Kumpulan Cerpen Rakyat : Harimau Licik dan Kelinci Cerdik

Ketika kakak kecil kakak menyukai salah satu kisah dalam kumpulan cerpen rakyat. Kisah itu bercerita harimau licik dan kelinci yang cerdik. Dari cerita ini kakak mengambil hikmah untuk selalu menjadi orang yang baik dan mau membalas budi. Kalo kamu belum tau ceritanya, sekarang saat yang tepat untuk membacanya.

Kumpulan Cerpen Rakyat :  Fabel Harimau Licik dan Kelinci Cerdik

“Tolooong! Tolooong! Tolonglah akuuuu!”

Terdengar suara teriakan harimau dari dalam lubang yang dalam di sebuah hutan. Ya, harimau itu terperosok ke dalam lubang tersebut dan tidak bisa keluar. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain berteriak-teriak meminta tolong. Beberapa hewan mendengar teriakan itu, tapi tidak mau pergi menolong harimau. Mereka tahu bahwa harimau merupakan hewan yang licik.

“Toloooong!”

Seorang pengembara yang kebetulan melewati hutan itu mendengar suara teriakan harimau. Ia pun mengikuti sumber suara tersebut. Akhirnya sampailah ia di sebuah lubang yang dalam. Ia melihat seekor harimau terjebak di lubang itu.

“Tolonglah aku, Tuan!” seru harimau, gembira saat melihat si pengembara di atas lubang. “Tolong keluarkan aku dari sini. Jika kau menolongku, aku berjanji tidak akan pernah melupakan kebaikanmu selamanya.”

Pengembara termenung. “Aku ingin menolongmu, tapi aku takut kau akan memakanku jika kau sudah keluar dan lubang,” ujar si pengembara kepada harimau. “Maaf, aku harus pergi sekarang.”

“Jangan! Jangan!” sergah harimau. “Tuan, aku berjanji tidak akan memakanmu. Aku tidak akan sampai hati menyerang orang yang sudah menolongku. Aku mohon, tolonglah aku!”

Si pengembara benar-benar kasihan melihat harimau terus memohon. Akhirnya ia pun memutuskan untuk menolong hewan itu. Ia mencari-cari batang pohon yang cukup panjang, lalu memasukkannya ke dalam lubang.

“Ini, panjatlah batang pohon ini sehingga kau bisa keluar,” kata si pengembara. Harimau mengikuti perintah itu. Cara itu ternyata cukup ampuh. Harimau berhasil keluar dari dalam lubang. Kini ia pun berhadapan langsung dengan si pengembara, orang yang telah menolongnya. Seketika air liurnya menetes. Ia ingin makan daging manusia.

Melihat gelagat yang mencurigakan dari si harimau, sadarlah si pengembara bahwa hewan itu hendak memakannya. “Tunggu! Tadi kau berjanji tidak akan melukaiku!” seru si pengembara.

“Aku tidak peduli,” sangkal harimau. “Aku sedang kelaparan, sudah berhari-hari tidak makan. Kapan lagi aku bisa menikmati daging manusia?” harimau terkekeh.

“Tunggu! Tunggu!” si pengembara panik. “Ayo kita minta pendapat pohon pinus, apakah kau berhak untuk memakanku.”

“Tanyakan saja.”

Kumpulan Cerpen Rakyat Harimau Licik
Kumpulan Cerpen Rakyat Harimau Licik

Si pengembara dan harimau mendatangi pohon pinus. Setelah mengetahui duduk perkaranya, pohon pinus pun berkata, “Makan saja manusia itu. Mereka juga tidak tahu arti balas budi. Pohon pinus sering ditebang oleh mereka untuk dijadikan kayu bakar. Lagi pula yang menggali lubang itu juga manusia.”

Harimau semakin bersemangat untuk memangsa si pengembara, sementara si pengembara semakin ketakutan.

“Tunggu!” sergah si pengembara. “Ayo kita tanyakan pendapat kelinci, apakah kau berhak untuk memakanku!”

Akhirnya mereka berdua pergi menemui kelinci. Kelinci mendengarkan penjelasan si pengembara dengan seksama. Ia ingin menolong si pengembara, tapi ia juga takut harimau akan memangsanya jika ia mengatakan bahwa harimau tidak berhak untuk memangsa si pengembara.

Untunglah sebuah ide cemerlang melintas di otaknya.

“Aku belum terlalu paham akar masalahnya,” kelinci mulai mengutarakan pendapatnya.

“Supaya aku bisa berpendapat dengan adil, aku harus pergi ke lubang tempat harimau jatuh.”

Rombongan itu pun kemudian pergi ke lubang tadi. Kelinci melongok ke dalam lubang. “Wah, lubang ini ternyata memang dalam, sesuai dengan yang pengembara katakan,” ujar kelinci.

“Nah, sekarang coba kau masuk ke dalam lubang, harimau! Dengan begitu, aku bisa paham apa yang sebenarnya terjadi sehingga kemudian bisa berpendapat dengan adil.”

Harimau menuruti kemauan kelinci. Ia turun ke dalam lubang dengan menggunakan batang pohon yang masih ada di sana. Setelah itu, kelinci meminta pengembara untuk cepat-cepat menarik batang pohon itu. Dengan demikian, harimau tidak bisa lagi keluar dari dalam lubang.

“Nah, sekarang ayo kita pergi,” bisik kelinci kepada si pengembara.

“Apa maksudmu?” si pengembara garuk-garuk kepala, bingung.

Kelinci tidak menjawabnya. Ia malah berseru kepada harimau, “Hai hewan yang tidak tahu balas budi, nikmatilah kehidupan barumu di lubang yang sempit itu. Kali ini tidak akan ada lagi yang mau menolongmu! Kami pergi dulu, yaaaa!”

Si pengembara sadar dengan taktik kelinci. Ia gembira sekali karena berhasil lolos dari ancaman harimau. “Terima kasih kelinci. Kau benar-benar hewan yang cerdik,” puji si pengembara. Hidung kelinci kembang kempis mendengar pujian si pengembara.

Sementara itu, harimau hanya bisa menyesali ketamakan dan kebodohannya sendiri. Seandainya tadi ia tidak berniat memakan si pengembara, pasti saat ini ia bisa bergerak bebas mencari makan di hutan, bukannya terjebak lagi di dalam lubang.

Pesan moral dari Kumpulan Cerpen Rakyat : Harimau dan Kelinci yang Licik adalah  Jika ada orang yang telah menolong kita, maka bantulah ia semampu kita saat ia sedang membutuhkan pertolongan. Jangan seperti harimau yang malah berniat mencelakakan orang yang sudah menolongnya.

Temukan cerita rakyat terbaik di blog ini cerita rakyat pendek