyu Kangkang berniat memangsa Kleting Kuning, Kleting Kuning tidak tinggal diam. Dia mengeluarkan senjata yang berikan oleh ibunya. Kejadian di sungai itu ternyata diketahui oleh Ande-Ande Lumut . Dengan alasan si bungsu Kleting Kuning yang tidak bersedia dicium oleh Yuyu Kangkang, maka Ande Ande Lumut berikrar bahwa dia memilih si bungsu Kleting Kuning sebagai permaisurinya. Pada saat itulah Kleting Kuning sadar jika pemuda Ande-Ande Lumut merupakan Pangeran Kusumayuda, lelaki yang diimpikannya.
Cerita Ande-Ande Lumut memiliki banyak versi dan didokumentasikan dengan baik, walaupun Cerita Dongeng Anak ini awalnya diturunkan secara lisan (melalui dongeng turun temurun). Namun ahli sejarah menduga cerita rakyat ini bermula pada era Majapahit. Banyak sekali buku cerita rakyat dan buku cerita anak yang berkisah banyak versi cerita rakyat ini. Hal ini juga dapat ditemui di majalah anak, setiap tulisan selalu ada tambahan pada kisah ini. Bukan hanya dalam bentuk tulisan rekaman kisah tersebut pada bentuk kaset juga pernah diciptakan (salah satunya dibuat oleh Sanggar Prativi sumber https://id.wikipedia.org).
Pesan Moral dari Cerita Dongeng Anak Ande-Ande Lumut Versi 2 tidak jauh berbeda dengan versi sebelumnya yaitu dengan menjaga kehormatan diri maka kita akan mendapatkan kemuliaan dikemudian hari
Cerita Dongeng Anak : Ande-Ande Lumut memiliki banyak sekali versi dan variasi, posting pada blog ini menambah literatur saya tentang legenda nusantara yang sangat menarik ini