Kumpulan Dongeng Legenda Internasional Terbaik

Sebagian besar cerita rakyat di blog ini berasal dari kumpulan dongeng legenda Internasional yang berasal dari seluruh dunia. Kali ini kakak akan bercerita dua dari kumpulan dongeng anak internasional yang berasal dari Malaysia dan Nepal. Selamat membaca

Kumpulan Dongeng Legenda : Guru Gampar Dan Empat Muridnya (Malaysia)

Dahulu kala di sebuah desa di Malaysia, ada seorang guru bernama Gampar. Semua orang menghormatinya dan memanggilnya Guru Gampar.

Guru Gampar mempunyai empat orang murid yang masih muda dan bodoh. Guru Gampar selalu mengingatkan murid-muridnya agar tidak melakukan apa pun sebelum ia suruh.

Kumpulan Dongeng Legenda Internasional

Suatu hari, Guru Gampar dan keempat muridnya bepergian menuju kota yang jauh. Mereka bepergian menggunakan gerobak yang ditarik oleh seekor sapi. Karena lelah, Guru Gampar tertidur sepanjang perjalanan di dalam gerobaknya.

Karena jalanan berbatu, tubuh Guru Gampar terombang-ambing dan surbannya jatuh ke jalan. Keempat murid Guru Gampar melihat sorban gurunya jatuh. Tapi, karena patuh kepada ajaran gurunya, mereka tidak mengambilnya. Mereka tidak melakukan apa-apa sebelum disuruh Guru Gampar.

Lalu, saat Guru Gampar bangun dan diceritakan bahwa sorbannya telah jatuh di jalan, dia sangat marah. “Lain kali benda apa pun yang jatuh, ambillah!” perintah Guru Gampar.

Tidak lama kemudian, sapi penarik gerobak mengeluarkan kotoran di jalan. Keempat murid langsung turun dan mengambil kotoran sapi itu sesuai perintah guru mereka.

Guru Gampar merasa jijik melihat apa yang dilakukan murid-muridnya. Lalu, ia membuat daftar barang-barang yang boleh diambil jika jatuh dari gerobak.

“Ambil barang-barang dalam daftar ini saja! Selain barang-barang dalam daftar ini, jangan diambil!” katanya.

Di perjalanan selanjutnya, gerobak tiba-tiba oleng dan Guru Gampar terlempar masuk ke sebuah selokan. Guru Gampar berteriak kepada murid-muridnya agar menariknya dari selokan.

“Kami tidak bisa melakukannya, Guru. Namamu tidak ada dalam daftar yang kau buat,” kata seorang murid.

Guru Gampar memohon keempat muridnya untuk menolongnya, tapi sia-sia. “Kami tahu kau sedang menguji kami, Guru,” kata seorang murid.

“Tapi, kami tidak akan tertipu. Kami tidak akan melakukan apa pun yang engkau tidak suruh. Kami selalu patuh kepadamu. Kau meminta kami menarikmu, tapi namamu tidak ada dalam daftar. Jadi, kami tidak akan menolongmu,” kata murid yang lain.

“Berikan daftar dan pena itu kepadaku!” teriak Guru Gampar. Salah seorang murid pun melemparkan daftar dan pena itu ke arah gurunya. Lalu, Guru Gampar dengan susah payah menulis namanya dalam daftar itu.

Setelah itu, Guru Gampar melemparkan kembali daftar itu kepada muridnya. Setelah membaca ada nama gurunya dalam daftar itu, barulah keempat murid yang sangat patuh itu menarik guru mereka dari selokan.

Pesan moral dari Kumpulan Dongeng Legenda Malaysia adalah Dengarkanlah petunjuk gurumu dengan benar saat belajar. Jangan jadi anak yang bodoh. Agar kamu tidak bodoh, belajarlah dengan tekun dan banyak membaca.

Cerita Dongeng Binatang : Mengapa Lidah Ular Bercabang? (Nepal)

Dahulu kala di Nepal, hiduplah seekor burung besar dan gagah bernama Garuda. la mempunyai ibu bernama Vinata. Sejak kecil, Garuda diajarkan agar selalu berbakti kepada orangtuanya.

Garuda diserahkan kepada seorang dewa sakti di puncak gunung untuk belajar ilmu kesaktian. la belajar dengan tekun dan berhasil menguasai berbagai ilmu kesaktian. Bahkan, Garuda tumbuh menjadi burung yang sangat sakti.

Garuda tidak pernah kalah dalam pertarungan. la selalu menang. Selain sakti, Garuda juga berhati mulia. la selalu menolong orang yang dalam kesulitan dan membela kebenaran.

Suatu hari, Garuda mendengar kabar bahwa ibunya, Vinata, telah diculik dan diperbudak oleh bangsa ular. Garuda segera menuju tempat para ular dan menemui pimpinan mereka yang bernama Kadru.

Garuda tidak bisa melawan Kadru karena khawatir para ular akan melukai ibunya yang sedang ditawan. Garuda meminta Kadru agar membebaskan ibunya. Untuk itu, Garuda bersedia memenuhi persyaratan yang diajukan Kadru.

Setelah berpikir lama, Kadru mengajukan syarat yang berat. Garuda harus mengambil amrita. Amrita adalah air ajaib milik para dewa yang jika diminum maka si peminum akan hidup abadi. Amrita disimpan di bulan dan dijaga oleh seratus dewa.

Karena sangat menyayangi ibunya, Garuda menyetujui syarat itu. Garuda pergi ke bulan dan menemui para dewa.

Cerita Dongeng Binatang Nepal

“Aku hendak mengambil amrita,” kata Garuda saat para dewa menanyakan tujuannya datang ke bulan.

Para dewa marah karena kelancangan Garuda. “Berani sekali kau kemari dan meminta air suci karni!” kata seorang dewa.

“Aku akan melakukan apa saja untuk membebaskan ibuku,” tegas Garuda.

Akhirnya, garuda bertarung dengan seratus dewa. Pertarungan mereka berlangsung selama tujuh hari tujuh malam. Akhirnya, Garuda berhasil mengalahkan seluruh dewa dengan susah payah.

Setelah mendapatkan amrita, Garuda membawanya menemui Kudra. Awalnya, Kudra terkejut melihat Garuda berhasil menjalankan tugasnya.

Kudra pun menepati janjinya dan melepaskan ibu Garuda. Para ular lalu mengambil kendi berisi air suci amrita. Sebelum menikmati air suci itu, mereka memutuskan untuk mandi dulu.

Setelah selesai mandi, ternyata kendi berisi amrita telah hilang diambil oleh Dewa lndra. Yang tersisa hanyalah ceceran air suci di rumpun ilalang.

Lalu, para ular berebut menjilati ceceran air suci. Akibatnya, lidah mereka tersayat tepi daun ilalang yang tajam dan menjadi bercabang dua. Sejak itulah ular mempunyai lidah yang bercabang.

Pesan Moral dari cerita dongeng pendek Nepal adalah sayangilah ibumu. Lakukanlah yang terbaik untuk ibumu. Ringankanlah pekerjaan ibumu dengan membantunya semampumu.

Temukan cerita dongeng rakyat terbaik lainnya pada artikel kami berikut ini cerita rakyat dan dongeng anak indonesia.

Simpan

Simpan