Ada banyak cerita dalam negeri yang inspiratif dan penuh pesan moral, salah satunya adalah legenda Bawang Merah Bawang Putih yang selama ini sering diceritakan dalam berbagai kesempatan secara turun temurun.
Legenda ini bahkan menjadi dongeng sebelum tidur yang sering didongengkan orang tua kepada anaknya. Seperti apa cerita tentang Bawang Merah Bawang Putih? Berikut kami berikan kisah selengkapnya!
Legenda Bawang Merah Bawang Putih
Legenda Bawang Merah Bawang Putih ini berasal darimana sih sebenarnya? Untuk mencari jawaban tersebut, baca : Dongeng Bawang Merah Bawang Putih Berasal Dari Mana?
Pada kesempatan kali ini kita akan jelaskan secara singkat synopsis, alur dan jalan cerita dari Bawang Merah Bawang Putih itu sendiri.
Alkisah di sebuah desa, tinggallah seorang janda yang baru saja ditinggal meninggal suaminya. Suaminya tersebut merupakan ayah dari Bawang Putih. Sementara janda tersebut adalah ibu dari Bawang Merah.
Bawang Merah dan Bawang Putih ini merupakan saudara tiri yang tinggal serumah. Perangai keduanya berbeda atau bahkan bisa dibilang bertolak belakang. Bawang Putih merupakan seorang anak yang rajin, baik hati, suka menolong dan jujur. Sementara Bawang Merah memiliki sifat malas, sombong, angkuh dan pemarah.
Sikap buruk Bawang Merah tersebut semakin bertambah parah karena diperburuk oleh ibunya yang selalu memanjakan si Bawang Merah. Sementara terhadap Bawang Putih, ia kerap dibeda – bedakan dan bahkan disuruh – suruh melakukan semua pekerjaan rumah.
Suatu hari, Bawang Putih diminta untuk mencucikan baju ibu dan saudara tirinya itu. Bawang Putih pun berangkat ke sebuah sungai. Tak disangka, sepotong kain milik ibu tirinya hanyut di sungai. Bawang Putih yang sadar dengan hal tersebut berusaha untuk menemukan kain ibu tirinya itu. Terlebih Bawang Putih takut diusir dari rumah.
Ia berjalan menyusuri sepanjang sungai namun tak kunjung menemukan kain ibu tirinya yang hanyut. Hingga akhirnya, Bawang Putih sampai di suatu tempat. Di sana terdapat sebuah goa dan Bawang Putih melihat ada seseorang di dalam goa tersebut.
Bawang Putih pun menghampiri goa tersebut dengan maksud ingin menanyakan apakah orang yang ada di dalamnya melihat kain ibu tirinya yang hilang atau tidak. Dengan sopan, Bawang Putih masuk dan menanyakannya kepada nenek tua di dalam goa.
Nenek tersebut pun mengaku tahu dimana kain tersebut berada namun memberikan syarat yaitu Bawang Putih harus bekerja dulu di tempat nenek tua tersebut baru jika pekerjaannya selesai kain yang dimaksud akan diberikan.
Bawang Putih yang terbiasa bekerja keras tanpa pikir panjang mengiyakan permintaan nenek tua tersebut. Ketika pekerjaannya sudah selesai, Bawang Putih pun berpamitan kepada nenek tua dan nenek tua pun memberikan kain yang Bawang Putih maksud.
Selain itu, nenek tua juga menawarkan hadiah labu. Awalnya Bawang Putih menolak. Namun karena dipaksa akhirnya ia memilih membawa sebuah labu yang berukuran kecil. Ia pun membawa labunya ke rumah.
Di rumah, ibu tirinya sangat marah karena Bawang Putih pulang terlambat. Diceritakan oleh Bawang Putih kejadian yang sebenarnya. Namun ibunya tak mau percaya. Karena geram dan marah menganggap Bawang Putih terlalu banyak alasan, ibu tirinya tersebut membanting buah labu yang Bawang Putih bawa.
Betapa terkejutnya ia karena ternyata dari dalam labu tersebut terlihat banyak emas yang berkilauan. Ibu tirinya tersebut pun merasa senang. Mereka kemudian memiliki rencana. Ibu tirinya meminta Bawang Merah melakukan apa yang dilakukan Bawang Putih dan mengambil upah labu yang besar.
Bawang Merah pun memulai aksinya. Namun ketika tiba di goa tempat nenek tua berada bukannya membantu sang nenek, Bawang Merah malah dengan arogan langsung meminta labu berukuran besar seperti yang diberikan oleh nenek tua kepada Bawang Putih sebelumnya.
Nenek tua pun memberikan labu tersebut dan labunya dibawa pulang oleh Bawang Merah. Tiba di rumah, ibunya merasa senang karena labu yang dibawa Bawang Merah sangat besar. Dibuka labu tersebut dengan sangat antusias. Hanya saja isi didalamnya membuat mereka sangat terkejut.
Bukan perhiasan yang tersimpan melainkan ular yang sangat banyak. Mereka pun mulai sadar dengan apa yang dilakukan selama ini ternyata salah dan mulai meminta maaf kepada Bawang Putih.
Pesan moral legenda Bawang Merah Bawang Putih
Pesan moral yang bisa dipetik dari cerita di atas ada beberapa hal. Dilihat dari sudut pandang anak, anak harus belajar rajin karena hal tersebut yang akan membantunya agar tidak sulit dalam menjalani kehidupan yang keras.
Ketika menolong orang lain harus tanpa pamrih dan tidak mengharapkan imbalan seperti yang dilakukan oleh Bawang Putih.
Sementara dilihat dari sudut pandang orang tua, dalam mendidik anak orang tua harus berusaha adil dan mengajari anak bagaimana menjalankan kewajiban dengan benar.
Orang tua juga perlu rajin membaca dan upgrade ilmu parentingnya berkaitan dengan mendidik anak. Baca : Cara Membentuk Karakter Positif Anak, Orang Tua Perlu Tahu Nih!
Oh ya, selain kisah tentang Bawang Merah Bawang Putih, ada juga beberapa cerita lain yang penuh pesan moral. Baca : Cerita Rakyat Singkat Namun Punya Pesan Moral Sangat Baik
Demikian sedikit cerita legenda Bawang Merah Bawang Putih. Semoga menjadi cerita yang membawa manfaat dengan pesan moral yang disampaikan.