Kumpulan dongeng pendek anak selalu menarik untuk dibaca. Kali ini dua cerita rakyat singkat yang berasal dari Yogyakarta dan Jawa Timur kami posting untuk adik-adik semua. Selamat membaca.
Kumpulan Dongeng Pendek Anak : Asal Mula Kali Gajah Wong
Suatu hari Sultan memanggil seorang Pawang Gajah. Ia menyuruh pawang tersebut untuk memandikan gajah kerajaan di suatu sungai. Sungai itu sangat jernih airnya.
Namun setibanya di sungai, air yang mengalir sedang surut. Air itu tidak bisa digunakan untuk memandikan gajah. Namun, sang Pawang tetap mencoba untuk memandikan gajah. Setelah sekian lama, sang Pawang tidak berhasil. Sang Pawang pun panik.
Sang Pawang tidak berani pulang karena takut akan mendapat marah sang Sultan. Ia mencoba untuk memandikan lagi gajah di sungai tersebut. Namun, airnya hanya bisa untuk memandikan kaki gajah tersebut.
Lambat laun, aliran di sungai tersebut semakin kecil. Sang Pawang semakin gelisah. Tanpa sadar, ia berkata “Sungai, jangan membuatku celaka. Airmu tak cukup untuk mengguyurku, apalagi untuk memandikan gajah. Hentikan saja airmu ini daripada membuatku celaka.”
Tiba-tiba, air sungai kecil itu bertambah banyak, tak lama kemudian banjir. Banjir itu melanda daerah sekeliling kali. Sang Pawang pun kaget mendapati hal tersebut. Air kali itu pun menghanyutkan sang Pawang dan gajahnya.
Mendengar berita tentang banjir itu, sang Sultan terkejut. Untuk mengenang jasa sang Pawang, Sultan menamai sungai tersebut Kali Gajah Wong.
Dongeng Pendek Sebelum Tidur : Jawa Timur Aryo Menak
Aryo Menak adalah seorang pemuda yang gemar mengembara. Suatu hari saat mengembara, ia melihat tujuh bidadari sedang mandi di suatu danau. Timbullah niat untuk memiliki satu di antara mereka. Ia mengambil selendang milik salah satu bidadari. Tak lama kemudian, para bidadari selesai mandi dan mengambil pakaiannya masing-masing. Namun, salah satu dari mereka bingung karena kehilangan selendang. Padahal, selendang itu adalah alat untuk terbang ke kahyangan. Bidadari yang kehilangan selendang pun ditinggalkan teman-temannya.
“Ini mungkin sudah kehendak Dewa. Jangan sedih, aku akan menemani dan menghiburmu,” kata Aryo Menak kepada bidadari yang kehilangan selendang.
Bidadari itu percaya dengan ucapan Aryo Menak. Lanjut cerita, Aryo Menak menikahi bidadari itu. Bidadari tersebut memiliki kekuatan gaib, dapat memasak sepanci nasi menggunakan sebutir beras. Namun, hal itu tidak boleh diketahui Aryo Menak. Aryo Menak yang penasaran karena beras di lumbung selalu utuh membuka panci tempat istrinya menanak nasi. Hal ini membuat kekuatan gaib istrinya hilang.
Suatu hari, istri Aryo Menak ke lumbung untuk mengambil padi. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat selendangnya berada di antara padi-padi di lumbung. Ia mengenakan selendangnya dan terbang ke langit. Aryo Menak pun sedih. Sejak saat itu Aryo Menak dan keturunannya tidak mau memakan nasi.
Baca juga posting kami Kumpulan Dongeng Pendek Anak lainnya pada artikel berikut ini dongeng anak pendek dan dongeng anak bergambar