Ada banyak dongeng populer yang bercerita mengenai penyihir. Namun cerita populer yang kakak ceritakan malam hari ini agak berbeda karena penyihir yang kakak akan ceritakan menggunakan kacamata. Apa kehebatan dari penyihir berkacamata ini. Yuk kita ikuti ceritanya sampai selesai.
Cerita Anak Dongeng Populer Terbaru : Penyihir Berkacamata
Di sekolah penyihir, ada satu penyihir yang seialu juara kelas. Namanya Noni. Dia berkacamata tebal sekali. Kalau dilihat-lihat, tebal kacamatanya seperti pantat botol. Meski begitu, teman- teman Noni mengagumi kepintaran Noni.
“Noni memang hebat,” kata Dudul.
“Kenapa, ya, anak pintar biasanya berkacamata?” sahut Momoz. Dudul mengangguk. “Kacamata itu ciri anak pintar”
Percakapan mereka didengar oleh Zoe. Dia adalah penyihir dengan nilai terburuk saat penerimaan rapor kemarin. Zoe buru-buru pulang dan menyampaikan sesuatu kepada ibunya.
“Ibu, aku ingin berkacamata,” kata Zoe.
Ibu mengernyit, “Kenapa?”
“Biar terlihat keren dan pintar, seperti Noni.”
Ibu tergelak. “Zoe, mata yang sehat tentu lebih baik. Belajarlah, kamu pasti bisa jadi penyihir pintar juga.”
Akan tetapi, Zoe bersikeras. Dia tetap ingin berkacamata. Selama ini, teman-temannya sedikit meremehkan kemampuannya. Teman-temannya tak sepenuhnya salah. Zoe memang malas belajar sehingga nilainya selalu saja buruk.
“Paling tidak, jika aku berkacamata, teman-temanku tak akan lagi menuduhku sebagai penyihir yang malas membaca. Nilaiku jelek karena aku memang sengaja ingin dapat nilai jelek.” Zoe mulai mengarang alasan.
Selanjutnya, Zoe sengaja melakukan hal-hal yang bisa merusak mata. Dia sengaja menonton TV dekat-dekat juga membaca komik sambil tiduran. Ibunya sampai kesal melihatnya.
Ternyata benar, tak sampai satu bulan, mata Zoe mulai bermasalah. Ibu membawanya ke dokter mata yang tinggal di pucuk gunung kapur. Zoe akhirnya mendapatkan kacamata, seperti yang diinginkannya. Dia senang sekali.
Dia merasa dirinya keren dan pintar, seperti Noni.
“Semua penyihir pasti akan menghormatiku,”
Tiba di sekolah penyihir, teman-teman Zoe kaget. Termasuk Noni.
“Duh, mengapa kamu bisa berkacamata begitu? Kamu pasti tak mematuhi nasihat ibumu. Kamu pasti juga terlalu sering nonton TV,” kata Noni.
Zoe mengangguk. “Aku memang ingin pakai kacamata, kok. Keren.”
Noni menggeleng.”Keren? Kok, bisa keren? Aku malah ingin bermata sehat. Sekarang, tiap hari aku minum jus beri hitam dan wortel. Semoga saja mataku masih bisa sembuh.”
Zoe terbelalak. “Kok, malah begitu?”
Noni lalu menunjuk ke sekelompok penyihir yang main perang sapu di udara.
“Lihatlah, kita tak bisa main seperti itu lagi. Kacamata kita bisa copot dan jatuh kalau kita jungkir balik seperti itu,” ungkap Noni sedih. Berkali-kali dia menghela napas. “Andai saja mataku sehat, aku pasti bisa ikut main.”
Zoe tercekat. Main perang sapu adalah kegemarannya. Tapi, Noni benar. Kalau ia main perang sapu, kacamatanya bisa copot dan pecah berkeping-keping di tanah.
“Oh, aku tak mau itu terjadi!” seru Zoe.
Buru-buru, Zoe minta resep jus beri hitam dan wortel dari Noni.
“Semoga belum terlambat, ya,” kata Noni. Dalam hati, Zoe mengiyakan ucapan Noni.
Semoga belum terlambat. Sejak saat itu, Zoe tak ingin lagi berkacamata. Dia pun berusaha rajin belajar supaya kelak rapornya tidak buruk lagi. Dia juga rajin minum jus beri hitam dan wortel agar matanya bisa kembali sehat.
Hikmah yang bisa dipetik dari Cerita Anak Dongeng Populer Penyihir Berkacamata adalah
Membaca sambil tiduran, itu asyik. Menonton televisi dekat—dekat, itu juga asyik. Akan tetapi, kenapa Mama malah mengomel, ya? Kata Mama, nanti mata bisa rusak dan harus pakai kacamata.
Apa salahnya memakai kacamata? Mungkin kalian pikir, dengan kacamata kalian akan tampak keren. Hmm, mata yang sehat adalah anugerah dari Tuhan. Maka, jagalah mata baik— baik. Omelan Mama adalah tanda sayangnya pada kalian.
Mama tentu ingin kalian menjaga tubuh baik—baik. Selain itu, ada beberapa profesi yang mengharuskan kita untuk memiliki mata yang sehat, Iho. Salah satunya adalah pilot. yuk, Kita Jaga kesehatan mata kita.