Kumpulan Cerita Untuk Anak Anak Dari Filipina

Kumpulan cerita untuk anak anak rutin kami posting agar anak Indonesia bisa mendapatkan dongeng terbaik dari seluruh dunia. Pada kesempatan kali ini kami akan memposting kumpulan cerita untuk anak yang berasal dari Filipina. Semoga adik-adik suka dengan cerita anak yang kakak posting sore hari ini.

Kumpulan Cerita Untuk Anak Anak : Laba—Laba Dan Lalat

Kumpulan Cerita Untuk Anak Anak Laba Laba Dan Lalat
Kumpulan Cerita Untuk Anak Anak Laba Laba Dan Lalat

Tuan Laba-laba sangat ingin menikahi Nona Lalat. Sudah sering la menyatakan cinta kepada Nona Lalat, tapi selalu saja ditolak. Nona Lalat tidak suka kepada Tuan Laba-laba.

Suatu hari, Tuan Laba-laba mendatangi rumah Nona Lalat. Nona Lalat segera masuk ke rumah dan mengunci semua pintu dan jendela.

Tuan Laba-laba kecewa melihat perlakuan Nona Lalat. Tapi, ia tidak putus asa. Esoknya, ia kembali mendatangi rumah Nona Lalat.

Namun, kali ini Nona Lalat sudah siap dengan jebakan. la telah rnenyiapkan air yang mendidih. la sengaja membuka salah satu jendela. Saat Tuan Laba-laba mengintip lewat jendela, ia akan menyiramkan air mendidih ke wajahnya.

“Nona Lalat, Nona Lalat, apakah kau di rumah?” teriak Tuan Laba-laba, tapi tidak ada jawaban dari Nona Lalat.

“Nona Lalat, Nona Lalat, apakah kau di rumah?” teriak Tuan Laba-laba lagi.

Tidak ada sahutan juga. Tuan Laba-laba, melihat salah satu jendela rumah Nona Lalat terbuka. la bergegas ke sana untuk melihat ke dalam rumah. Saat wajahnya mendekat ke jendela, Nona Lalat segera menyiramkan air mendidih ke wajah Tuan Laba-laba.

Tuan Laba-laba sangat marah sekali. la bersumpah, “Aku tidak akan pernah memaafkanmu. Aku dan keturunanku akan selalu mengejarmu. Kami tidak akan pernah memberimu kedamaian! Dengar itu!”

Tuan Laba-laba menepati ancamannya. Bahkan, sampai sekarang, laba-laba sangat membenci lalat

Pesan Moral dari Kumpulan Cerita Untuk Anak Anak : Laba—Laba Dan Lalat adalah jika kalian tidak menyukai ajakan seseorang, tolaklah dengan cara yang baik. jangan sampai membuat orang lain marah. Satu lagi, jangan suka menyinggung perasaan orang lain.

Cerita Pendek Anak Dari Filipina : Pertempuran Bangsa Kepiting

Cerita Pendek Anak Dari Filipina Pertempuran Bangsa Kepiting
Cerita Pendek Anak Dari Filipina Pertempuran Bangsa Kepiting

Pada suatu hari, bangsa kepiting darat mengadakan sebuah pertemuan.

“Apa yang harus kita lakukan pada ombak-ombak itu? Suara nyanyian mereka keras sekali sehingga kita sulit tidur,” kata salah satu kepiting.

“Menurutku kita harus memerangi ombak-ombak itu,” kata seekor kepiting tua.

Kepiting Iainnya setuju dengan usul kepiting tua. Mereka memutuskan agar semua kepiting jantan bersiap-siap untuk berperang melawan ombak.

Esoknya, para kepiting jantan bersiap-siap di pantai. Mereka bertemu udang laut. “Apa yang akan kalian Iakukan, teman-temanku?” tanya udang.

“Kami akan memerangi ombak,” jawab kepiting.

Udang tertawa keras. “Kalian tidak akan menang melawan ombak yang perkasa,” kata udang.

Kepiting marah dan menjepit udang dengan capitnya. Setelah udang berjanji akan membantu kepiting, barulah ia dilepaskan.

Para kepiting dan udang bersiap-siap. Saat ombak besar datang, udang melihatnya. Tetapi, para kepiting lengah.

Udang berlari sambil berteriak, “Awas! Ombak besar datang!”

Ombak besar menghantam dan membunuh semua kepiting jantan itu. Para istri kepiting di rumah merasa khawatir. Mereka pergi ke pantai untuk melihat suami mereka. Tapi, mereka juga mati oleh ombak besar yang datang kembali menggulung mereka.

Sampai sekarang, banyak kepiting yang tinggal di pantai. Mereka seperti berkejar-kejaran dengan ombak.

Pesan Moral dari contoh cerita anak : Pertempuran Bangsa Kepiting adalah jangan melawan sesuatu yang tidak bisa kamu lawan. Tidak apa-apa mengalah jika memang diperlukan. Mengalah itu lebih baik daripada harus nnelakukan kekerasan. Mengalah bukan berarti kalah.

Kumpulan Dongeng Anak Dari Cina : Katak Penghuni Sumur Dangkal Yang Sombong

Kumpulan Dongeng Anak Dari Cina Katak Penghuni Sumur Dangkal
Kumpulan Dongeng Anak Dari Cina Katak Penghuni Sumur Dangkal

Ada seekor katak yang menghuni sebuah sumur yang dangkal. la adalah katak yang sombong. la sangat percaya diri dan sangat membangga-banggakan sumur dangkal tempatnya tinggal.

Suatu hari, katak berjalan-jalan di pinggir sumur. la bertemu seekor binatang yang aneh. Baru kali itu ia melihat binatang itu. Binatang itu membawa rumahnya ke mana-mana.

“Hei, siapakah engkau?” tanya katak.

“Aku adalah penyu dari Laut Timur,” jawab penyu.

Kau sendiri siapa?” kata penyu berbalik berta- nya.

“Aku adalah katak,” jawab katak sambil membusungkan dada.

“Aku adalah penguasa sumur ini. Sekali melompat, aku bisa mencapai bibir sumur. Saat aku melompat ke air, hanya selutut saja aku tergenang. Tidak seperti cacing, kepiting, dan kecebong yang tenggelam di air sumur. Aku sangat tinggi di sumur yang dangkal ini. Engkau harus sering main ke rumahku, Tuan,” kata Katak membanggakan diri kepada penyu.

Penyu hendak naik ke bibir sumur, tapi sebelum kakinya menginjak bibir sumur, lutut kaki yang sebelahnya terbentur bibir sumur. Penyu menjadi ragu karena sumur itu sempit sekali. la akhirnya menceritakan tentang Laut Timur kepada katak.

“Laut Timur sangat luas, melebihi yang kau bisa bayangkan. Laut Timur juga sangat dalam, mencapai ribuan kilometer. Pada masa Raja Tang dari Dinasti Shang, terjadi kekeringan selama tujuh tahun. Tapi, air di Laut Timur tidak berkurang sedikit pun. Kebahagiaan terbesar adalah hidup di Laut Timur.”

Katak terkejut mendengar tempat yang diceritakan oleh penyu. la tersadar bahwa dirinya bukan yang terbesar ataupun terhebat di dunia ini. la merasa malu dengan kesombongannya.

Pesan Moral dari dongeng anak sebelum tidur : Katak Penghuni Sumur Dangkal Yang Sombong adalah jangan jadi anak yang sombong. Jangan suka membanggakan diri sendiri. Hargailah orang lain, siapa tahu orang itu memang lebih baik daripada kita.

Baca kumpulan cerita anak lainnya pada artikel berikut ini Kumpulan Cerita Pendek Untuk Anak dari Afrika Selatan dan Kumpulan Dongeng Dan Cerita Anak : Katak Yang Sombong