Dalam proses tumbuh kembang anak, tidak hanya materi dan nutrisi yang ia butuhkan. Kehadiran orang tua dan komunikasi dua arah juga sangat dibutuhkan. Karena itu pembahasan tentang cara membangun komunikasi dengan anak ini akan menjadi sebuah pembahasan penting bagi ibu dan ayah untuk dipahami.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui orang tua dalam kaitannya dengan cara membangun komunikasi dengan anak yang baik dan tepat. Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi informasinya untuk Anda!
Cara Membangun Komunikasi dengan Anak yang Baik
1. Menyediakan waktu
Hal utama yang diperlukan bagi orang tua sebagai cara membangun komunikasi dengan anak adalah menyediakan waktu. Sediakan waktu yang dibutuhkan anak sebaik mungkin. Jangan sampai anak tidak bisa bicara karena orang tua yang tidak punya waktu.
Jika orang tua sibuk bekerja, pastikan hari sabtu dan minggu atau ketika sedang libur menyediakan waktu berbicara dengan anak. Manfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin untuk mulai bercerita dan membangun komunikasi efektif dengannya.
2. Ajak anak bicara sebelum tidur
Untuk orang tua yang benar – benar sibuk dan bahkan hari libur pun tetap kerja misalnya, pastikan Anda bisa menyempatkan diri untuk berbicara dengan anak di moment sebelum tidur.
Tidak perlu berbicara yang berat – berat, Anda cukup beri dia bonding dengan memeluknya atau membacakan anak cerita sebelum tidur yang membuatnya merasa diperhatikan oleh orang tuanya. Cara ini juga dapat menjadi sebuah cara ampuh untuk membangun komunikasi dengan anak bagi orang tua yang sibuk.
Membacakan cerita atau dongeng sebelum tidur kepada anak juga banyak sekali manfaatnya. Apa saja? Baca : Manfaat Dongeng Untuk Anak Sebelum Tidur yang Bunda Wajib Tahu Nih!
3. Maksimalkan bahasa tubuh
Bahasa tubuh menjadi kontributor terbesar untuk menjalin komunikasi yang efektif dengan anak. Bahasa tubuh juga dapat menunjukkan kepada anak bahwa Anda sedang berbicara dengannya dan ia harus mendengarkan.
Jika anak dan orang tua sedang duduk bersama, tatap matanya ketika Anda akan mulai berbicara. Atau jika orang tua sedang berdiri, Anda bisa menunduk atau jongkok hingga setara dengan anak dan mulailah berbicara.
Cara – cara tersebut dapat membuat anak mengerti bahwa ia sedang diajak berbicara dan ia harus mendengarkan ketika orang tuanya sedang berbicara.
4. Dengarkan dia bicara
Tidak selamanya orang tua yang harus ingin bicara, terkadang anak juga ingin bercerita tentang apa yang dialaminya, bagaimana sekolahnya, seperti apa teman – temannya, tentang keluh kesahnya dan lain – lain.
Oleh karena itu orang tua juga jangan hanya mau didengarkan saja, tapi belajarlah juga untuk mendengarkan. Dengarkan apa yang diutarakan atau diceritakan oleh anak dan mulailah menanggapinya.
5. Beri masukan jika merasa diperlukan
Jika anak menceritakan keluh kesahnya dan menunjukkan bahwa dia ingin feedback berupa masukan, jangan sungkan memberi masukan sebagai bentuk arahan Anda kepadanya.
Sampaikan masukan Anda secara baik – baik bukan dengan amarah atau hal – hal yang membuat anak takut berbicara dengan Anda. Tunjukkan padanya bahwa Anda welcome sebagai orang tua dan sekaligus teman sharing baginya.
6. Hindari marah – marah
Anak melakukan suatu kesalahan? Jangan dulu marah – marah. Anda harus paham bahwa kesalahan adalah hal yang wajar dilakukan.
Solusinya, beri tahu dia bahwa tindakannya salah dan komunikasikan. Mulai kembali komunikasi yang mungkin sebelumnya kurang baik dengan anak Anda. Sampaikan padanya bahwa Anda mengerti kesulitannya dan posisinya dan bantu dia untuk bisa keluar dari masalahnya dengan memberi solusi yang baik.
Hindari juga terlalu banyak membantu, menghandle dan ikut campur karena hanya akan membuat anak menjadi manja. Pastikan Anda menjadi orang tua yang memberi solusi kepada anak tetapi tetap membiarkan anak tumbuh dengan baik agar nantinya bisa menjadi anak yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan.
7. Ulangi jika anak belum mengerti
Orang tua harus tahu bahwa anak sedang tumbuh dan harus belajar. Kita saja sebagai orang dewasa terkadang melakukan kesalahan atau ada hal yang belum dimengerti meski umurnya sudah lebih dari ¼ abad atau bahkan mencapai ½ abad, apalagi anak – anak yang baru saja mengenal dunia?
Karena itu jika anak belum mengerti dengan apa yang orang tua ucapkan ketika bicara, jangan dulu emosi. Ulangi sampai anak paham dan utarakan maksud Anda dengan bahasa yang sederhana.
Itulah beberapa cara membangun komunikasi dengan anak yang tepat dilakukan orang tua. Buat bonding yang baik dengan cara komunikasi dua arah untuk membuat anak nyaman bercerita dengan Anda.