Kumpulan cerita anak pendek yang ada di blog ini sudah berjumlah lebih dari 1000 dongeng. Sebagian diantaranya memiliki pesan moral dan pelajaran berharga untuk adik-adik semua. Kali ini seperti biasa kami posting dua dongeng cerita bergambar untuk anak dengan pesan moral didalamnya. Semoga adik-adik semua suka dengan posting kami kali ini.
Kumpulan Cerita Anak Pendek : Melihat Hal Baru
Ada seekor semut yang sangat rajin.
Ia bekerja di sebuah istana semut, yang letaknya di dalam tanah.
Di sana sangat gelap. Hanya terlihat dua warna, yaitu hitam dan putih.
Semut yang rajin itu terus bekerja, tanpa pernah mau keluar dari istana semut.
“Ayo, kita mencari persediaan makanan di luar! Apa kamu tak bosan terus berada di dalam istana?” ajak salah satu semut kepada semut yang rajin.
“Pekerjaanku masih sangat banyak. Aku harus menyelesaikannya terlebih dahulu,” jawab semut yang rajin.
Mendengar jawaban itu, teman semut pun pergi meninggalkan semut yang rajin.
Semut yang rajin memang hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja.
Pagi-pagi sekali ia bangun tidur, mandi, lalu bekerja.
Sore hari, ia kembali ke kamar. Begitu terus setiap hari.
Ketika semut-semut pencari persediaan makanan telah kembali, semut yang rajin masih bekerja.
Mereka tampak gembira. Semua semut yang baru kembali setelah mencari persediaan makanan, selalu pulang dengan senyuman.
“Aroma embun pagi ini sangat segar, apalagi yang ada di pucuk daun hijau,” ucap salah satu semut.
“Sayang, hari sudah sore. Kalau belum sore, aku pasti masih ingin berada di luar,” balas semut yang lain.
“Tapi, langit sore juga sangat indah. Warnanya jingga,” sahut semut lainnya.
“Apa yang kalian bicarakan? Daun hijau, langit jingga. Apakah di luar sana seindah itu.” Semut yang rajin akhirnya bertanya. Ia penasaran dengan obrolan para semut.
“Maksudnya, daun berwarna hijau dan langit berwarna jingga.” Jelas teman semut rajin.
“Bukankah warna itu hanya ada dua, hitam dan putih!” tanya semut yang rajin.
“Ada banyak warna di luar sana. Tidak hanya dan putih. Ada bunga yang berwarna merah, tanah yang berwarna cokelat, dan masih banyak.” timpal teman semut rajin yang lain.
Mendengar hal itu, semut yang rajin menjadi penasaran. Ia bertekad akan pergi keluar istana. Rupanya, di luar sana ada banyak warns yang belum pernah bayangl,an
Kawan, jangan takut untuk mencoba hal baru, termasuk keluar dari rumah dan melakukan petualangan. Percayalah, ada banyak hal menakjubkan di luar sana yang harus kalian tahu.
Dongeng Pendidikan Karakter : Patuhi Perintah Ibu
Di sebuah desa, hidup seorang pemuda yang suka berburu ke hutan.
Hampir setiap hari ia berburu. Pagi ini, pemuda itu pun berniat pergi ke hutan.
Sebelum pergi ke hutan, ia meminta izin kepada ibunya.
“Aku hendak berburu ke hutan, Bu. Mungkin akan kembali setelah petang,” pamitnya.
“Lebih baik hari ini kau tetap tinggal di rumah, anakku. Perasaanku tak enak. Aku takut terjadi sesuatu denganmu,” cegah sang ibu.
“Tak usah risau, ibu. Aku bisa menjaga diri,” ucap si pemuda.
Olala, tanpa seizin ibunya, pemuda itu nekat tetap berangkat ke hutan.
Ibunya pun melepasnya dengan perasaan risau.
Hutan terlihat sangat sepi. Seperti tak ada binatang di sana.
“Ke mana para binatang? Mengapa tak kutemui seekor pun binatang?” gerutu si pemuda.
Tiba-tiba, terdengar suara yang sangat menakutkan.
Suara itu berasal dari semak-semak.
“Kebetulan kau datang. Aku sudah sangat lapar!”
“Ternyata, suara itu milik harimau. Pemuda itu pun kaget bukan kepalang.
“Aku tak boleh gegabah. Bisa-bisa, aku diterkam oleh harimau itu,” batin si pemuda.
“Binatang di hutan sudah pergi entah ke mana, membuatku kehabisan makanan. Untunglah kau datang, jadi aku bisa macan malam,” ucap harimau dengan sangat garang.
Mendengar ucapan harimau, perlahan si pemuda berjalan mundur ke belakang.
Ia menunggu waktu yang tepat untuk kabur dari harimau.
Sayangnya, harimau sudah menyadari rencana si pemuda.
Dengan sigap, harimau menerkam si pemuda. Namun, si pemuda pun tak kalah lincah.
Ia bisa menghindar dari harimau. Tapi tetap saja, kuku macan berhasil mencakar lengan si pemuda.
Pemuda yang terluka itu segera berlari sangat kencang.
Sepanjang jalan, ia menyesal.
Andai ia mematuhi perkataan ibunya, pasti semua ini tak akan terjadi. Sejak saat itu, si pemuda selalu mematuhi perintah ibunya.
Pesan moral dari cerita anak bergambar ini adalah selalu dengar dan laksanakan perintah orang tua, agar tidak celaka.
Baca juga dongeng anak islami serta cerita anak islami yang ada di blog ini.
Jangan lupa ikuti facebook kami https://www.facebook.com/dongeng-cerita-rakyat/