Kumpulan dongeng Indonesia terbaik sudah hampir semua pernah kami posting. Kali ini kami kembali memposting salah satu cerita rakyat populer yang berasal dari Nusantara. Legenda Ciung Wanaran memang sangat terkenal dan sudah dibuat berbagai versinya.
Kumpulan Dongeng Indonesia : Legenda Ciung Wanara
Diceritakan, ketika Prabu Adimulya Permanadikusuma memerintah Kerajaan Galuh, ia berkeinginan untuk menjalani hidup sebagai pertapa, sehingga Pemerintahan Galuh diserahkan kepada Prabu Bondan Sarati. Prabu Adimulya memulai kehidupan sebagai pertapa yang bergelar Pandita Ajar Sukaresi.
Kerajaan Galuh di bawah perintah Prabu Bondan Sarati ternyata mengalami kemunduran. Rakyat sangat menderita, karena raja memerintah dengan sewenang-wenang. Sementara itu, Pandita Ajar Sukaresi terkenal semakin sakti. Untuk menguji kesaktiannya, Prabu Bondan Sarati meminta Pandita Ajar Sukaresi untuk menebak isi kandungan Dewi Naganingrum, istri Prabu Bondan Sarati. Pandita Ajar Sukaresi tahu bahwa istrinya tidak mengandung, tetapi ia mengatakan bahwa Dewi Naganingrum mengandung bayi laki-laki, yang kelak akan menyaingi Prabu Bondan Sarati.
Mendengar hal itu, Prabu Bondan Sarati kemudian membuang Dewi Naganingrum ke hutan dan berpesan kepada Paman Lengser untuk membunuh bayinya, jika telah lahir nanti.
Singkat cerita, Dewi Naganingrum melahirkan seorang bayi laki-laki. Namun, Paman Lengser tidak tega membunuh bayi itu. Akhirnya, ia memasukkan bayi itu ke dalam peti dengan dibekali telur dan keris, kemudian dihanyutkan di Sungai Citanduy.
Alkisah, bayi yang dihanyutkan oleh Paman Lengser tersebut ditemukan oleh nelayan yang bernama Aki Balangantrang. Telur ayam yang menyertainya juga dirawatnya, sehingga menetas menjadi ayam jantan. Aki Balangantrang, memberi nama bayi tersebut dengan nama Ciung Wanara.
Pada saat itu Kerajaan Galuh sedang mengadakan sayembara sabung ayam yang berhadiah setengah wilayah kerajaan. Ciung Wanara sangat tertarik dengan sayembara itu. Ia pun mendaftarkan diri untuk mengikuti sayembara tersebut.
Singkat cerita, ayam Ciung Wanara berhasil mengalahkan ayam Prabu Bondan Sarati. Akan tetapi, Sang Prabu mengingkari janjinya. Ia bahkan memerintahkan untuk menangkap Ciung Wanara dan memasukannya ke dalam kerangkeng. Ketika kerangkeng sudah siap, ia memeriksanya dengan cara masuk ke dalamnya. Seketika itu juga Ciung Wanara beraksi dengan cepat menutup kerangkeng. Prabu Bondan Sarati terjebak di dalamnya. Melihat peristiwa ini, seluruh rakyat Kerajaan Galuh bersuka cita. Kemudian Ciung Wanara diangkat menjadi raja di Kerajaan Galuh,
Pesan moral dari Kumpulan Dongeng Indonesia : Legenda Ciung Wanara adalah keserakahan terhadap kekuasaan seseorang akan membawa bencana pada dirinya sendiri