Kumpulan Dongeng Pendek Fabel Terbaik Dunia

Kumpulan dongeng pendek terbaik akan selalu kami posting untuk anak-anak Indonesia. Ribuan cerita rakyat pendek ada di blog ini, semuanya memiliki pesan moral untuk dapat dipetik. Jika anda orang tua yang sayang dengan anak-anak anda, maka mendongeng adalah salah satu cara untuk lebih dekat dengan si kecil.

Kumpulan Dongeng Pendek : Kenakalan Si Katak

Hari yang cerah membuat semua binatang bahagia, termasuk juga Katak. Ia melompat dengan senyuman di wajahnya.

“Pasti akan ada banyak makanan,” ucap Katak.

Di tengah jalan, Katak bertemu dengan Tikus.

“Halo, Tikus. Kamu mau ke mana?” sapa Katak.

“Aku mau ke ladang gandum, mencari makan di sana,” balas Tikus.

“Wah, kebetulan sekali. Ayo, kita ke sana bersama-sama,” ajak Katak. Tikus pun menyetujuinya.

Katak melompat sangat cepat, sedangkan Tikus berjalan dengan lamban. Lama-kelamaan, Katak menjadi tak sabar, karena harus menunggu Tikus.

“Tikus, aku ikat kakimu dengan kakiku, ya. Dengan begitu, kita bisa melompat bersama-sama. Pasti lebih cepat pula kita sampai di ladang gandum,” ujar Katak.

Tanpa meminta persetujuan Tikus, Katak langsung mengikatkan tali ke kakinya dan kaki Tikus. Ketika Katak melompat, Tikus terhuyung.

Ia tak bisa menyamai lompatan Katak. Beberapa kali ia terjatuh karena mengikuti lompatan Katak.

Akhirnya, mereka sampai di ladang gandum.

Tikus memakan gandum, sedangkan Katak mencari serangga. Kaki mereka juga masih terikat. Tapi,Tikus tidak protes.

Ia hanya diam.

Setelah kenyang makan, Katak mengajak Tikus pergi ke sungai. Udara sangat panas, paling enak jika berenang di sungai.

Di pinggir sungai, Katak hendak melompat ke air.

Tapi, ia segera dicegah oleh Tikus.

“Katak, aku tak bisa berenang,” ucap Tikus. Mendengar pengakuan itu, senyum jahil muncul di wajah Katak.

“Tenang saja. Nanti aku akan membantumu berenang. Lagi pula, kamu tak pernah mandi, bukan? Badanmu bau,” ujar Katak.

Katak pun bersiap untuk melompat. Ketika ia melompat, tiba-tiba…

Hap!!!

Tanpa diduga, seekor burung elang datang menyambar Tikus. Karena kaki Tikus dan Katak masih saling terikat, Katak pun ikut terbawa.

Kumpulan Dongeng Pendek Fabel Terbaik Dunia
Kumpulan Dongeng Pendek Fabel Terbaik Dunia

Akibat kenakalannya sendiri, Katak terkena batunya. Andai ia tidak melakukan kenakalan itu, mungkin ia tidak akan ikut termangsa oleh elang.

Pesan moral dari Kumpulan Dongeng Pendek : Kenakalan Si Katak adalah nakal adalah perbuatan yang tidak baik. Perbuatan yang tidak baik pasti akan mendatangkan hal yang tidak baik pula.

Dongeng Pendek Fabel : Katak Yang Nakal

Di dalam danau di tepi hutan, hidup berbagai macam hewan air.

Salah satunya adalah Katak.

Ia hanya tinggal berdua bersama ibunya.

Katak itu sangat nakal. Ia tak pernah mendengarkan perintah ibunya. Tentu saja kelakuan Katak membuat ibunya pusing.

“Katak anakku, carilah makanan di tepi sungai. Di sana ada banyak nyamuk yang lezat,” perintah ibu Katak pada suatu pagi.

Tapi, bukannya mematuhi perintah ibunya untuk mencari makan di tepi sungai, Katak justru mencari makan di atas bukit. Begitu seterusnya. Bila ibu menyuruhnya mencari makan di bukit, Katak justru mencari makan di sungai. Kebiasaan Katak sungguh membuat ibu Katak kesal.

Malam harinya sebelum tidur, ibu Katak masuk ke kamar Katak. Rupanya, Katak belum tidur.

Ia masih asyik bermain-main di atas kasurnya.

“Katak anakku, besok bantu ibu bekerja, ya. Bangunlah lebih pagi,” pinta ibu Katak sambil mengelus kening Katak.

Tapi, seperti kebiasaannya, jika ia disuruh bangun pagi, maka ia akan bangun siang.

Alhasil, ibu Katak harus bekerja sendiri.

Kebiasaan itu berlangsung setiap hari. Karena terus bekerja sendiri, ibu Katak kelelahan

dan jatuh sakit. Apalagi, ia juga pusing memikirkan sifat anaknya yang nakal. Ibu Katak sudah tak tahu lagi, bagaimana membuat anaknya menjadi anak yang baik dan patuh kepada orang tua.

Semakin hari, sakit ibu Katak semakin pa-rah. Ia tak bisa turun dari tempat tidur. Berkalikali ibu Katak menyuruh Katak bekerja, tapi Katak justru terus bermain. Ibu Katak menjadi semakin bingung.

Ibu Katak merasa tubuhnya semakin lemah. Mungkin hidupnya tinggal sebentar lagi.

Ibu Katak mempunyai keinginan terakhir, yaitu jika ia meninggal, ia ingin dimakamkan di bukit.

Tapi, anaknya nakal dan pasti akan melakukan sebaliknya. Jika ia menyuruh Katak menguburkannya di bukit, pasti anaknya itu akan menguburkannya di tepi sungai.

Malam telah tiba. Ibu Katak memanggil anaknya ke kamar.

“Katak anakku, aku mempunyai satu permohonan untukmu. Jika Tuhan memanggilku, tolong makamkan aku di tepi sungai,” pesan ibu Katak.

Ibu Katak sengaja berpesan seperti itu. Karena ia tahu, jika ia meminta Katak menguburkannya di tepi sungai, maka Katak akan menguburkannya di bukit.

Hari demi hari berlalu. Ibu Katak pun meninggal dunia. Katak sangat sedih. Ia hanya bisa menangis. Tapi, Katak ingat pesan terakhir ibunya, yaitu ingin dimakamkan di tepi sungai.

“Mungkin itu keinginan terakhir Ibu. Aku akan mewujudkannya,” ucap Katak. Ia pun memakamkan ibunya di tepi sungai.

Olala, saat hujan turun, air meluap. Katak pun harus menjaga makam ibunya, agar makam ibunya tetap aman. Akibat kenakalannya dan ketidak patuhannya terhadap orang tua, Katak menjadi repot sendiri.

Pesan moral dari dongeng hewan bergambar ini adalah membuat orang tua bahagia adalah ibadah. Jadi teman, patuhilah orang tuamu, agar orang tuamu selalu bahagia.

Ikuti kami juga di facebook yah https://www.facebook.com/dongengceritarakyat/