Suatu hari, disebuah hutan. Hduplah hewan yang badannya sangat kecil dan berwarna coklat. Selain itu ia sangat licin. Hewan tersebut bernama Lintah. Menurut Rusa, Lintah adalah hewan kecil yang tidak berguna sama sekali. Itu yang selalu dipikirkan oleh Rusa yang sombong. Suatu hari, Rusa bertemu dengan Lintah di sebuah sungai.
‘’ Hei Lintah, apa yang sedang kau lakukan disini? Tempat ini tidak boleh didatangi oleh hewan kecil yang tidak berguna sepertimu.’’ Ujar Rusa mencibirnya.
Mendengar yang dikatakan Rusa, Lintah tidak menanggapinya dan terus meneruskan meminum air sungai. Rusa yang sombong itu pun meneruskan kata-katanya.
‘’ Disini adahal tempat bagi hewan-hewan yang mempunyai kemampuan. Bukan hewan yang tidak berguna sepertimu. Lihatlah aku, aku dapat berlari dengan sangat cepat. Aku mempunyi tanduk yang gagah. Sekarang kau tunjukkan kehebatanmu didepanku.’’ Ujarnya lagi.
Namun, yang diajak bicara hanya terdiam dan tidak menanggapinya. Ia sangat berpikir, dengan diam adalah cara terbaik untuk melawan Rusa yang sombong itu. Selain itupun Lintah berpikir jika ia tidak menanggapinya, Rusa pun akan pergi. Namun, harapan Lintah sia-sia, Rusa malah menunjukkan kesombongan dan terus menerus merendahkan Lintah.
‘’ Hai Lintah, kaupura-pura tidak mendengarkan ku. Karena kau takut bukan? Kau tidak memiliki keahlian apapun. Kau hanya pelengkap untuk melengkapi hewan-hewan dihutan ini. Kau sama sekali tidak pantas berada di hutan ini bersama kami hewan-hewan yang hebat.’’
Karena merasa kesal, Lintah pun berpikir untuk memberikan pelajaran kepada Rusa. Ia harus berpikir dengan sangat keras. karena ia tahu bahwa Rusa bukanlah hewan yang mudah dikalahkan. Namun, tanpa disangka Lintah menantang Rusa untuk berlomba lari.
‘’ Hei Rusa, kau sangat sombong. aku tahu bahwa larimu sangat cepat. Namun, jika dibandingkan denganku. Lagimu tidak ada apa-panya.’’ Kata Lintah dengan santai.
Mendengar hal itu, Rusa sangat terkejut dan menahan rasa marah. Ia merasa diremehkan oleh hewan kecil itu. Semua hewan tahu bahwa hanya dirinya yang memiliki kemampuan lari sangat cepat dan tidak ada hewan yang bisa mengalahkannya.
‘’ Haha, kau menantangku? Berani sekali kau! Tubuhmu sangat kecil, kau tidak mempunyai kaki sepertiku. Kau tidak mungin dapat mengalahkanku.’’ Kata Rusa menahan amarah.
‘’ Buktikan saja. Kau terlalu banyak bicara.’’ Tantang Lintah.
‘’ Baiklah, kita akan berlomba. Siapa yang cepat sampai di air terjun, ialah pemenangnya. Bersiaplah menerima kekalahanmu hewan kecil.’’ Ujar Rusa dengan angkuh.
Karen Rusa tidak mau kalah, ia pun langsung mengambil ancang-ancang, badanya dicondongkan ke belakang agar pada saat lompat untuk berlari, bisa sangat jauh. Namun, karena Rusa sangat sibuk menyiapkan diri untuk perlombaannya, ia tidak sadar bahwa Lintah bersiap-siap untuk melompat dan menempel ditubuhnya. Setelah berhasil menempel pada tubuh Rusa. Lintah pun langsung berteriak.
‘’ Mulaiiiiii.’’ Teriak Lintah.
Rusa berlari dengan sekuat tenaga, ia membayangkan dirinya sedang dikejar oleh Raja hutan. Ia berlari sangat cepat. Namun, setelah lama berlari. Rusapun mulai merasa kelelahan. ia sangat yakin bahwa Lintah sudah tertinggal sangat jauh. Ia pun memutuskan untuk istirahat sejenak.
‘’ Haha, hei Rusa. Ternyata kemampuanmu hanya seperti ini? Kau sama sekali tidak pantas bersikap sombong.’’ ujar Lintah.
Mendengar yang diucapkan Lintah, Rusa sangat terkejut. Ia sangat panic karena hewan kecil tersebut dapat menandinginya. Padahal, ia sudah berlari dengan sangat cepat seperti kilat. Rusa pun melanjutkan larinya. Ia tidak mau kalah dengan hewan kecil seperti Lintah. Namun, karena larinya yang sangat dipaksaka. Rusa pun mulai melemah. Tubuhnya mulai limbung dan penglihatannya pun mulai tidak jelas.
‘’ Mengapa tiba-tiba tubuhku menjadi seperti ini. Padahal air terjun masih sangat jauh.’’ Ujar Rusa mengeluh.
‘’ Haha, kau masih mau sombong teman? Tempat tujuan kita masih sangat jauh. Namun, tubuhmu sudah sangat lemah. Sudahlah, sebaiknya kau menyerah saja.’’ Ujar Lintah.
Rusa pun mncari keberadaan Lintah. Namun, usahanya sia-sia. Karena sangat kelelahan, tiba-tiba kepalanya menjadi pusing. Belum sempat ia melanjutkan perjalanannya. Ia pun jatuh pingsang. Namun, dengan sangat santai. Lintah turun dari tubuh Rusa. Ia sangat senang karena sudah berhasil memeberikan pelajaran kepada Rusa yang sombong itu. Selain itu, ia pun dapat mnghisap darah Rusa dengan sepuasnya. Karena kecerdikkannya membuatnya menang dalam perlombaan.
Akhirnya, Rusa pun mengakui kekalahannya dan meminta maaf atas perilakunya yang sombong. selain itu, kedua hewan tersebut. mereka pun mejadi dekat dan berteman baik.