Dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih merupakan cerita anak yang sangat populer di nusantara. Cerita rakyat ini mengandung pesan moral yang sangat baik. Jika kalian pernah membaca cerita Cinderella maka kalian akan menemukan kemiripan dengan kisah Bawang Putih Bawang Merah ini. Untuk Papa dan Mama, ceritakan dongeng anak ini sebelum si kecil tidur, mereka pasti akan suka.
Dongeng Cerita Anak Bawang Merah Bawang Putih Lengkap
Sifat Bawang Putih dan Bawang Merah
Bawang Merah dan Bawang Putih adalah saudara tiri. Mereka mempunyai sifat yang berbeda. Bawang Putih memiliki sifat yang sangat baik. Semua orang suka kepadanya. Sedangkan Bawang Merah memiliki sifat yang tidak baik. Ia dan ibunya, suka sekali menyuruh Bawang Putih. Hal itu membuat Bawang Putih menderita.
Suatu pagi, Bawang Putih sedang mencuci baju milik ibu dan saudara tirinya. Ia seorang diri di sungai.Tanpa sengaja, selendang yang sedang dicucinya hanyut terbawa air. Bawang Putih pun mengejar. Sayang, selendangnya tak bisa ditemukan.
“Pasti ibu akan memarahiku,” ucap Bawang Putih sambil menangis tersedu-sedu.
Tiba-tiba, terdengar sebuah suara bertanya kepadanya.
“Kau kenapa, Cu?” tanya suara itu.
Bawang Putih mencari asal suara. Ternyata seorang nenek tua.
“Selendang ibuku hanyut terbawa air, Nek. Pasti ibuku marah. Apalagi, hari sudah siang dan aku belum memasak,” jelas Bawang Putih.
“Jangan bersedih, Cu. Ikutlah denganku, aku memiliki sesuatu untukmu,” ajak nenek itu.
Bawang Putih yang bersedih pun mengikuti nenek tua itu. Mereka berjalan ke sebuah pondok dekat sungai. Rupanya itu adalah rumah si nenek tua.
“Nenek memiliki dua labu. Satu labu boleh kau bawa pulang,” ucap Nenek.
Nenek memperlihatkan dua buah labu. Satu berukuran besar, dan satu berukuran kecil.
“Pasti ibu akan senang jika aku membawa labu yang besar. Kami bisa makan sampai kenyang. Namun, rumahku sangat jauh. Ah, aku memilih labu yang kecil saja, agar tidak terlalu repot membawanya,” balas Bawang Putih.
“Baiklah, jika itu maumu. Sekarang, ambillah labu ini dan bergegaslah pulang. Ibumu pasti sudah menunggumu,” pinta Nenek.
Bawang Putih pun pulang dengan hati riang.
Bawang Putih berjalan pulang dari sungai.Tangan kanannya membawa baju yang baru di-cud. Sementara tangan kirinya membawa labu dari Nenek. Olala, ternyata Bawang Merah dan ibu tirinya sudah menunggu di depan rumah. Wah, mereka terlihat marah.
“Pasti aku akan kena marah,” pikir Bawang Putih.
Labu Ajaib Bawang Putih
Benar saja. Ketika Bawang Putih baru sampai, ia sudah disambut dengan suara ibu tirinya yang melengking.
“Dari mana saja kamu? Mengapa sesiang ini baru pulang?” tanya ibu.
“Iya, dari mana saja kamu? Aku sudah sangat lapar,” sambung Bawang Merah.
“Tenang Ibu, Bawang Merah. Aku membawa labu untuk makan siang,” Bawang Putih berusaha menenangkan.
“Apa? Hanya labu? Aku tak mau makan labu,” rengek Bawang Merah. Ia merebut labu dari tangan Bawang Putih, dan membuangnya.
Olala, betapa terkejutnya keluarga itu. Rupanya, labu itu berisi emas yang sangat banyak. Bawang Merah dan ibu tiri yang serakah langsung mengambil emas itu.
“Dari mana kau mendapat emas sebanyak ini?” tanya ibu tiri.
“Aku mendapatkan labu itu dari seorang nenek di sungai,” jelas Bawang Putih.
Bawang Merah dan ibu tiri tak peduli dengan cerita Bawang Putih. Mereka lebih tertarik dengan emas-emas di tangannya.
“Sebenarnya tadi ada dua labu. Tapi karena dari rumah Nenek ke sini jauh, aku hanya mengambil labu yang kecil,” lanjut Bawang Putih.
Mendengar cerita itu, barulah Bawang Merah dan ibu tiri tertarik. Jika aku bisa mendapatkan labu itu, pasti aku akan menjadi lebih kaya, pikir Bawang Merah.
Tak ingin diketahui niatnya itu, Bawang Merah menyuruh Bawang Putih untuk memasak di dapur.
“Aku akan mengambil labu itu, Bu. Agar kita bisa menjadi lebih kaya,” ucap Bawang Merah kepada ibunya, setelah Bawang Putih masuk ke dapur.
Ibunya setuju. Ia pun mengizinkan Bawang Merah pergi. Cukup lama Bawang Merah pergi. Begitu Bawang Merah pulang, di tangannya sudah ada labu yang besar.
“Ayo, cepat dibuka. Aku tak sabar menjadi orang kaya,” bujuk ibu.
Bawang Merah dan ibunya sangat gembira. Mereka segera melempar labu yang besar itu. Tapi, apa yang terjadi? Olala, bukannya emas yang didapat, malah ular yang keluar dari labu itu. Seketika, Bawang Merah dan ibunya pun berlari ketakutan.
Pesan moral dari cerita anak Bawang Merah Bawang Putih adalah
Lakukanlah sesuatu dengan tulus. Kelak kau akan mendapatkan buah dari ketulusan itu.
Keserakahan hanya akan membawa malapetaka. Jadi, jangan serakah, ya!