Banyak sekali fabel atau dongeng hewan berasal dari Cerita Cerita Rakyat Nusantara. Dua fabel yang akan kakak ceritakan malam hari inipun kakak yakin berasal dari cerita rakyat nusantara bahasa indonesia. Kedua ceritanya sangat seru, sayang jika adik-adik tidak membacanya sampai selesai. Selamat membaca.
Cerita Cerita Rakyat Nusantara : Misteri Bola Menggelinding
Suasana sangat ramai di depan singgasana paduka Singa. Semua rakyat berkumpul karena resah akan apa yang akhir-akhir ini terjadi di hutan tempat mereka tinggal. Hampir semua binatang melihat penampakan bola menggelinding di tengah hutan. Banyak yang mengira bola itu milik manusia. Mungkin saja pemburu yang membawanya. Jika memang benar, itu berarti sangat berbahaya. Karena itu berarti pemburu sudah semakin dekat, masuk jauh ke dalam hutan.
“Tenanglah kawan-kawan, kita selidiki dulu masalah ini baik-baik. Benarkah itu bola milik manusia seperti yang kita duga? Belum tentu demikian,” ucap paduka Singa, menenangkan.
“Memangnya siapa lagi selain bangsa manusia? Aku yakin, pemburu berada tidak jauh dari sini,” ucap rubah, geram.
Melihat rakyat yang begitu ketakutan, paduka singa segera mengambil keputusan yang paling bijak.”Aku akan pergi ke tempat di mana bola itu biasa muncul. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi sebenarnya jika tidak menelitinya lebih lanjut.
Tidak membuang waktu lama, Paduka Singa dan pengawalnya segera menuju ke tempat di mana bola menggelinding itu sering kali tampak. Setelah sekian lama bersembunyi di balik semak, sebuah benda dari atas menggelinding ke arah paduka singa berada. Sontak paduka singa kaget dan langsung keluar dari tempat persembunyiannya.
Benda yang dianggap bola itu perlahan-lahan berubah menjadi bentuk lain. Bukan seperti bola lagi, justru malah sekarang lebih mirip hewan. Binatang yang bersembunyi bersama paduka Singa perlahan ikut keluar untuk melihat bola misterius yang telah berubah itu.
“Ada apa ini?” sahut makhluk misterius yang sebelumnya berbentuk bola tadi.”Perkenalkan, namaku Trenggiling. Maaf baru sempat berkenalan. Aku baru saja pindah ke tempat ini seminggu yang lalu.”
Semua binatang saling pandang tidak percaya. Ternyata ada binatang yang bisa berubah bentuk menjadi seperti bola. Dan namanya juga sama uniknya dengan bentuknya. Trenggiling. Sungguh nama yang lucu. Kini legalah masyarakat hutan, sebab trenggiling sama sekali bukan hewan yang perlu ditakuti.
Pesan moral dari Cerita Cerita Rakyat Nusantara : Misteri Bola Menggelinding adalah meneliti sesuatu lebih dalam merupakan cara terbaik untuk mencari kebenaran dalam suatu masalah.
Cerita Dongeng Rakyat : Keangkuhan Ayam Serama
Serama adalah raja ayam di peternakan. Setiap waktu Serama selalu membusungkan dada untuk memamerkan kekuasaannya. Sang pemilik peternakan juga sangat menyayangi Serama. Jika ada binatang lain yang mendekati Serama saat sedang makan, Serama jadi sangat marah. Ia akan menakut-nakuti binatang itu hingga akhirnya setiap binatang yang mendekatinya pun lari tunggang langgang, takut terkena hajaran Serama.
Hingga suatu hari pemilik peternakan membeli ayam kalkun yang memiliki ukuran tubuh jauh lebih besar daripada Serama. Mula-mula tidak terjadi apa-apa di antara kalkun dan Serarna.Tapi seiring berjalannya waktu, kalkun mulai menggantikan posisi Serama di mata pemilik peternakan. Dan juga binatang penghuni peternakan terkesan Iebih menghargai kalkun dibandingkan Serama.
Serama merasa tersaingi. Ia tidak suka akan kehadiran kalkun. Saat kalkun tengah mengais tanah, Serama mendatanginya dengan gaya angkuhnya. Tapi Kalkun tidak memedulikannya. Seolah-olah kehadiran Serama tidak berpengaruh apa pun.
Tiba-tiba Serama dengan gesit menerjang Kalkun. Namun, kalkun dapat mengelak. Perbuatan Serama telah membuat kalkun marah. Saat marah, sayap kalkun dikembangkan lebar-lebar. Jengger dan ekornya naik. Serama tidak berhenti. Dia mencoba menerjang kalkun lagi. Namun, kalkun berhasil menghalaunya. Kini kemarahan kalkun semakin memuncak. Ia pun balas menerjang Serama.
“Buk!” Serama terjungkal. Dadanya yang biasa membusung kini ciut. Sebentar kemudian dia bangkit dengan terhuyung-huyung.
“Kau perlu berlatih keras jika ingin melawanku,” ucap kalkun.
Serama sangat ketakutan. Lantas ia lari terbirit-birit meninggalkan kalkun. Sejak saat itu, Serama tidak berani lagi bersikap angkuh, meskipun perilakunya yang suka membusungkan dada tetap masih ada.
Pesan moral dari kumpulan cerita dongeng : Keangkuhan Ayam Serama adalah bersikap sombong adalah cara seseorang merendahkan dirinya sendiri. Di atas langit masih terdapat langit, jadi seharusnya kita tidak perlu sombong.
Baca kumpulan cerita dongeng terbaik lainnya pada artikel kami contoh cerita rakyat indonesia