Kumpulan Cerita Dongeng Sejarah yang kami bagikan di malam hari ini bercerita tentang satu kerajaan di Palembang pada jaman dahulu kala. Sampai saat ini kisah ini dianggap sebagai sejarah yang dikisahkan secara turun temurun.
Kumpulan Cerita Dongeng Sejarah : Suhunan dan Adik Kandungnya
Dulu, Kerajaan Palembang diperintah oleh seorang raja yang bergelar Suhunan. Ia memerintah dengan adil dan bijaksana. Rakyat kerajaan sangat mencintainya. Suatu hari, Suhunan mendengar kabar jika pasukan Belanda hendak menjajah Palembang. Ia segera menyiapkan pasukan untuk menghadapinya. Ia juga menunjuk tiga kesatria perempuan Palembang untuk membantu pertahanan Kerajaan Palembang.
Ketiganya adalah Putri Kembang Mustika, Putri Darah Putih, dan Putri Iran. Ketiganya sangat sakti.
Tidak lama kemudian, pasukan Belanda benar-benar menyerang Palembang.
Mereka menaiki kapal-kapal besar melewati Sungai Musi. Kedatangan mereka disambut dengan serangan gencar pasukan Palembang. Pasukan Belanda kewalahan menghadapi serangan tersebut. Mereka pun memutuskan untuk mundur.
Namun sebulan kemudian, pasukan Belanda kembali datang dengan kekuatan yang jauh lebih banyak. Kerajaan Palembang pun tidak bisa menghadapi serangan tersebut. Rakyat berlarian ke sana-kemari untuk menyelamatkan diri. Suhunan tetap bertahan dan terus berjuang. Begitu pula dengan ketiga ksatria perempuan.
Menghadapi kekuatan pasukan Belanda, Putri Kembang Mustika menunjukkan kesaktiannya. Ia dengan gesit menangkap peluru-peluru meriam pasukan Belanda, sehingga pasukan kerajaan bisa menyerang pasukan Belanda dengan leluasa.
Palembang kembali aman dan damai. Suhunan kembali memerintah dengan segala keadilan dan kebijaksanaannya. Sayang, tidak semua orang senang berada dalam kedamaian itu.
Salah satu yang tidak senang tersebut adalah adik kandung Suhunan. Ia berniat menjadi suhunan. Ia pun merencanakan siasat licik. Ia mengirim sepucuk surat ke Belanda. Surat itu berisi jika kekuatan Palembang tidak lagi tangguh dan perkasa. ia juga akan membantu memperlemah kekuatan Kerajaan Palembang.
Dengan diam-diam, sang Adik membuang peluru-peluru meriam dan diganti dengan buah jeruk yang dibentuk seperti peluru meriam.
Ketika pasukan Belanda tiba, Suhunan segera menyiagakan kekuatannya.
Meriam-meriam disiagakan dan tak berapa lama ditembakkan. Namun tembakan tersebut tidak berdampak apapun. Baru setelah dicermati, para prajurit baru sadar jika peluru yang mereka gunakan untuk menembak adalah buah jeruk.
Dalam keadaan terdesak, Suhunan segera mundur untuk mengatur siasat. Istana kerajaan pun akhirnya kosong. Hanya ada adik kandung Suhunan yang menyambut kedatangan pasukan Belanda.
Adik kandung Suhunan segera menghadap Raja Belanda sambil berkata, “Hamba yang telah mengirim surat. Hamba juga yang telah melemahkan pasukan Kerajaan Palembang. Oleh karena itu, hendaklah saya diangkat menjadi suhunan yang baru.”
Namun, Raja Belanda justru menyuruh anak buahnya untuk menangkap adik kandung Suhunan. “Engkau telah nyata-nyata mengkhianati saudara kandung dan negerimu sendiri! Jika engkau kuangkat, pasti! engkau akan tega untuk mengkhianatiku suatu hari nanti!”
Mati-matian adik kandung Suhunan memberikan janji-janjinya. Namun hal tersebut sia-sia. Ia ditangkap oleh pasukan Belanda. Di dalam penjara, ia hanya bisa menyesali perbuatannya selama in!.
Baca juga Kumpulan Cerita Dongeng Sejarah terpopuler lainnya pada posting kami berikut iniĀ Kumpulan Cerita Rakyat Legenda Nusantara Terpopuler