Cerita anak misteri terbaru berjudul Misteri Sumur Tua ini merupakan sebuah cerita anak dengan pesan moral baik yang mengisahkan tentang latar belakang misteri sumur tua.
Cerita ini tidak berusaha menakut – nakuti anak melainkan memberikan pelajaran kepada anak lewat cerita horor ringan yang biasanya sangat disukai anak.
Utamanya kalau anak Anda tipe anak yang suka dengan cerita misteri atau horor, bacakan cerita ini atau ajak ia baca cerita ini dan ia bukan hanya akan refresh melainkan juga akan mendapatkan nilai moral dari ceritanya. Seperti apa ceritanya? Yuk simak!
Cerita Anak Misteri Terbaru : Misteri Sumur Tua
Di sebuah desa, hidup seorang anak yang memiliki rasa keingintahuan tinggi. Ia bernama Adam. Adam termasuk anak yang rajin di sekolah, namun ia juga memiliki kebiasaan setiap hari bermain bersama teman – temannya.
Suatu hari ia diajak oleh teman – temannya untuk bermain di sekitar sumur tua. Adam sebenarnya tidak tahu bahwa di sekitar rumahnya itu ada sebuah sumur tua, maklum usia Adam masih 5 tahun saat ini.
“Jadi bagaimana kalau besok kita main petak umpet uji nyali di sekitar sumur tua itu. Katanya sumur tua itu berhantu lho! Berani tidak?” ungkap salah satu teman Adam bernama Erik.
Teman – teman yang lainnya berkata, “Berani” secara bersamaan. Sebenarnya Adam ragu karena ia tidak pernah ke tempat tersebut. Tapi karena teman – temannya berkata Berani mau tidak mau Adam akhirnya ikut dengan teman – temannya untuk menyetujui bahwa besok mereka akan bermain petak umpet uji nyali di sekitar sumur tua.
Keesokan harinya tiba. Erik sudah siap bersama teman – temannya untuk mulai bermain. Hanya saja, Adam datang terlambat. Adam pun merasa ragu untuk bermain di sana. Bukan karena takut, tapi kalau orang tuanya tahu ia pasti akan dimarahi.
“Teman – teman, aku ikutnya tidak lama – lama ya. Karena nanti aku harus pulang lebih cepat hari ini” ungkap Adam kepada teman – temannya.
Erik menjawab, “Kamu ingin pulang cepat untuk apa? Dasar anak mama! Ayo lah Dam kita bermain sepuasnya hari ini, toh hari Minggu dan libur kan”.
Adam tidak menjawab, ia lanjut melangkah bersama dengan teman – temannya menuju tempat hari ini mereka akan bermain yaitu sumur tua.
Sesampainya di sana, Erik mulai bercerita.
“Guys kalian hati – hati ya nanti kalau ngumpet. Di sana katanya ada penunggunya lho!”
Mendengar cerita Erik seperti itu, tentu Adam dan teman – temannya begidik.
Salah satu teman bernama Rey berkata, “Ah, jangan begitu Rik! Kita jadi takut nih!”
Mendengar ada salah satu teman yang memperlihatkan rasa takutnya seperti itu, tentu saja Erik tertawa. Hari itu mereka bermain sepuasnya. Namun ketika waktu sudah menjelang magrib, Adam berkata “Ayo teman – teman kita pulang!”
Merasa tempat tersebut sudah semakin gelap, tentu saja Adam, Erik dan teman – temannya memutuskan untuk pulang. Tapi, ada satu teman yang tidak ada di tempat perkumpulan. Ia adalah Rey.
“Kita tadi berangkat berapa orang?”
“5 orang Rik” kata salah satu dari mereka.
“Terus sekarang kita cuma 4?”
“Iya” kata Adam menimpali.
“Haduh, kacau ini. Yuk kita cari Rey sama – sama sebelum pulang!”
Meski usil dan suka jahil, hari itu Adam sadar bahwa sebenarnya Erik termasuk salah satu teman yang peduli dengan teman – teman lain.
Ketika mereka mencari Rey, mendekati lokasi sumur tua berada, mereka mendengar suara. Suara ‘plung plung plung’ yang terkesan menggema dan menakutkan.
Tentu mereka semakin begidik. Salah satu dari mereka berkata, “I… itu suara apa”
“Jangan fokus ke suara itu. Kita fokus saja mencari Rey” Adam menambahkan.
Malam itu, mereka bertekad akan pulang kalau Rey sudah ditemukan. Tapi hingga hari semakin gelap, Rey tak kunjung ditemukan.
Tiba – tiba ada suara tertawa seorang wanita yang membuat bulu kuduk merinding.
“Ki…ki…ki..kii” suara itu terdengar semakin keras memekik di telinga.
Mereka terpatung sejenak. Mereka mengira itu adalah suara Kuntilanak atau hantu lain yang ingin memangsanya.
Keempat anak yang sedang mencari salah satu teman itu pun bergandengan tangan. Tak lama, ada suara tertawa yang sepertinya mereka kenali.
Mereka pun membalikkan badan. Ya, suara tertawa itu adalah Rey. Ia ada di hadapan mereka saat ini dengan boneka Anabelle yang bersuara tertawa seperti suara yang tadi mereka dengar.
“Ahh, nggak lucu tau!” ungkap Erik dengan nada marah.
“Kami semua mencari kamu” kata Erik kemudian.
“Iya maaf ya. Aku senang kalian peduli denganku. Aku hanya ingin menjadikan suasana semakin seru” ungkap Rey sambil meringis.
Setelah itu, mereka pun pulang. Di jalan mereka berdiskusi, “Sampai malam, sepertinya tidak ada hantu kok di sumur tua itu. Lalu kenapa ya orang – orang menceritakan rumor yang tidak sebenarnya?” kata Rey.
“Memangnya rumornya seperti apa?” Adam menimpali ingin tahu.
Rey menjawab, “Mama dan banyak orang di lingkungan ini bilang kalau di sana ada sesosok kuntilanak yang mengambil tumbal anak – anak. Karena itu anak – anak tidak boleh bermain di sana. Tapi tadi tidak ada yang terjadi dengan kita”.
“Harusnya kita bersyukur tidak ada yang terjadi dengan kita” kata Adam.
Di persimpangan jalan, mereka berpisah karena akan pulang ke rumah masing – masing.
Ibu Adam yang khawatir tentu langsung berkata, “Dari mana saja kamu? Main sampai jam segini. Ibu dengan ibu – ibu anak lain mencari kalian dari sore”.
Tahu bahwa ibunya khawatir, Adam hanya bisa meminta maaf. Ia tidak menceritakan kalau tadi ia bermain ke sumur tua bersama teman – temannya.
Ibunya lanjut berkata, “Kalau main, jangan jauh – jauh. Kalian masih anak – anak. Jangan juga main ke daerah sumur tua.”
Mendengar perkataan ibunya seperti itu, Adam menimpali, “Kenapa bu? Ada hantunya ya?”
Ibunya menjawab, “Katanya sih begitu. Tapi yang jelas, sumur itu berbahaya. Kalau anak – anak bermain di dekatnya dikhawatirkan jatuh dan sulit ditemukan. Karena di dalam sumur tidak ada oksigen yang membuat manusia bisa bernafas, orang yang jatuh ke dalam sumur seringkali tidak bisa bernafas dan meninggal.”
Ayah Adam pun ikut nimbrung. “Dulu juga ada anak seusia kamu yang jatuh dan meninggal di sumur itu. Karena itu orang – orang menyebutnya sumur berhantu. Jadi kamu jangan ke sana ya”
Adam mengangguk dan berjanji tidak akan datang ke sana. Kini, Adam pun tahu kalau sebenarnya alasan orang tidak memperbolehkan siapapun utamanya anak – anak bermain di situ karena bahaya.
Baca : Cerita Misteri Anak dengan Pesan Moral Baik : Misteri Boneka di Hutan Keramat
Demikian sedikit informasi yang kami dapat berikan. Anda yang ingin tahu cerita misteri anak bisa membaca salah satunya cerita di atas.