Kumpulan Dongeng Fabel Singkat untuk Membangun Karakter

Kumpulan dongeng fabel singkat yang kami posting selalu kami tujukan untuk membangun karakter anak-anak Indonesia. Kami berharap dengan pesan moral yang ada di dalam setiap cerita rakyat di blog ini, anak-anak Indonesia dapat menjadi manusia-manusia yang memiliki kepribadian yang baik dan kreatif. Temani anak-anak kita dengan menceritakan dongeng anak terbaik dunia sebelum mereka tidur, adalah salah satu kunci kesuksesan pembangunan budaya dan karakter anak.

Koleksi Terbaik Dongeng Fabel Singkat untuk Membangun Karakter Anak

Pada kesempatan kali ini kami memposting dua cerita fabel pendek dan singkat terbaik dengan pesan moral yang dapat dipetik

Merpati Yang Tidak Pernah Ingkar Janji

Keluarga Merpati sedang berkumpul. Tampaknya, mereka sedang membicarakan sesuatu.

“Kita harus sudah berada di rumah sebelum malam tiba. Ingat, pesta akan diadakan malam nanti,” ucap Ayah Merpati. Rupanya, malam itu akan diadakan pesta.

Sebenarnya, Merpati sudah ada janji dengan teman-temannya. Mungkin, ia akan berada di luar sampai malam. Namun, pesta itu juga sangat penting. Ia tak bisa meninggalkannya.

“Kalau aku terlambat, tidak apa-apa, kan?” Merpati akhirnya meminta izin.

“Tidak! Kau harus pulang sebelum malam tiba!” tegas Ayah Merpati.

“Baiklah, Ayah. Aku berjanji, aku akan kembali sebelum malam tiba,” janji Merpati.

Merpati pun bergegas ke suatu tempat. Ia akan menemui teman-temannya di sana. Sayangnya, teman-teman Merpati tidak menepati janji. Mereka datang terlambat.

“Huh! Kenapa hanya aku yang selalu tepat waktu? Padahal, kami sudah berjanji akan bertemu di sini,” keluh Merpati.

Tak selang berapa lama, teman-teman Merpati datang.

“Maaf, aku terlambat Aku harus membantu ibuku,” ucap Kelinci, memberi alasan.

“Aku pun harus membantu Ayah terlebih dahulu,” sahut Kelelawar, ikut memberi alasan.

Mereka tampak tak merasa bersalah.

Mau tak mau, Merpati memaafkan keduanya. Ia ingin urusannya cepat selesai, dan memenuhi janji kepada ayahnya. Rupanya, banyak yang harus Merpati kerjakan. Saat hari hampir beranjak malam, barulah Merpati dapat pulang ke rumah.

Di tengah perjalanan, Merpati melihat Semut. Olala, Semut itu hanyut terbawa arus air. Merpati pun kebingungan.

“Jika aku menolong Semut, bisa-bisa aku terlambat pulang ke rumah,” pikir Merpati.

Sementara itu, Semut terus meminta tolong.”Tolong aku!” teriak Semut.

Merasa kasihan kepada Semut, Merpati pun menolong Semut. Ia rnengangkat Semut dari aliran sungai, dan membawanya ke tempat yang lebih arnan.

Hari semakin gelap saat Merpati usai menolong Semut.Wah, sepertinya Merpati terlambat pulang ke rumah.

“Lebih baik aku bergegas pulang. Aku sudah berjanji dengan Ayah,” gumam Merpati sambil mempercepat terbangnya.

Benar saja. Merpati sampai ke rumah ketika langit telah gelap.

“Maafkan aku.Ayah.Aku terlambat pulang ke rumah:” ucap Merpati penuh penyesalan.

“Tidak apa-apa, Merpati. Yang penting, kau menepati janji. Merpati tak pernah ingkar janji. Lagi pula. Ayah tahu kenapa kamu terlambat,” ucap ayah dengan bijak.

Tiba-tiba, Semut muncul dari balik Ayah Merpati. Rupanya, ia telah menceritakan semua yang terjadi. Betapa senangnya Merpati, karena ayahnya tak marah kepadanya, dan ia bisa tetap datang ke pesta.

Pesan moral dari dongeng fabel singkat ini adalah jika kalian sudah berjanji, maka harus ditepati, ya. Jangan ingkar janji!

Baca dongeng fabel singkat terbaik lainnya

Kurcaci dan Tukang Sepatu

Alkisah, ada seorang lelaki yang hidup sederhana bersama dengan istrinya. Meskipun demikian, lelaki itu tak pernah mengeluh. Ia sangat baik. Ia bahkan kerap membantu orang yang membutuhkannya.

Laki-laki itu bekerja sebagai pembuat sepatu. Setiap malam, ia membuat sepatu.

Paginya, ia menjual sepatu buatannya ke pasar.

Suatu hari, lelaki itu baru pulang saat hari sudah petang. Ia tampak kelelahan. Rupanya siang tadi, ia menolong orang yang membutuhkan bantuan. Hal tersebut membuat lelaki itu kelelahan.

“Aku harus membuat sepatu, agar besok bisa kujual,” ucap lelaki itu.

Malam pun tiba. Lelaki itu harus membuat sepatu untuk dijual. Namun, badannya yang sangat lelah, membuat ia mengantuk. Saat sedang membuat sepatu, lelaki itu pun tertidur.

Olala, tiba-tiba sekelompok kurcaci datang. Mereka tahu bahwa lelaki itu adalah orang yang sangat balk. Para kurcaci ingin menolong lelak Saat malam datang, lelaki itu. Mereka bekerja sama membuatkan sepatu untuk lelaki itu.

Pagi pun tiba. Saat lelaki itu bangun, ia sangat terkejut. Bagaimana tidak? Semua sepatunya sudah jadi. Bahkan, lebih bagus dari yang ia buat. Karena penasaran, ia bertanya kepada istrinya.

“Apakah kau yang menyelesaikan pekerjaanku?” tanya lelaki itu.

“Mana mungkin aku membuatnya. Kau tahu kan, aku tak bisa membuat sepatu,” jawab sang istri.

Lelaki itu pun mengabaikan rasa penasarannya.

Ia segera pergi ke pasar untuk menjual sepatunya. Karena sangat bagus, sepatu itu laku dengan harga yang mahal. Kejadian itu berlangsung setiap malam. Alhasil, kehidupan lelaki itu menjadi lebih baik.

Lama-kelamaan, rasa penasaran lelaki itu timbul kembali.

Ia kemudian mengajak istrinya untuk melihat siapa yang membuat sepatu.

Saat malam datang, lelaki itu dan istrinya pura-pura tidur. Namun, ketika tengah malam, mereka bangun. Betapa terkejutnya mereka saat melihat sekelompok kurcaci membuat sepatu. Tapi, mereka tak mau mengejutkan kurcaci-kurcaci itu. Mereka pun melanjutkan tidur.

dongeng fabel singkat

Esok harinya, lelaki itu ingin mengucapkan terima kasih kepada kurcaci. Tapi, tak mungkin ia langsung mengucapkannya kepada kurcaci.

“Istriku, bagaimana jika kita buatkan mereka baju? Bukankah mereka tidak menggunakan baju?” usul lelaki itu kepada istrinya.

Istrinya pun setuju. Dengan senang hati, istri lelaki itu membuat baju untuk para kurcaci. Setelah baju itu jadi, lelaki itu meletakkannya di tempat biasa kurcaci bekerja.

Saat malam datang, para kurcaci kaget. Di tempat mereka bekerja, sudah ada baju yang sangat bagus Ternyata para kurcaci menyukainya. Mereka pun langsung memakai baju itu. Lelaki si pembuat sepatu sangat senang melihat para kurcaci menerima hadiahnya.

Sejak saat itu, para kurcaci tak lagi datang ke rumah lelaki si pembuat sepatu. Mungkin mereka sudah kembali ke hutan. Namun berkat para kurcaci itu, kehidupan lelaki si pembuat sepatu menjadi semakin baik.

Pesan moral dari cerita fabel bergambar ini adalah jadilah anak yang baik, maka kamu akan di tolong oleh Tuhan. Dan jika kita mendapat bantuan, jangan lupa untuk berterima kasih, ya.

Dongeng binatang atau dongeng fabel lainnya: