Koleksi cerita rakyat Indonesia sangatlah banyak. Setiap propinsi di negara Indonesia memiliki kumpulan cerita legenda masing-masing. Yang paling terkenal diantaranya adalah cerita rakyat malin kundang yang berasal dari Sumatera Barat. Dua dongeng rakyat Nusantara yang kami posting tidak kami ketahui daerah asalnya. Oleh karenanya kami posting di kategori cerita rakyat Nusantara.
Koleksi Cerita Rakyat Indonesia : Balas Budi Seekor Ikan
Dahulu ada seorang pemuda miskin bernama Tigran. Ia bekerja pada seorang nelayan. Setiap hari, nelayan membayar upahnya dengan dua ekor ikan. Meskipun sebenarnya kurang, namun Tigran tetap bekerja dengan giat.
Seperti biasa, Tigran membantu nelayan mencari ikan. Saat menjaring ikan, Tigran mendapatkan satu ekor ikan kecil bersirip indah. Rupanya ikan itu bisa berbicara.
“Aku mohon lepaskan aku. Ayah dan ibuku sedang menungguku di dalam laut,” ujar ikan itu.
Tigran merasa kasihan pada ikan kecil tersebut. Maka ia pun melepaskan ikan kecil itu ke laut. Majikannya melihat apa yang dilakukan oleh Tigran. Sang Majikan sangat marah, lalu memecat Tigran. Tigran pulang dengan hati sedih. Ia bingung harus dengan apa lagi ia memberi makan anak dan istrinya.
Saat dalam perjalanan pulang, ia bertemu dengan monster yang menunggang seekor sapi. Monster itu mau membantu Tigran dengan syarat yang ia berikan.
“Aku akan memberikan sapiku ini padamu. Tetapi setelah tiga tahun, aku akan kembali menemuimu. Kau harus menjawab pertanyaanku nanti. Jika kau tak bisa menjawabnya, kau akan menjadi budakku selamanya,” ujar monster itu.
Tigran tak memiliki pilihan lain. Ia pun menyanggupi syarat yang diberikan oleh monster tersebut. Tigran membawa pulang sapi itu. Setiap hari ia memeras susu sapi itu dan menjualnya ke pasar. Hingga tak terasa tiga tahun sudah sapi itu bersamanya.
Tigran merasa takut. Pasti tak lama lagi monster itu akan mendatanginya. Pada malam harinya, ada seorang pemuda yang tersesat. Ia memohon kepada Tigran untuk diizinkan menginap, dan Tigran pun mengizinkannya. Tidak lama kemudian, datanglah monster yang hendak memberikan pertanyaan kepada Tigran. Monster itu berseru di depan rumah Tigran. Ia meminta Tigran untuk keluar. Tetapi, pemuda yang menginap di rumah Tigran melarang Tigran keluar.
“Jawablah pertanyaan monster itu dari dalam rumah saja. Aku akan membantumu,” ujar pemuda itu.
Tigran mengangguk. Kemudian ia berseru dari dalam rumahnya, meminta agar monster memberikan pertanyaan dari luar rumah saja. Si Monster menyetujuinya.
“Baiklah, pertanyaan pertama, dari mana asalmu?” tanya Monster.
“Aku berasal dari seberang laut,” jawab pemuda itu menirukan suara Tigran.
“Bagaimana caramu ke sini?” lanjut Monster.
“Aku menaiki kutu yang pincang,” balas si Pemuda.
“Berarti kau tinggal di laut yang sangat kecil?” tanya Monster.
“Tidak, bahkan elang pun tak bisa menyebrangi laut itu,” ujar si Pemuda.
“Berarti itu Elang yang bodoh,” kata Monster.
“Tidak, bahkan bayangan elang itu bisa menutupi seluruh kota,” balas si Pemuda.
Si Monster menjadi bingung. Ia tak memiliki pertanyaan lagi. Monster pun pergi tanpa melakukan perlawanan. Sementara itu, Tigran sangat berterima kasih kepada pemuda itu. Tanpa diri pemuda tersebut, Tigran yakin dirinya pasti kini sudah menjadi budak monster jahat itu. Tigran tak mengetahui bahwa pemuda itu adalah jelmaan ikan yang ia tolong dulu.
Pesan moral dari Koleksi Cerita Rakyat Indonesia : Balas Budi Seekor Ikan adalah Berbuat baiklah selalu agar kau juga mendapatkan kebaikan dari apa yang telah kau lakukan.
Cerita Dongeng Anak : Anak Yang Dimakan Batu
Suatu hari, ada seorang anak laki-laki yang sedang asyik membuat perangkap burung. Burung kecil mendatanginya dan menggodanya. Anak laki-laki itu secepatnya menyelesaikan perangkap burung itu. Kemudian ia pun langsung menangkap si burung kecil.
“Aku akan merawatmu dengan baik,” janji anak kecil itu. Kemudian ia menaruh burung itu pada sebuah sangkar yang telah ia buat. Ia letakkan sangkar itu di teras rumah.
Beberapa saat kemudian, anak kecil itu diajak oleh teman-temannya untuk bermain. Sebelum bermain, ia memindahkan sangkar burung itu terlebih dahulu ke dalam rumah. Setelah itu ia pun pergi bersama teman-temannya ke sungai.
Saat nenek anak itu pulang, di meja hanya ada nasi saja. Padahal, ia sedang kelaparan. Olala… si Nenek melihat ada burung kecil di sangkar itu. Ia lalu mengambil burung itu dan memasaknya. Si Nenek memakannya dengan lahap.
Sore hari, anak kecil itu pulang ke rumahnya. Ia tak mendapati burung kecilnya. Neneknya pun mengatakan bahwa burung itu telah ia makan.
Sungguh sedih anak itu. Ia langsung berlari ke arah batu besar sambil menangis.
“Batu, makanlah aku agar aku tak menangis lagi,” ucap anak itu. Tiba-tiba, batu itu membuka dan benar-benar memakan anak kecil itu.
Anak kecil itu langsung masuk ke dalam mulut batu. Sejurus kemudian, Batu menutup kembali mulutnya. Anak itu sudah berada di dalam perut batu.
Neneknya sangat sedih mengetahui hal itu. Ia membawa tongkat untuk memukul batu tersebut. Tetapi, malah tongkatnya yang patah. Nenek itu lalu meminta bantuan pada kuda. Ia meminta agar kuda menendang batu tersebut sampai pecah dengan kakinya yang kuat.
Kuda lalu pergi ke arah batu itu. Ia menendang batu itu dengan sangat keras. Tetapi, justru kakinya yang kesakitan.
“Maafkan aku, Nek. Aku tak bisa menolongmu,” ujar Kuda. Kemudian ia pergi meninggalkan Nenek.
Nenek itu lalu meminta bantuan seekor kerbau. Kerbau dengan tanduknya yang keras mencoba menyeruduk batu itu. Bukannya pecah, malah tanduk kerbau itu yang patah. Betapa sedihnya Kerbau.
“Aku tak bisa memecahkan batu ini, Nek. Kau lihat, malah tandukku yang patah,” ucap Kerbau. Kemudian ia pun pulang dengan sedih.
Nenek itu tak bisa berbuat apa-apa lagi. Ia hanya bisa menangis. Ia menyesal telah memasak burung milik cucunya.
Pesan moral dari Cerita Dongeng Pendek : Anak Yang Dimakan Batu jangan jadi anak yang mudah marah. Sampaikanlah apa yang menjadi masalahmu kepada orangtuamu dengan cara yang baik. Mereka pasti bisa membantumu.
Jangan lupa untuk follow kami di facebook dan youtube dengan mengklik link dibawah ini yah.