Kisah Dongeng Putri Leyla yang Cantik dan Baik Hati

Kisah dongeng putri sudah sangat banyak di blog ini. Semuanya seru dan tentunya memiliki hikmah yang bisa kalian petik. Kisah kali ini menceritakan seorang Putri yang baik hati dan juga cerdas. Yuk kita baca dan ikuti bersama.

Kisah Dongeng Putri Leyla yang Cantik dan Baik Hati dengan Pesan Moral

Alkisah, di Tabriz, hiduplah seorang saudagar yang sangat kaya raya. Istri saudagar itu sudah meninggal.

Saudagar itu pun hidup bersama putri tunggalnya yang cantik jelita. Putrinya bernama Leyla.

Semua orang di Kota itu sangat menyukai Leyla. Karena selain cantik, Leyla juga adalah gadis yang sangat baik hati.

Ketika Leyla sedang duduk di taman belakang rumahnya, tiba-tiba ayah Leyla menghampiri Leyla.

“Leyla, putriku sayang. Kau sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik. Kau juga sudah dewasa. Ayah ingin kau segera menikah dengan teman ayah. Namanya Mamood. Dia adalah duda yang sangat kaya raya. Kau pasti akan hidup bahagia bersamanya,” kata ayah Leyla.

“Ayah, aku juga ingin menikah. Tapi, jangan paksa aku untuk menikah dengan orang yang tidak aku cintai. Aku tidak mau menikah dengan Mamood. Dia itu duda yang jahat. Lebih baik aku mati, daripada harus menikah dengannya,” tolak Leyla.

“Sudahlah, jangan membantah. Jadilah anak yang baik. Besok, Ayah akan pergi selama beberapa hari. Saat Ayah kembali, Ayah ingin kau menikah dengan Mamood,” sahut ayah Leyla.

Tentu saja Leyla sangat ketakutan. Malam itu, ia tak bisa tidur. Ia menangis, hatinya gelisah.

Ketika hari beranjak pagi, Leyla sarapan bersama ayahnya. Saat sedang makan, Leyla mengutarakan keinginannya untuk memiliki lampu kamar yang baru. Dengan senang, ayahnya langsung menyuruh seseorang untuk membuatkan lampu sesuai keinginan Leyla.

Kisah Dongeng Putri Leyla
Kisah Dongeng Putri Leyla

Tiga hari kemudian, lampu itu selesai dibuat. Lampu itu sangat tinggi, dan terdapat sebuah pintu rahasia di bagian dasar.

Leyla pun sangat senang. Ia jadi dapat tidur nyenyak dengan ditemani lampu itu.

Keesokan harinya, ayah Leyla pulang. Ia sangat terkejut ketika tidak mendapati putrinya di mana pun.

Betapa sedihnya ia saat melihat sandal milik Leyla di dekat sumur. Ia mengira bahwa Leyla menceburkan dirinya ke sumur karena tidak ingin menikah dengan Mamood.

Sungguh, ayah Leyla merasa sangat menyesal.

Ayah Leyla merasa sangat sedih. Ia tidak percaya bahwa putri satu-satunya sudah pergi meninggalkannya. Saat berada di kamar Leyla, ia langsung menangis.

Lampu baru Leyla mengingatkannya kepada putri kesayangannya itu. Ia pun meminta pelayan untuk menjual lampu itu ke pasar, agar ia tidak terus teringat Leyla.

Tak lama kemudian, pelayan sudah sampai di pasar. Seorang pangeran muda yang tampan tertarik dengan lampu itu.

Ia pun membelinya. Sesampainya di istananya, ia membawa lampu itu ke kamarnya.

Pangeran muda itu suka menyendiri. Setiap pagi, para pelayannya menyiapkan makanan dan minuman di meja makan yang ada di kamar pangeran.

Pada pagi pertama setelah memiliki lampu baru, pangeran sangat heran. Seluruh makanannya tidak ada. Hal itu terulang pada pagi berikutnya.

Rupanya, ada seseorang yang telah memakan sarapan pangeran secara diam-diam.

“Aku harus menangkap pencuri sarapanku!” pikir pangeran.

Keesokan paginya, tepat ketika fajar menyingsing, pangeran melihat pintu rahasia lampu terbuka. Tiba-tiba, seorang gadis menyelinap keluar.

Gadis tersebut memakan semua sarapan pangeran dengan lahap.

Gadis itu terkejut ketika mendapati pangeran menangkap basah dirinya. Ia pun mengakui kesalahannya. Olala, tiba-tiba gadis itu menangis.

Rupanya gadis itu adalah Leyla. Ia pun bercerita kepada pangeran tentang perjodohannya.

Ya! Leyla belum meninggal. Ia sengaja meninggalkan sepatunya di pinggir sumur.

Ia berhasil kabur dari rumah dengan cara masuk ke dalam lampu miliknya.

Pangeran merasa kagum dengan kecerdikan Leyla. Karena merasa kasihan, pangeran mengizinkan Leyla untuk tinggal di istana.

Lambat laun, pangeran jatuh cinta kepada Leyla. Begitu juga dengan Leyla.

Akhirnya, mereka berdua memutuskan untuk menikah. Tak lupa, Leyla mengundang ayahnya untuk datang ke pernikahannya di istana.

Alangkah terkejutnya ayah Leyla saat mendapat undangan tersebut. Namun, ia juga sangat bahagia karena ternyata putrinya masih hidup.

Sesampainya di istana, ia langsung memeluk Leyla dan meminta maaf atas semua kesalahannya.

Leyla dan pangeran pun hidup bahagia di istana.

Pesan moral yang dapat dipetik dari Kisah Dongeng Putri Leyla adalah

Belajarlah dengan bersungguh-sungguh, agar kamu menjadi anak yang pintar. Dengan kepintaranmu, kamu dapat mengatasi masalahmu.
Setiap usaha pasti akan membuahkan hasil, sekecil apa pun usaha itu.

Kami merupakan kontributor di https://id.wikipedia.org/wiki/Putri serta admin dari https://www.facebook.com/dongeng-cerita-rakyat