Pada malam ini kakak akan menceritakan tiga cerita tentang hewan yang tentunya menarik untuk disimak. Perlu Adik-adik ketahui di blog dongengceritarakyat.com ini banyak sekali Kumpulan Dongeng Tentang Hewan atau yang sering disebut Cerita Fabel. Jika adik-adik suka dengan Fabel silahkan cari cerita menarik lainnya di kategori Fabel.
1. Kumpulan Dongeng Tentang Hewan : Serigala dan Macan Tutul
Suatu hari serigala dan macan tutul pergi bersama mencari makanan seperti rusa dan kijang, mereka menyusuri hutan rimba lalu memasuki perbukitan setiap kali mereka berburu bersama saat itulah mereka sambil berbincang-bincang dan terkadang perbincangan itu menjadi sebuah perdebatan yang sangat sengit, saking sengitnya mereka terkadang berkelahi namun selang hari kemudian mereka berdamai dan kembali berburu bersama.
Hari itu sang serigala keluar dari sarangnya dengan gembira dia berjalan menuruni bukit menuju hutan yang lebat untuk menemui sang macan tutul yang biasanya sedang tidur di atas pohon. Sampai disana sang macan tutul sedang tidur terlelap sambil menggantungkan dirinya di sebuah dahan pohon besar, lalu sang serigala membangunkannya “Bangunlah tukang tidur ini sudah hampir sore hari, kerjaanmu tidur saja sejak tadi pagi” kata sang serigala, sang macan tutul mendengar perkataan sang serigala dan diapun langsung bangun dari tidurnya “Kau selalu saja membangunkan ku disaat aku terlelap tidur.” kata sang macan sambil mengeliatkan badannya dan membuka mulutnya “Turunlah tukang tidur kita berburu bersama.
Aku sangat ingin berburu bersamamu dan aku sangat bersemangat sekali hari ini.” pinta sang serigala sambil tersenyum, lalu turunlah sang macan dari dahan pohon itu dengan anggunnya sambil berkata :“Baiklah aku terima ajakanmu, kemana kita akan pergi berburu?” sang serigala menjawab :”kita akan pergi kebukit yang dipenuhi oleh rerumputan hijau, disana banyak sekali antelop dan kambing merumput disana, lagi pula aku bosan memakan kelinci terus sekali kali aku ingin merasakan lembutnya daging kambing.” setelah berbincang sebentar di sarang mereka menelusuri hutan ke arah perbukitan.
Dalam perjalanan di hutan mereka kini menyusuri sungai, mereka berbincang-bincang mengenai cara menangkap hewan setelah sekian lama mereka berbincang mengenai hal itu sang serigala berbicara seolah olah lebih cerdik dari sang macan tutul, dia berkata :”aku ini lebih cerdik darimu macan tutul.” lalu dia berkata lagi “aku memiliki banyak cara untuk menangkap hewan dan melolosakan diri dari bahaya dibandingkan dengan mu hampir seribu cara aku miliki.” sang macan berkata dengan nada tinggi kepada sang serigala ”Aku akui bahwa aku hanya memiliki beberapa cara untuk menangkap hewan dan meloloskan diri dari bahaya, namun trik yang aku miliki lebih hebat dari trikmu yang banyak itu.” sesaat ketika mereka selesai berbincang terdengar suara anjing menggonggong dan suara pemburu.
Sang macan tutul dengan gesit berlari ke ketepian sungai kemudian dia melompat dari satu batu sungai ke batu sungai lainnya kemudian dia berlari dengan kencang ke arah hutan lainnya sambil berkata :”inilah caraku untuk melolosakan diri dari para pemburu.” meskipun sang serigala memiliki banyak cara untuk meloloskan diri dari para pemburu, dia bingung cara mana dulu yang akan dia coba hingga akhirnya dia berlari kesana kemari tanpa tujuan yang jelas hingga akhirnya sang pemburu menembaknya dengan obat bius.
Pesan moral dari Kumpulan Dongeng Tentang Hewan : Serigala dan Macan Tutul adalah memilik sedikit jenis keahlian namun menguasainya dengan mahir lebih baik dibandingkan dengan mengetahui banyak kahlian namun tidak menguasainya.
2. Kumpulan Dongeng Tentang Hewan : Tikus Tanah dan Tikus Pohon
Suatu malam seekor tikus pohon memanjat ke sebuah pohon dia bergerak kesana kemari mencari buah untuk dia makan, tikus pohon itu sering mencari makanannya di pohon-pohon meskipun sarangnya terletak di sebuah tanah. Malam itu tikus pohon itu sama sekali tidak menemukan makanan meskipun dia telah memanjat satu pohon ke pohon lainnya namun tidak ada satu makanan pun yang dia dapatkan hingga akhirnya dia melihat sebuah pohon sawo yang terletak tempat terbuka.
Sang tikus ingin sekali pergi kesana untuk mencari sawo yang telah matang namun dia merasa takut karena bahaya selalu mengintai, lagipula dia harus berlari melalui tempat terbuka dan jika ada pemangsa yang memiliki sayap mengintai tempat terbuka tersebut maka habislah nyawanya dimangsa pemangsa itu.
Sang tikus memanjat pohon paling tinggi yang mampu melihat dengan jelas ke arah sudut manapun kemudian dia melihat ke semua sudut pohon memeriksa apakah disana bertengger pemangsa yang mampu terbang seperti burung hantu. Tikus sangat takut kepada burung hantu karena dia mampu mencengkram mangsanya dari arah belakang dan ketika menyerang sama sekali tidak terdengar suara kepakan sayap.
Sang tikus mengakui bahwa burung hantu adalah pemangsa tikus paling ulung dibanding dengan kucing dan ular, setelah selesai mengamati daerah tersebut sang tikus tidak melihat ancaman untuk dirinya lalu dia turun dari atas pohon dengan sangat cepat karena mendapatkan kesempatan yang baik. Ketika dia berjalan di tempat terbuka itu menuju pohon sawo dia melihat sebuah bayangan hitam yang terpantul oleh cahaya bulan dan dia sadar bahwa itu adalah seekor burung hantu, dia berlari dengan kencang kemudian dia melihat sebuah lubang tanpa pikir panjang dia memasuki lubang itu. Namun lubang itu telah dihuni tikus tanah, tikus pohon itu kini merasa aman namun dia masih tidak berani keluar karena sang burung masih memburunya.
Dilubang itu terlihat seekor tikus tanah mendekati sang tikus pohon kemudian dia menggigit dan mencakar sang tikus pohon, sang tikus pohon menghidar dan membalas perbuatannya itu “Pergilah dari sarangku atau aku akan memaksamu dengan kekerasan.” perintah sang tikus tanah “aku disini hanya menghindar dari seekor burung hantu, jika dia sudah tidak mengejarku lagi akupun akan pergi dari tempat ini.” kata sang tikus pohon “apabila kau terus memaksa diriku untuk pergi dengan cara keras aku tidak akan tinggal diam, karena bukan hanya kau saja yang mampu menggigit dan mencakar akupun mampu melakukannya”. ancam sang tikus pohon “tapi aku sangat memohon pertolonganmu agar aku terhindar dari pemangsa itu.” mohon sang tikus pohon, tikus tanah pun sadar dengan kemalangan sang tikus pohon dan dia berkata :”maafkan aku atas ketidaknyamananmu di rumahku, bersembunyilah dulu dan jika pagi sudah tiba kau boleh kembali kesarangmu”.
Pesan moral dari Kumpulan Dongeng Tentang Hewan : Tikus Tanah dan Tikus Pohon adalah saling tolong menolonglah diantara kita apalagi saat orang lain sedang kesusahan.
3. Kumpulan Dongeng Tentang Hewan : Sang Musang dan Tikus Tua
Disebuah perkebunan tinggal seekor musang yang cerdik dan tangkas dalam berburu tikus bahkan jarang sekali ketika dia berburu tikus musang itu kehilangan buruannya, kemampuannya yang luar biasa membuat para tikus takut ketika keluar dari sarangnya mereka selalu mencari makanan tidak jauh dari sarangnya karena jika mereka keluar jauh dari sarangnya musang itu selalu bersiap dengan cakar dan giginya yang tajam. Namun karena para tikus ini jarang sekali keluar jauh dari sarangnya sang musang harus mencari cara agar dia dapat menangkap tikus-tikus itu.
Suatu hari sang musang pergi ke arah sarang tikus kemudian dia menggeletakan dirinya seolah-olah dia telah mati. Awalnya tikus-tikus itu takut dengan kehadiran sang musang yang berada dekat sarangnya namun lama-kelamaan salah satu tikus keluar memeriksa sang musang dia mecoba mendekati sang musang dan mengendus-endus sambil menaiki tubuh sang musang. Tikus itu berpikir bahwa sang musang telah mati kemudian dia memanggil saudara-saudaranya untuk keluar, kini satu persatu saudara-saudaranya keluar melihat sang musang yang tergeletak itu.
Sang musang menggunakan telinganya yang tajam dan dia mendengarkan tikus-tikus itu setelah beberapa saat sang musang mengetahui sebagian besar tikus dalam lubang itu telah keluar. sekejap sang musang bangun menyambar tikus-tikus itu sang tikus kaget berlarian memasuki sarangnya dan beberapa tikus telah ditangkap oleh sang musang. Setelah mengalami kejadian itu para tikus sangat berhati-hati dengan sang musang kini mereka harus mencari cara bagaimana caranya untuk menghindari musang yang cerdik itu.
Sang musangpun kini mencari cara lain untuk menangkap para tikus itu, sang musang tidak bisa menggunakan cara yang sama untuk menangkap para tikus. Kini sang musang menggali sebuah lubang besar dan sedikit dalam dimana lubang itu hanya memiliki satu lubang, sang musang mencari makanan tikus seperti jagung umbi-umbian kemudian dia masukan kedalam lubang yang telah dia gali.
Lalu dia menunggu dan bersembunyi di balik pohon, setelah selelai kini para tikus mencium bau makanan yang enak kemudian mereka keluar mencari bau yang enak itu akhirnya mereka melihat tumpukan makanan di sebuah lubang dan tanpa berpikir panjang mereka masuk kedalam lubang itu dan memakan makanan dilubang itu hingga kekenyangan namun salah satu dari tikus tua yang telah berpengalaman menghadapi tipu daya sang musang berkata “Hati-hati mungkin ini adalah jebakan yang dibuat oleh sang musang.” Namun mereka tidak memperdulikan peringatannya, sang tikus sangat khawatir dengan para tikus yang masuk kelubang itu dan benar apa yang dikatakan oleh tikus tua berpengalaman itu sang musang keluar dari balik pohon sambil berlari menuju lubang itu dan menerkam beberapa tikus “seharusnya kau mendengarkan kata-kata tikus berpengalaman itu, dia sangat bijak memberikan peringatan kepada kalian namun kalian tidak mendengarkan”.
Pesan moral dari Kumpulan Dongeng Tentang Hewan : Sang Musang dan Tikus Tua adalah patuhilah perintah dan arahan dari orang tua, karena mereka memberi saran tentu untuk kebaikan kita dan berdasarkan pengalaman yang mereka miliki.
Jika ingin mendapatkan cerita hewan fabel lainnya adik-adik bisa membaca artikel kami lainnya yaitu cerita pendek hewan dan cerita rakyat fabel