Ringkasan Cerita Anak H.C. Andersen : Dongeng Si Raja Kayu

Ringkasan cerita anak yang di posting malam hari ini diambil dari buku dongeng anak karya H.C. Andersen. Hampir semua karya H.C. Andersen populer di seluruh dunia. Kami yakin adik-adik akan suka dengan dongeng dongeng karyanya. Selamat membaca.

Ringkasan Cerita Anak karya H.C. Andersen : Kisah Si Raja Kayu

Hari-hari yang dilewati keluarga Sukresh memang sangat menyenangkan. Seperti biasanya, Sukresh selalu membantu ayahnya di hutan. Ayahnya bekerja sebagai penebang kayu.

“Sukresh, saat kau besar nanti, engkau akan menebang pohon lebih banyak dari Ayah,” kata ayah Sukresh sembari meminum air.

Sukresh terdiam dan tidak menjawab. Ia hanya tersenyum dengan manis.

Karena kelelahan setelah menebang banyak pohon, mereka pun beristirahat sejenak. Saat hari menjelang siang, mereka bangun dan kembali menebang pohon.

Semua hasil tebangan kayu segera dipotong kecil-kecil. Setelah itu, potongan tersebut diikat menjadi satu dan dibawa di atas pundak.

Olala, karena kurang berhati-hati, sang ayah tergelincir dan jatuh ke tepi tebing. Sukresh pun berusaha menemukan ayahnya yang terjatuh.

“Ayah… Ayah… Engkau di mana, Ayah?” teriak Sukresh dengan perasaan bingung bercampur sedih.

Namun, tak ada jawaban dari sang ayah. Akhirnya, Sukresh memutuskan untuk turun ke bawah tebing dan mencari ayah nya.

Tiba-tiba, Sukresh bertemu dengan seekor ular yang akan memangsa ayahnya. Sukresh pun langsung mencegah si ular.

“Tolong, jangan gigit ayahku!” pinta Sukresh dengan penuh harap.

“Baiklah jika itu maumu. Tetapi dengan syarat, setiap engkau menebang kayu, di sini, tiga ikat hasil tebanganmu harus engkau lemparkan kepadaku,” kata si ular

“Aku setuju. Aku akan melakukannya asal kau tak menggigit ayahku,” ucap Sukresh.

Sejak saat itu, Sukresh menggantikan pekerjaan sang ayah. Ia bekerja keras mencari kayu-kayu di hutan tanpa mengenal lelah.

Ringkasan Cerita Anak H.C. Andersen
Ringkasan Cerita Anak H.C. Andersen

Namun, hasil penjualannya tidak banyak karena sebagian kayu ia berikan kepada ular.

Setahun lamanya Sukresh giat mencari kayu dan tidak pernah mengeluh.

Sayangnya. banyak orang yang sering mengejeknya.

“Kamu ini kerjanya hanya berdiam diri di hutan. Pantas saja hasil tebangan kayumu sedikit,” celetuk tetangganya.

Sukresh hanya terdiam. Ia sudah bertekad, jangan sampai orang tahu kejadian di hutan saat ayahnya terjatuh ke tepi tebing.

Hingga suatu hari, ada dua pria datang ke rumah reyot tempat tinggal keluarga Sukresh.

“Mohon maaf, Tuan. Apakah Tuan yang bernama Tuan Sukresh?” tanya salah satu pria.

“Iya, benar, aku adalah Sukresh. Ada yang bisa kubantu?” ucap Sukresh.

“Kedatanganku kemari hanya untuk menyampaikan dua pesan dari sang Raja,” jawab pria yang lain.

“Pesan apa itu?” tanya Sukresh kembali. Ia merasa bingung.

“Pesan pertama yaitu perjanjian antara sang Raja dengan Tuan Sukresh telah berakhir. Pesan kedua, aku membawakan banyak potongan kayu sebagai hasil keikhlasan dan kerja keras Tuan Sukresh dalam membantu ayah Tuan Sukresh,” ujar pria tersebut.

Olala, ternyata sang Raja yang dimaksud adalah ular yang dulu hendak memangsa ayah Sukresh. Sungguh, Sukresh merasa terharu. Orangtua Sukresh pun bangga dengannya.

Saat hendak mengucapkan terima kasih, dua orang lelaki itu menghilang. Sejak saat itu, keluarga Sukresh menjadi amat kaya raya. Meski demikian, Sukresh dan keluarganya tidak pernah sombong.

Hikmah yang dapat diambil dari Ringkasan Cerita Anak H.C. Andersen adalah jadilah anak yang berbakti kepada orangtua. Buat mereka bangga dengan selalu berbuat kebaikan.

Baca cerpen karya H.C. Andersen dan cerita pendek anak TK lainnya yaitu