Cerita rakyat sangat lekat dengan masyarakat Indonesia. Banyak cerita rakyat yang masih dituturkan kepada anak cucu hingga saat ini. Walaupun tidak mengetahui siapa pengarang cerita tersebut, namun pesan moral yang ingin disampaikan bisa menjadi contoh yang baik. Berikut adalah 4 ringkasan cerita rakyat pendek yang bisa anda ceritakan.
4 Cerita Rakyat Populer di Indonesia
1. Malin Kundang
Cerita rakyat terkenal dari Sumatra Barat ini begitu terkenal dan masih banyak dituturkan hingga kini. Cerita ini tentang seorang anak bernama Malin Kundang. Malin Kundang yang hidup berdua dengan ibunya ini tergolong keluarga miskin, sehingga Malin memutuskan untu merantau menyebrangi lautan untuk mencari pekerjaan.
Sebelum pergi, Malin berjanji pada sang Ibu bahwa kelak akan kembali ketika sudah menjadi kaya dan membawa Ibunya turut serta besamanya. Nasib baik mendatangi Malin yang sudah lama merantau, Malin menikah dengan anak seorang saudagar kaya dan hidup bergelimpangan harta. Namun Malin lupa akan janjinya kepada sang Ibu.
Malin kemudian mengaku kepada keluarga saudagar tersebut dan istrinya bahwa ibunya sudah mati. Malin malu mengakui mempunyai Ibu yang miskin di daratan seberang. Namun suatu hari, saat keluarga saudagar dan Malin berlayar dengan kapal mewah, kapal tersebut berhenti di dermaga dekat kampung halaman Malin.
Sang ibu mengenali anaknya yang datang walaupun sudah mengenakan baju yang mewah. Sang ibu yang memeluk anaknya inipun ditampik oleh Malin dan tidak diakuinya sebagai ibu. Sang ibu yang kecewa kepada anaknya ini pun mengutuk Malin menjadi batu. Tak disangka Malin berubah menjadi batu yang sampai sekarang ada d Sumatra Barat.
Cerita rakyat ini begitu terkenal hampir di seluruh Indonesia. Pesan moral yang ingin diceritakan oleh cerita ini adalah tentang berbakti kepada orang tua. Bagaimanapun kondisi orang tua saat ini, kewajiban anak adalah berbakti kepada mereka. Sehingga janganlah menjadi anak yang durhaka dan melupakan kebaikan orang tua.
2. Timun Mas
Ringkasan cerita rakyat pendek terkenal ini datang dari Jawa Tengah. Alkisah ada seorang perempuan bernama Mbok Sarni yang ingin mempunyai anak. Mbok sarni yang hidup sendiri ditengah hutan kemudian berdoa meminta anak. Namun ada raksasa yang lewat mendengar permintaan Mbok Sarni ini dan mencoba mengabulkannya namun dengan syarat.
Syaratnya yakni, pada umur enam tahun anak ini akan diambil kembali oleh Raksasa. Tanpa pikir panjang kemudian Mbok Sarni menyetujuinya dan kemudian diberi bijin timun oleh Raksasa tersebut. Biji timun ini ditanam dan ajaibnya berbuah emas dan mengeluarkan seorang bayi perempuan yang cantik dan lucu.
Mbok Sarni yang senang kemudian merawat anak perempuan ini hingga umur enam tahun dengan penuh kasih sayang. Namun sesuai janji, Raksasa datang menjemput si anak setelah umurnya 6 tahun. Mbok Sarni yang sayang kepada anaknya, kemudian meminta waktu 2 tahun dengan alasan anaknya yang masih kurus dan kecil.
Raksasa dengan jengkel pun menyetujuinya dan kembali 2 tahun kemudian. Mbok Sarni sudah menyiapkan beberapa bekal kepada anak perempuannya dan berpesan untuk lari bila ada Raksasa yang datang. Anak itupun lari dan melemparkan bekal yang diberikan ibunya yang ternyata benda ajaib, dan Raksasa inipun kalah dan tidak lagi bisa mengejarnya.
Anak perempuan bernama Timun Mas ini kemudian hidup damai dengan Mbok Sarni. Cerita Rakyat ini memang mengandung pesan moral yang tinggi karena terkait dengan kasih sayang ibu kepada anaknya. Dari cerita ini kita belajar bagaimana orang tua akan melindungi anaknya dalam situasi apapun.
3. Si Pitung
ringkasan cerita rakyat pendek yang terkenal lainnya ini berasal dari tanah ibukota Jakarta. Cerita tentang seorang pahlawan bernama Si Pitung. Si pitung ini tek kenal takut dan lelah membantu rakyat yang tertindas pada masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, ibukota dikuasai oleh Belanda dan para tuan tanah yang jahat dan suka menindas.
Melihat ini, Si Pitung memutuskan untuk belajar ilmu bela diri kepada gurunya. Setelah bertahun tahun ditempa Si Pitung pun menjadi pendekar yang terkenal lincah dan juga cerdik. Hal ini dimanfaatkan oleh si Pitung dalam membantu masyarakat yang tertindas. Sehingga si Pitung dikenal oleh banyak orang dan membuat geram pemerintah Belanda saat itu.
Belanda dan juga para tuan tanah yang jahat inipun berlomba untuk menangkap Si Pitung hidup atau mati. Banyak prajurit dikerahkan untuk menangkap Si Pitung namun usaha ini selalu gagal dan membuat Pemerintah Belanda merasa geram. Namun Belanda dan tuan tanah tidak habis akal dan menggunakan cara licik.
Cara tersebut adalah dengan cara menculik guru Pitung dan juga ayahnya. Belanda yang menyandara ayah dan guru Si Pitung inipun menyuruh Pitung datang ke markas Belanda untuk membebaskan mereka. Si Pitung yang tak tega ayah dan gurunya menjadi tawanan pun datang. Si Pitung yang menyerahkan diri ini kemudian diikat kemudian ditembak mati.
Walaupun Si Pitung meninggal, namun jasanya dalam membant rakyat kecil yang tertindas melawan penjajahan akan selalu dikenang. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari ringkasan cerita rakyat pendek Si Pitung ini. Selain kisah heroiknya melawan penjajah, Si Pitung mengajarkan untuk tidak takut kepada kejahatan.
Pesan moral yang didapatkan dari berbagai cerita rakyat diatas bisa menjadi contoh yang baik untuk kita terutama untuk anak anak. Sehingga kisah ini akan cocok diceritakan sebagai dongeng pengantar tidur untuk anak anak dengan penuh pesan moral. Anak anak akan belajar tentang kebaikan dan juga keberanian dalam melawan hal yang buruk.