Jika anda mempunyai anak usia pertumbuhan, sebaiknya berikan dongeng cerita fabel setiap hari. Lewat cerita ini si kecil akan menemukan beberapa pesan moral dalam bentuk plot menyenangkan. Jadi secara tak langsung orang tua mengajarkan makna kehidupan pada sang buah hati. Simak Kisah Hancurnya Persahabatan Kera dan Ayam berikut ini.
Koni, Si Kera yang Licik
Dahulu kala, di sebuah hutan belantara hiduplah seekor kera dan ayam jantan. Seluruh penghuni hutan tahu keduanya adalah sahabat tak terpisahkan. Kemana-mana selalu bersama, bahkan saling membantu dalam hal apapun. Ayam terbiasa membangunkan kera setiap pagi, sementara kera pergi mencari makanan.
Sayangnya Koni, si kera, mempunyai niat yang busuk kepada ayam. Ternyata kera telah menyusun strategi untuk memangsa si ayam. Koni hanya menunggu waktu yang tepat untuk menjebak ayam.
Kera Menjalankan Aksinya
Pada suatu sore, suasana hutan sangat sepi padahal langit sedang cerah. Koni berpikir mungkin hari ini saat yang tepat untuk menjebak sahabatnya. Ia pun mengajak si ayam jalan-jalan sore sambil mencari makan. “Hei sahabatku. Ayo pergi jalan-jalan, cuaca sore ini sayang dilewatkan,” ujar si kera. Ayam yang tak tahu rencana si kera mengiyakan saja ajakan itu.
Tidak terasa keduanya berjalan jauh masuk ke dalam hutan. Matahari semakin tenggelam tanda petang akan datang. Suasana hutan gelap karena dikelilingi pohon-pohon besar. “Hei kera. Ayo kembali pulang. Hari sudah malam,” kata ayam.
“Kau takut? Hahaha. Jalanlah di depanku wahai ayam penakut,” olok si kera. Ayam pun merasa kesal dan berjalan di depan kera. Tiba-tiba Koni menerkam ayam dari belakang.
“Apa yang kau lakukan?! Sadarlah aku ini sahabatmu!” bentak ayam pada kera. Namun kera tidak peduli. Perutnya sudah lapar dan di mata kera daging sahabatnya ini tampak lezat. Koni semakin mendekap ayam sambil mencabuti bulu-bulu si ayam.
“Kera! Kau ingin memakanku ya?” teriaknya. Ayam berusaha sekuat tenaga lepas dari dekapan kera. Setelah lepas Ia berlari secepat mungkin keluar hutan. Hingga sampailah ayam di tepi sungai dan bertemu kepiting.
“Hei ayam, mengapa kau disini? Kemana sahabatmu?” tanya si kepiting. Kepiting prihatin melihat kondisi ayam. Keringat bercucuran dan bulu-bulu rontok.
Dengan nafas terengah ayam menjelaskan, “Si kera hendak mencelakaiku. Ia menerkam dan mencabuti bulu-buluku.” Ayam merasa sangat kecewa dengan sahabatnya itu. Kepiting yang merasa geram akhirnya membuat rencana untuk memberi pelajaran si Koni.
Jebakan untu Kera Licik
Esok hari ayam bertemu kera. Koni menyambut ayam seolah tidak punya salah. Sebenarnya ayam kesal, tapi Ia ingat rencananya. “Hei kera, ayo kita pergi ke pulau seberang. Ku dengar ada buah-buahan lezat disana” Kera amat bersemangat ikut ajakan si ayam.
Bersama kepiting, mereka bertiga menaiki perahu. Sampai di tengah sungai ayam mematuk-matuk dasar perahu. Perlahan-lahan perahu itu bocor. Air masuk ke perahu, tak berapa lama perahu itu tenggelam. Si kepiting meloncat dan langsung menyelam ke dasar sungai, sementara ayam terbang kembali ke daratan.
Koni yang tidak bisa berenang panik dan meminta tolong. Sayang kedua temannya tidak ada yang mau membantu. Akhirnya kera licik itu ikut hanyut bersama arus sungai.
Pesan yang Disampaikan
Jagalah kesetiaan bersama sahabatmu. Karena Ia adalah orang terdekat yang akan membantumu selain keluarga saat susah. Tapi sekali kau menghancurkannya, maka jangan berharap persahabatanmu kembali utuh.
Dari cerita fabel kera dan ayam, orang tua bisa menyampaikan banyak pesan moral penting. Bahwasanya berteman harus atas dasar ketulusan. Jangan sampai menyakiti hati satu sama lain agar terjalin pertemanan selamanya. Anda juga bisa mendapatkan cerita tentang Kera Licik dan Seekor Kura – kura.html.