Kumpulan Fabel Cerita Anak Penuh Hikmah Untuk Dipetik Pelajaran

Kumpulan fabel cerita anak yang kakak posting di hari ini, kakak persembahkan untuk adik-adik yang baik dan rajin belajar yah. Semua kumpulan cerita pendek anak yang kami posting hari ini memiliki pesan moral yang dapat diambil hikmahnya. Jadi jangan hanya membaca cerita dongeng anak pendek nya saja yah adik-adik, tetapi juga ambil pelajaran yang ada didalamnya.

4 Kumpulan Fabel Cerita Anak Penuh Hikmah dengan Pesan Moral Terbaik

Ini dia 4 cerita dongeng anak terbaik yang kami miliki:

Fabel Cerita Anak dari Amerika Serikat : Pertandingan Kelinci dan Kura-kura

Terlihat sekelompok binatang sedang berkumpul di padang rumput.

Mereka tampak asyik bercerita. Ada kelinci, ayam, kucing, dan lain-lain.

“Lihatlah, teman-teman. Kakiku panjang, buluku putih dan bersih. Lariku paling cepat di antara kalian,” ucap Kelinci dengan sombong.

Semua binatang pun merasa kesal. Kelinci memang suka menyombongkan diri.

Tak lama setelah itu, Kura-kura datang. Ia berjalan dengan pelan.

“Ada apa? Kelihatannya seru sekali,” tanya Kura-kura.

Kelinci justru beralih menjelek-jelekkan Kura-kura.

“Lihatlah Kura-kura. Ia berjalan sangat lamban,” ejek Kelinci.

Mendengar itu, Kura-kura pun marah. “Aku tidak lamban, Kelinci.”

“Kamu lamban, Kura-kura,” cerca Kelinci.

Mendengar itu, Kura-kura menjadi semakin geram.

“Aku menantangmu untuk lomba lari besok. Akan aku buktikan, bahwa aku lebih cepat darimu,” tantang Kura-kura.

“Hahaha! Apa kamu bercanda?” tawa Kelinci.

“Jangan-jangan, kamu takut, ya?” Kura-kura berbalik meledek.

“Apa? Aku takut? Tidak ada kata takut untuk Kelinci. Baiklah, besok pagi kita lomba di sini,” ujar Kelinci.

Lalu, ia berlari kencang meninggalkan teman-temannya.

Esok harinya, Kura-kura, Kelinci, dan hewan lain berkumpul di padang rumput.

“Kita berlari mengelilingi hutan ini. Siapa yang sampai di garis finis terlebih dahulu, dialah pemenangnya. Ayam yang menjadi juri,” ujar Kelinci, menjelaskan aturan perlombaan.

Perlombaan pun dimulai.

Kumpulan Fabel Cerita Anak Penuh Hikmah
Kumpulan Fabel Cerita Anak Penuh Hikmah

Kelinci berlari sangat kencang, mendahului kura-kura. Ia berkali-kali menengok ke belakang, untuk memastikan Kura-kura telah tertinggal jauh.

Tibalah Kelinci di sebuah ladang. Wah, ada banyak tanaman wortel di sana.

“Aku makan wortel saja dulu. Toh, Kura kura yang lamban tidak akan bisa mengejarku,” gumam Kelinci. Ia pun memakan wortel-wortel tersebut.

Hmm, wortel itu sangat enak. Tanpa disadari, Kelinci memakan banyak wortel sampai ia kekenyangan. Karena kenyang, Kelinci pun mengantuk.

“Tidur sebentar mungkin tidak apa. Kura-kura juga pasti masih tertinggal jauh,” ucap Kelinci.

Tak perlu waktu lama, Kelinci pun tertidur.

Sore hari, barulah Kelinci terbangun. Ia berpikir bahwa Kura-kura belum menyusulnya. Ia pun kembali berlari. Tapi, apa yang terjadi?

Olala, Kelinci kaget bukan kepalang ketika melihat Kura-kura sudah hampir menginjak garis finis.

Kelinci pun mempercepat larinya. Tapi, terlambat. Kura-kura sudah menginjak garis finis.

Seketika, semua binatang bersorak senang.

Kelinci sungguh malu.

Ia tak menyangka jika ia akan kalah dari Kura-kura.

Kelinci pun sadar, bahwa tidak seharusnya ia menyombongkan diri.

Sikap sombong telah membuatnya lupa diri.

Kawan, apa kalian tahu rahasia kemenangan Kura-kura?

Ya! Rahasianya adalah kerja keras, pantang menyerah, dan tidak mudah putus asa.

Hikmah dari Fabel Cerita Anak dari Amerika Serikat adalah sikap sombong itu tidak baik, karena bisa membuat kita lupa diri. Bahkan, sombong akan membuat kita dibenci teman

Baca juga :

Cerita Rakyat Pendek Kanada : Rusa dan Monyet Pemberani

Monyet terlihat sangat ketakutan. Wah, ia sedang digenggam erat oleh Singa.

Sementara Singa terlihat sangat bahagia, karena ia bisa menangkap Monyet.

Cerita Rakyat Pendek Kanada
Cerita Rakyat Pendek Kanada

Ia sudah tak sabar ingin segera menyantap Monyet.

“Jika kamu memakanku, bagaimana nasib anak-anakku?” rengek Monyet.

Ia berharap Singa mau berbesar hati melepaskannya.

Tapi, Singa tak memedulikan rengekan Monyet.

“Ah, aku tak peduli. Perutku sudah sangat lapar!” seru Singa itu dengan sangat garang.

“Jika kamu benar-benar lapar, aku bisa mengantarkanmu ke suatu tempat. Di sana, hewan-hewan sangat makmur. Daging mereka pun besar-besar, pasti membuatmu kenyang. Sedangkan aku? Tubuhku kurus, hanya tinggal tulang dan kulit. Kamu tidak akan kenyang memakanku,” bujuk Monyet.

“Hmm, daging yang besar. Memikirkannya saja sudah membuat kenyang,” pikir Singa.

“Baiklah! Tunjukkan kepadaku tempat itu.” Singa menyetujui usulan Monyet.

Mereka berdua pun berjalan beriringan. Tibalah mereka di tepi sungai. Sungai itu besar dan dalam.

Tidak ada jembatan di sana.

“Lihatlah seberang sana,” ucap Monyet sambil menunjuk seekor rusa di seberang sungai.

Wah, tubuh rusa terlihat gempal. Dagingnya pasti sangat banyak, pikir Singa.

Singa sudah tak sabar ingin ke seberang. Tapi, bagaimana caranya menyeberang jika tidak ada jembatan?

Monyet lalu melihat batang pisang yang sudah mati.

Batang pisang itu dibentangkannya di sungai, hingga membentuk sebuah jembatan.

Kemudian Monyet melintasi batang pisang itu, disusul oleh Singa yang berjalan dengan perlahan.

Sesampainya di seberang, Rusa itu sudah mengadang Monyet dan Singa.

Ia tampak sangat marah.

“Monyet, kenapa kamu hanya membawa satu singa? Padahal, kamu telah berjanji akan membawa tiga kulit singa untukku!” seru Rusa.

Mendengar itu, Singa menjadi gemetar ketakutan.

Ia berjalan mundur dengan perlahan. Olala, kakinya terpeleset. Ia pun jatuh ke sungai.

Singa itu meminta tolong, tapi arus sangat deras.

Singa pun terbawa arus itu.

Sementara di tepi sungai, Monyet dan Rusa saling tertawa merayakan kemenangan mereka.

Rupanya Rusa tadi hanya berpura-pura menakuti Singa agar Singa ketakutan.

Monyet dan Rusa sungguh berani, ya!

Hikmah yang dapat dipetik dari kumpulan dongeng anak Kanada adalah jadilah anak yang berani, karena keberanion akan menyelamatkan Tapi ingot kawan, berani dalam hal yang benar, ya!

Baca juga:

Cerita Dongeng Bahasa Indonesia : Semangat Induk Kambing

Seekor induk kambing tengah duduk termenung.

Ia merasa sedih.

Saat ia dan anak-anaknya mencari makan di padang rumput, salah satu anaknya ditangkap oleh serigala.

Sebenarnya, induk kambing sudah berkali-kali berganti tempat untuk mencari makan.

Tapi, ke mana pun ia pergi, pasti serigala dapat mengejarnya.

“Kita harus mencari tempat tinggal baru, agar serigala tidak terus-menerus memburu kita,” celetuk salah seekor kambing saat para kambing sedang berkumpul.

“Mau pindah ke mana? Selama kita masih di daratan ini, serigala akan tetap berhasil memburu kita,” sahut kambing yang lain.

“Bagaimana jika kita hidup di atas tebing itu? Meskipun tidak ada rumput, tapi masih ada lumut di sana. Kita bisa makan lumut,” usul induk kambing.

“Tebing itu kan sangat tinggi. Bagaimana kita bisa sampai ke sana?” tanya kambing lain.

Semua kambing pun terdiam.

Suatu sore, induk kambing mencoba memanjat tebing.

Tapi, gagal. Induk kambing terjatuh. Namun, induk kambing tak menyerah.

Ia mencoba lagi dan lagi.

Setiap hari, induk kambing berusaha memanjat tebing.

Akhirnya, berkat usahanya yang gigih, induk kambing mempunyai cara untuk naik ke puncak tebing.

Ia langsung meminta kawanan kambing untuk mengikuti jejaknya.

Sesampainya di atas tebing, para kambing merasa takjub.

Ternyata, pemandangan di atas tebing sangat indah. Mereka bisa melihat apa pun yang ada di bawah, termasuk padang rumput tempat mereka biasa makan.

Pada suatu sore yang cerah, serigala merasa lapar.

Ia hendak mencari mangsa di padang rumput.

Serigala tahu, jika sore tiba, ada banyak kambing di sana. Tapi, begitu ia sampai ke padang rumput, tidak ada siapa-siapa.

Hanya rumput yang tertiup angin.

“Hei, serigala! Kami di atas sini!” teriak induk kambing, memanggil serigala yang berada di padang rumput.

Mendengar ada yang memanggil, serigala pun mencari asal suara.

Cerita Dongeng Bahasa Indonesia
Cerita Dongeng Bahasa Indonesia

Alangkah terkejutnya serigala saat melihat para kambing berada di atas tebing.

“Jika kamu ingin memakan kami, naiklah ke atas tebing ini!” teriak kambing yang lain.

Serigala pun mencoba untuk naik ke atas tebing.

Satu kali naik, gagal. Dua kali naik, juga gagal.

Serigala itu berputus asa. Ia tak mau mencobanya lagi.

Akhirnya, serigala mencari makan di tempat lain.

Sementara kawanan kambing hidup aman di atas tebing.

Hikmah yang dapat dipetik dari cerita anak indonesia ini adalah dengan bekerja keras dan pantang menyerah, pasti impian bisa diraih. Sebaliknya, jika putus asa, pasti tidak akan mendapatkan apa-apa

Baca juga :

Cerita Dongeng Binatang : Semut Merah yang Sombong (Spanyol)

Pagi ini sangat cerah, matahari bersinar amat terang dan hangat.

Semut Merah keluar dari sarangnya.

Ia terlihat sangat senang.

“Pasti hari ini aku mendapatkan banyak makanan,” gumamnya.

Semut Merah berjalan dengan riang. Ia lalu melihat makanan melimpah di atas pohon.

Ia pun menaiki pohon itu.

Tak sengaja, ia melewati sebuah ranting.

Ternyata, di bawah ranting itu ada kepompong

“Kasihan sekali kamu, Kepompong. Tidak bisa ke mana-mana. Lihatlah. Aku bisa pergi ke mana pun aku mau,” ejek Semut Merah, sambil menunjukkan keenam kakinya.

Meskipun kepompong mendengar perkataan Semut Merah, tapi ia diam saja.

Hal itu terjadi selama berhari-hari.

Semut Merah sengaja melewati kepompong, hanya untuk mengejeknya.

Tapi, kepompong hanya diam.

Suatu hari, Semut Merah hendak mencari makanan. Wajahnya terlihat sedikit murung. Rupanya hujan turun semalaman. Pasti ia akan kesulitan mencari makan.

Tapi, begitu ingat dengan kepompong yang bisa diejeknya, ia berubah menjadi senang.

Sayangnya, ketika ia melewati ranting tempat kepompong menggelantung, kepompong itu sudah tidak ada.

“Ke mana perginya kepompong?” gumam Semut Merah.

Ia kesal karena tak bisa mengejek kepompong.

Semut Merah pun melanjutkan perjalanannya mencari makanan. Olala, tiba-tiba ada angin berhembus. Semut Merah yang belum sempat berpegangan, seketika terbawa oleh angin. Ia lalu terjatuh di genangan lumpur.

“Tolong! Tolong! Tolong aku!” teriak Semut Merah.

Semakin ia bergerak, semakin tubuhnya tenggelam.

Tiba-tiba, ada makhluk cantik bersayap mendekatinya.

Ia menolong Semut Merah, dan membawanya ke tempat yang kering.

Cerita Dongeng Binatang Semut Merah yang Sombong
Cerita Dongeng Binatang Semut Merah yang Sombong

Sesampainya di tempat kering, Semut Merah pun bertanya, “Engkau siapa, makhluk cantik? Tampaknya aku baru melihat engkau di hutan ini.”

Makhluk cantik yang ternyata kupu-kupu itu pun tersenyum.

“Apakah kamu lupa denganku, Semut Merah? Aku adalah kepompong yang setiap hari kamu ejek. Lihatlah, sekarang aku sama sepertimu. Bisa pergi ke mana pun aku mau. Bedanya, aku memiliki sayap. Indah, bukan?” jelas Kupu-kupu.

Mendengar penjelasan Kupu-kupu, Semut Merah menjadi malu. Rupanya, kepompong yang selalu diejeknya kini sudah menjadi Kupukupu.

Bahkan, Kupu-kupu mau menolongnya.

Sejak saat itu, Semut Merah bertekad tidak akan mengejek siapa pun lagi.

Hikmah yang dapat diambil dari kumpulan cerita dongeng ini adalah tiru sifat kupu-kupu, ya. Cantik hatinya, tak menyimpan dendam, dan suka menolong.

Baca juga:

Kami merupakan kontributor di https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Cerita_anak dan juga administrator dari https://www.facebook.com/dongeng-cerita-rakyat