Kali ini kami memposting dua kisah yang diambil dari kumpulan cerita dongeng rakyat terbaik dunia. Kedua cerita ini mengandung hikmah yang sangat baik.
Cerita Dongeng Rakyat : Peri Air Yang Jahat (India)
Di sebuah kerajaan, ada dua pangeran kakak beradik. Kakaknya bernama Pangeran Matahari, adiknya bernama Pangeran Bulan. Keduanya sangat baik dan akrab. Suatu hari, Raja memanggil kedua pangeran itu. Raja berpesan agar kedua pangeran pergi ke hutan dan bertapa, “Kelak kalian akan menjadi pemimpin kerajaan ini. Jika sudah waktunya, pimpinlah kerajaan ini dengan baik,” ucap Raja.
Kedua pangeran itu pun pergi ke hutan. Setelah beberapa lama berjalan, kedua pangeran itu kelelahan. Mereka pun beristirahat tak jauh dari sungai.
“Pangeran Bulan, kau pergilah mandi dulu. Bawakan air untukku setelah itu,” ucap Pangeran Matahari.
“Baiklah Kak,” jawab Pangeran Bulan.
Pangeran Bulan segera pergi menuju sungai. Saat hendak mengambil air, tiba-tiba muncul peri dari dalam air. Olala… rupanya itu adalah Peri Air.
“Hei, sebelum kau minum air di sini, kau harus menjawab pertanyaanku terlebih dahulu. Jika kau tak bisa menjawab, maka kau akan aku jadikan sandera.” ucap Peri Air.
“Apa pertanyaanmu?” tanya Pangeran Bulan.
“Menurutmu, seperti apakah peri yang baik itu?” tanya Peri Air.
“Peri yang baik adalah peri yang seperti bulan dan bintang,” jawab Pangeran Bulan.
“Salahl Maka kau jadi tawananku,” ucap Peri Air. Peri Air lalu menculik Pangeran Bulan. Sementara itu, Pangeran Matahari mulai khawatir. Adiknya pergi terlalu lama.
“Pasti telah terjadi sesuatu dengan adikku. Aku harus segera menyusulnya,” gumam Pangeran Matahari. Saat hendak menyusul ke sungai, Pangeran Matahari melihat seorang kakek. Pangeran Matahari tahu bahwa kakek itu sebenarnya adalah Peri Air yang sedang menyamar.
“Mau ke mana kau?” tanya si Kakek.
“Aku mau ke sungai dan mencari adikku Pangeran Bulan. Aku tahu, kaulah yang telah menculik Pangeran Bulan,” ujar Pangeran Matahari. Seketika kakek itu berubah wujud menjadi Peri Air,
“Jika kau ingin adikmu selamat, maka jawablah pertanyaanku ini. Jika kau salah menjawab, maka kau juga akan menjadi tawananku, hahaha…,” ancam Peri Air.
“Apa pertanyaan yang ingin kau ajukan?”
“Seperti apa pen yang baik menurutmu?”
“Peri yang baik adalah pen yang takut dosa, dan memiliki hati yang lembut,” jawab Pangeran Matahari.
“Kau memang benar-benar pangeran yang bijaksana. Jawabanmu benar. Aku akan melepaskan adikmu,” ujar Peri Air.
Akhirnya Peri Air pun melepaskan Pangeran Bulan berkat jawaban dari Pangeran Matahari yang bijaksana.
Pesan moral dari Cerita Dongeng Rakyat : Peri Air Yang Jahat (India) adalah sayangilah orang-orang terdekatmu, jagalah mereka agar hidupmu penuh dengan kebahagiaan.
Cerita Rakyat Fabel : Kelelawar Tak Punya Pendirian
Merak akan berulang tahun. Ia mengundang semua jenis burung. Selain itu, kelelawar pun diundang. Semua burung sangat senang, tapi kelelawar tidak. Ia merasa malas Jika harus bertemu dengan teman-temannya. Ia lebih memilih tidur di rumah.
Saat pesta ulang tahun dimulai, semua burung datang, kecuali kelelawar. Merak jadi bingung, kenapa kelelawar tidak datang ke pestanya? Meski begitu, pesta tetap berlangsung meriah tanpa kelelawar.
Keesokan harinya, saat Merak hendak mencari makan, ia bertemu dengan kelelawar. Ia pun segera menghampirinya.
“Kenapa kau tak datang ke pestaku?” tanya Merak kepada Kelelawar.
“Kau mengundang semua jenis burung ke pestamu, sedangkan aku bukanlah burung. Lihat, aku memiliki empat kaki.” ucap Kelelawar.
Merak kecewa mendengar jawaban Kelelawar. Ia pun pergi meninggalkan Kelelawar dengan sedih. Namun, Kelelawar tak peduli dengan Merak.
Beberapa hari kemudian, Kuda mengadakan jamuan makan malam. Ia mengundang seluruh hewan berkaki empat ke acaranya. Karena Kelelawar berkaki empat, ia pun diundang oleh Kuda.Tetapi karena merasa malas, Kelelawar tak menghadiri undangan Kuda.
Kuda merasa heran, kenapa Kelelawar tidak datang ke pestanya. Maka setelah acara selesai, ia pun menemui Kelelawar untuk menanyakan alasannya.
“Aku adalah burung, jadi mengapa aku harus datang ke acaramu?” ucap Kelelawar, cuek. Kuda kecewa mendengar perkataan Kelelawar. Ia lalu meninggalkan Kelelawar sendirian.
Tibalah saat Kelelawar ulang tahun. Ia bingung akan mengundang siapa di acaranya. Selama ini ia selalu menghindari teman-temannya. Kemudian ia mencoba membagikan undangan kepada semua burung dan binatang berkaki empat. Tetapi, tidak ada yang datang.
Kelelawar menyesal, kenapa dulu ia tak memilih menjadi burung atau binatang berkaki empat agar ia diakui keberadaannya. Kini, baik burung ataupun binatang berkaki empat menyebut kelelawar sebagai binatang yang tak memiliki pendirian.
Pesan moral dari Cerita Rakyat Fabel : Kelelawar Tak Punya Pendirian adalah teman, jangan tiru sifat kelelawar yang tak punya pendirian dalam cerita di atas. Bisa-bisa tak ada orang yang mau berteman denganmu