Menceritakan dongeng kepada anak dapat menjadi salah satu cara yang membantunya mudah berimajinasi, memahami kalimat, dan bahkan mengambil hikmah atau pesan moral yang tersemat dibaliknya. Salah satu cerita rakyat yang cocok diceritakan adalah Legenda Ande Ande Lumut.
Apa itu Legenda Ande Ande Lumut?
Ande Ande Lumut merupakan suatu legenda yang dikisahkan secara turun temurun dan berasal dari pulau Jawa tepatnya berasal dari Jawa Timur. Seperti apa kisah dibalik Legenda Ande Ande Lumut? Di sini kita akan ceritakan secara singkat untuk Anda!
Legenda Ande Ande Lumut
Dahulu kala berdiri dua kerajaan besar di wilayah Jawa Timur. Kerajaan tersebut adalah Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri.
Kerajaan Jenggala dipimpin oleh Raja Jayanegara, sementara Kerajaan Kediri dipimpin oleh Raja Jayengrana. Kedua lokasi kerajaan tersebut berdekatan, sehingga untuk menghindari terjadinya peperangan dan perselisihan dijalinlah suatu ikatan pernikahan antara Panji Asmarabangun yang merupakan putra raja Jenggala dengan Dewi Sekartaji, putri raja Kediri.
Kemudian suatu hari sebelum pernikahan berlangsung, kerajaan Jenggala diserang musuh. Pertempuran tersebut mengakibatkan Dewi Sekartaji melarikan diri dan berusaha bersembunyi.
Dewi Sekartaji pun menyamar menjadi gadis desa dan tinggal dengan seorang janda yang memiliki tiga orang puteri. Ketiga puterinya itu bernama Klenting Merah, Klenting Ijo dan Klenting Biru. Kemudian oleh janda tersebut Dewi Sekartaji diberi nama Klenting Kuning dan diangkat menjadi anaknya.
Hanya saja meski dikatakan diangkat anak, Klenting Kuning tidak diperlakukan dengan baik. Ia setiap hari selalu diminta melakukan pekerjaan rumah mulai dari memasak sampai membersihkan rumah. Ketiga saudaranya sangat pemalas dan bisanya hanya menyuruh saja.
Sementara di sisi lain, Panji Asmarabangun telah berhasil mengalahkan musuh yang menyerangnya. Namun ia mendengar kabar bahwa Dewi Sekartaji meninggalkan istana. Ia dibuat sedih karenanya. Ia pun bertekad untuk mencari keberadaan Dewi Sekartaji.
Beberapa waktu kemudian, pengawal istana mengabarkan bahwa di sebuah desa bernama Dadapan ada seorang gadis mirip dengan Dewi Sekartaji. Karena penasaran, Panji Asmarabangun pun berangkat ke sana dan tinggal di rumah Mbok Randa. Ia diangkat anak oleh Mbok Randa.
Panji Asmarabangun yang menyamar sebagai Ande Ande Lumut itu kemudian mencari jodoh dan menyuruh pasukannya menyebarkan berita tersebut. Berita pun segera tersebar. Ketampanan Ande Ande Lumut yang juga diperbincangkan menjadikan banyak wanita di desa tersebut berniat mengikuti sayembara pencarian jodoh Ande Ande Lumut.
Dari desa seberang, para gadis pun ingin ikut sayembara. Tak terkecuali juga dengan Klenting Merah, Klenting Ijo dan Klenting Biru. Mereka berdandan semenarik dan semenawan mungkin agar bisa menggaet hati Ande Ande Lumut.
Sementara Klenting Kuning yang berniat ikut dicegah oleh ketiganya. Klenting Kuning bahkan malah disuruh pergi ke sungai untuk mencuci baju.
Di sungai, tiba – tiba ada seekor burung bangau yang memberinya cambuk. Bangau tersebut menyuruh Klenting Kuning pergi ke sayembara Ande Ande Lumut dengan membawa cambuk tersebut. Klenting Kuning pun setuju dan mulai berangkat.
Sementara di tepi sungai, Klenting Merah, Klenting Biru dan Klenting Ijo bingung tentang bagaimana cara mereka menyeberang karena tak ada satupun perahu yang tampak. Tiba – tiba seekor kepiting raksasa bernama Yuyu Kangkang muncul.
Ia menawarkan diri untuk membantu ketiganya menyeberangi sungai namun dengan syarat, mereka harus mau mencium Yuyu Kangkang. Karena terdesak, mereka pun menyanggupi persyaratan tersebut. Mereka naik ke punggung Yuyu Kangkang dan dibawa menyeberang sungai.
Beberapa saat kemudian, di tepi sungai yang sama Klenting Kuning tiba. Ia pun bertemu Yuyu Kangkang. Yuyu Kangkang kembali menawarkan jasanya. Hanya saja, Klenting Kuning menolak tawaran tersebut.
Klenting Kuning kemudian ingat bahwa ia membawa cambuk yang diberikan oleh burung bangau Ajaib. Akhirnya, ia coba pukul sungai tersebut dengan cambuk. Ajaibnya, sungai tersebut langsung surut.
Karena Yuyu Kangkang ketakutan jika airnya surut, ia pun membantu Klenting Kuning menyeberang sungai tanpa meminta imbalan apapun. Hingga akhirnya Klenting Kuning tiba di rumah Mbok Randa. Begitu pun dengan ketiga kakaknya yang sudah sampai lebih dulu di sana.
Klenting Merah, Klenting Ijo dan Klenting Biru secara bergantian menunjukkan wajahnya ke Ande Ande Lumut. Namun tak satupun dari mereka yang terpilih karena Ande Ande Lumut beralasan mereka mau menukarkan kehormatannya dengan dicium hanya untuk datang ke desa itu.
Kemudian tiba giliran Klenting Kuning menampakkan wajahnya. Karena Ande Ande Lumut tahu bahwa Klenting Kuning adalah Dewi Sekartaji dan menjadi satu – satunya perempuan yang tidak dicium oleh Yuyu Kangkang, akhirnya ia pun menjadi pilihan Ande Ande Lumut.
Setelah menjadi pilihan, Ande Ande Lumut mengaku bahwa dirinya adalah Panji Asmarabangun. Begitu pula dengan Klenting Kuning akhirnya mengubah dirinya menjadi Dewi Sekartaji dengan paras yang sangat menawan.
Mengetahui hal tersebut, Klenting Merah, Klenting Biru dan Klenting Hijau terkejut dan meminta maaf atas perbuatannya selama ini kepada Klenting Kuning yang merupakan Dewi Sekartaji, puteri raja Kediri tersebut.
Oh ya, sebagai informasi bahwa sebenarnya Legenda Ande Ande Lumut ini hadir dalam beberapa versi. Mau tahu versi lainnya? Baca : Cerita Rakyat Ande Ande Lumut dalam Dua Versi
Sementara untuk memahami tentang apa itu Legenda, baca : Legenda Adalah dan Berikan Contohnya
Demikian sedikit informasi yang kami dapat bagikan terkait cerita Legenda Ande Ande Lumut asal Jawa Timur. Semoga menjadi cerita yang inspiratif ya!