Dua contoh cerita hewan singkat kali ini akan menjadi teman yang menarik untuk si kecil saat akan tidur. Dua cerita rakyat fabel kami selain tinggi pesan moral, juga menarik untuk diikuti kisahnya. Anak umur 3 tahun akan mulai menyukai mendengar dongeng dari ayah dan Bunda. Berikan waktu yang cukup untuk menemani si kecil saat akan tidur, karena hal itu akan menjaga karakter dan kebiasaan si kecil saat besar nanti. Yuk Ayah dan Bunda kita biasakan membaca satu cerita hewan singkat untuk si kecil setiap hari.
Contoh Cerita Hewan Singkat : Kera Hitam dan Tipuannya
Satu hari seekor kera hitam jatuh dari sebuah pohon tinggi ke tepian sungai yang penuh dengan bebatuan, tubuh kera itu terluka namun tidak cukup parah tapi bagian kaki sang kera hitam mengalami luka yang serius, sang kera berjalan terseok-seok karena ke arah sungai untuk minum. Karena saking hausnya sang kera hitam itu terus saja minum dengan rakusnya dan dia berhenti ketika perutnya sudah kembung terisi air sungai, kini sang kera merebahkan badannya dan beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaganya dan ketika itu seekor burung merak jantan datang menghampiri sang kera hitam “kenapa dengan tubuhmu tuan kera?” Tanya sang burung merak “aku terjatuh dari pohon tinggi itu, tubuhku terasa sakit semua dan kakiku masih belum bisa aku gerakan karena masih terlalu sakit.” jawab sang kera hitam “kini apa yang akan kau lakukan tuan kera?” Tanya sang burung “aku akan pergi ke hutan di sebrang sungai ini, kebetulan kau datang apa aku mau membantuku wahai burung merak yang baik hati?” pinta sang kera hitam “baiklah kau berpegangan saja ke kaki ku, aku mampu terbang jika jaraknya tidak begitu jauh.” sang burung merak membawa terbang sang kera hitam, ketika mereka sampai di hutan tersebut sang kera hitam tidak mau melepaskan pegangannya bahkan sang kera dengan asiknya mencabuti bulu-bulu burung merak itu hingga tidak tersisa.
Sang burung merak tidak bisa berbuat apa-apa dia mencoba melepaskan diri dari cengkraman sang kera hitam namun sang kera hitam lebih kuat darinya.
Kini sang burung merak pingsan dan sang kera hitam menganggapnya telah mati, sang kera hitam melemparkan sang burung ke arah semak-semak untuk dia makan setelah dia menemui sang macan tutul. Sang kera kini mencari sang macan tutul untuk berbagi makanan dengan nya dia mencari ke kedalaman hutan hingga mencapai sebuah gua yang cukup gelap, kini sang kera hitam telah berada di sarang gua dan dia bertemu dengan sang macan tutul. Sang Kera hitam memberitakan apa yang telah dia perbuat kepada seekor burung merak dan mengajak macan tutul untuk menyantap bersama. Sang macan tutul setuju dengan ajakan sang kera hitam. Kini mereka berjalan pulang menuju burung merak yang masih pingsan itu.
Ketika sang macan dan kera hitam menuju tempat burung merak, seekor tikus yang sedang mencari makan kaget dengan kehadiran seekor burung merak jantan tanpa bulu dan burung itu terlihat mati, sang tikus penasaran dengan burung itu kemudian dia mengendus-endus burung merak mencari tahu apa dia masih hidup. Ternyata sang burung merak itu masih hidup dan sang tikus membangunkannya, sang tikus bertanya kepada sang burung merak kenapa dia tidak memiliki bulu lalu sang burung merak itu menceritakan kejadiannya kepada sang tikus. Sang tikus berpikir hal itu amatlah kejam, lalu dia mengajak sang burung merak untuk pergi dari semak-semak itu karena mungkin sang kera hitam akan kembali dan menyantapnya.
Tidak lama kemudian sang kera hitam dan sang macan datang, sang kera hitam menunjukan burung merak itu namun burung itu tidak ada di semak-semak dia mencarinya namun tetap saja dia tidak menemukannya hal itu membuat marah sang macan tutul dan akhirnya karena merasa di tipu sang macan tutul menerkam sang kera hitam.
Pesan moral dari Contoh Cerita Hewan Singkat Kera Hitam dan Tipuannya adalah orang yang membalas kebaikan dengan keburukan, akan mendapatkan hasil dari keburukannya itu. Dia akan mendapatkan celaka dikemudian hari.
Contoh Cerita Hewan Singkat : Kupu-kupu dan Seekor Ngengat
Sebuah kepompong berwarna kuning emas kulitnya terbuka. Sedikit demi sedikit dari kempompong itu keluarlah seekor kupu-kupu yang sayapnya berwarna warni, kupu-kupu itu sangat indah dipandang karena tubuh dan sayapnya memiliki corak yang berwarna warni namun hal itu membuat kupu-kupu itu menjadi sombong seolah-olah dialah hewan paling cantik diantara para serangga lainnya. Setelah beberapa jam kupu-kupu itu terbang dengan perasaan yang sangat senang, dia terbang kesana kemari tanpa henti sambil meliuk-liukan tubunya di udara dan mempertontonkan tubunya yang cantik, ketika terbang sang kupu-kupu melihat seekor ngengat menempel di sebuah dahan lalu dia menghampiri ngengat itu sabil mengepak-ngepakan sayapnya dan mempertontonkan kepada sang ngengat, sang ngengat melihat hal itu dengan wajah biasa tanpa sedikitpun kagum dengan keindahan sang kupu-kupu.
“Seekor ngengat sedang menempel di sebuah dahan dan berbaur dengan warna dahan yang sangat cokelat.” kata sang kupu-kupu kepada sang ngengat “coba tengoklah aku, perhatikan dengan seksama tubuhku yang ramping dan sayapku yang sangat indah ini, aku adalah serangga terlahir dengan tubuh yang indah.” kata sang kupu-kupu dengan penuh kesombongan “jika hanya tubuhmu yang indah hal itu tidak membuatku kagum karena aku pun memiliki kelebihan.” kata sang ngengat “lagipula memiliki sifat sombong terkadang membuat kita terkena banyak masalah.” kata sang ngengat “aku tidak begitu perduli dengan apa yang kau ucapkan tentang sifat sombong itu karena sampai sekarang aku masih berdiri di depanmu tanpa sebuah masalah.” sang kupu-kupu kembali terbang sambil mencemooh sang ngengat yang sedang berbaur di dahan pohon dan warnanya yang cokelat tidak seindah miliknya.
Namun karena sang kupu-kupu sangat lelah terbang kini dia menempel kembali ke dahan dekat sang ngengat “kenapa kau berhenti menari-nari di udara apa karena kau lelah mempertontokan keindahanmu itu?” Tanya sang ngengat “yah kira-kira seperti itulah aku butuh istirahat untuk kembali menari di udara.” jawab sang kupu-kupu dengan nada sinis. Tidak lama kemudian ketika para serangga itu berbincang-bincang datanglah seekor bunglon yang tadinya berwarna hijau kini berubah menjadi berwarna cokelat seperti dahan, sang bunglon mendekati kedua serangga itu untuk melahapnya.
Sang ngengat memberi peringatan kepada sang kupu-kupu untuk segera pergi dari dahan karena seekor bunglon sedang mendekati dirinya dan mata sang bunglon sangat peka terhadap hewan yang berwarna. Sang Kupu-kupu sama sekali tidak mendengarkan peringatan sang ngengat dia malah mengepak-ngepakan sayapnya dengan penuh bangga di dekat sang bunglon dan akhirnya sang bunglon menjulurkan lidahnya kearah sang kupu-kupu lidahnya menempel di tubuh kupu-kupu dan sang bunglon menarik lidahnya dengan sangat cepat hingga sang kupu-kupu tidak mendapatkan waktu untuk berbicara sepatah katapun. Sang ngengat terbang dengan sangat sigap ketika kejadian itu berlangsung dan sang ngengat selamat dari sang bunglon.
Pesan moral dari Contoh Cerita Hewan Singkat Kupu-kupu dan Seekor Ngengat adalah kesombongan dan tidak mau mendengarkan nasihat orang lain akan membuat dirikita merugi di kemudian hari.